Monday, October 27, 2014

RESUME KEWIRAUASAHAAN

1. KEPEMIMPINAN
Stephen Robbin menyatakan bahwa kepemiminan (leadership) merupakan kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok kearah pencapaian tujuan. Dengan memperhatikan pernyataan di atas, maka pemimpin dapat diartikan sebagai seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi/menggerakan orang lain sesuai dengan yang diinginkannya (tujuan organisasi). Artinya seorang pemimpin harus diikuti oleh para bawahannya, sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an sebagai berikut : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rosul Nya, dan ulil amri diantara kamu (QS. An-Nissa (4) : 59)
Untuk mengukur tingkat kualitas kepemimpinan yang dimiliki masing-masing orang, dapat dilakukan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan sejujur-jujurnya :
1.      Apakah anda bukan pengekor ?
2.      Apakah orang-orang sering mencari anda untuk meminta nasehat ?
3.      Apakah anda dapat mengembangkan dan menerapkan gagasan-gagasan baru ?
4.      Apakah anda senantiasa berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat ?
5.      Apakah anda senantiasa mengatur penggunaan waktu secara efisien ?
6.      Apakah anda senantiasa belajar dari kesalahan-kesalahan (baik kesalahannya sendiri, maupun kesalahan orang lain)
7.      Apakah dalam pendapat orang lain membantu anda dalam pengambilan keputusan ?
8.      Apakah anda selalu meningkatkan kekuatan dan menghilangkan atau mengurangi kelemahan ?
9.      Apakah anda mendelegasikan kekuasaan dan tanggungjawab kepada staf anda ?
10.  Apakah anda membagi hasil dengan staf anda ?
Ciri-ciri pemimpin yang efektif
a.       Dapat dipercaya (amanah).
b.      Memiliki kecerdasan yang sedikit lebih tinggi disbanding para bawahannya.
c.       Memiliki hasrat berprestasi dan berprakarsa.
d.      Memiliki kematangan social (percaya diri, stabilitas emosi dan perhatian).
e.       Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan para pengikut.
f.       Mempunyai kemampuan untuk mencari, menyaring, menginterprestasikan dan memadukan informasi yang diterima.
g.      Memahami bidang kegiatan secara keseluruhan dan memiliki pengetahuan mengenai aspek teknis yang relevan.
Gaya kepemimpinan
Pemimpin yang berorientasi tugas tinggi akan cenderung menunjukan pola prilaku sebagai berikut :
1.      Merumuskan tujuan secara jelas dan terukur.
2.      Menentukan tujuan yang lebih berat, akan tetapi dapat dicapai.
3.      Merumuskan secara jelas peranan dia dan peranan masing-masing stafnya, serta memberitahukan apa yang diharapkan dari mereka.
4.      Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan dalam rangka mencapai tujuan.
5.      Senantiasa berusaha meningkatkan produkttivitas.
Tipe kepemimpinan
Ø  Tipe kharismatik
Ø  Tipe paternalistis
Ø  Tipe militeristis
Ø  Tipe otokrasi
Ø  Tipe laissez faire
Ø  Tipe populistis
Ø  Tipe administratif
Ø  Tipe demokratis
Keterampilan kepemimpinan (lesdership skills)
Untuk dapat mengendalikan para bawahan maka para pemimpin harus memiliki keterampilan kepemimpinan. Pada dasarnya dikenal 3 keterampilan kepemimpinan yaitu : technical skills, human skills, dan conceptual skills (keith davis,1981).




2.      KEPERCAYAAN DIRI
Kepercayaan diri adalah keyakinan atau kemantapan hati seseorang dalam menghadapi dan menjalankan atau menyelesaikan tugas/pekerjaan.

Fakto-faktor memperkuat kepercayaan diri
a.       Keimanan
b.      Pendidikan
c.       Pengalaman
d.      Keberhasilan
e.       Sikap mental (optimis)
f.       Kemampuan
Factor-faktor yang memperlemah kepercayaan diri
a.       Pengalaman masa kanak-kanak
b.      Sikap mental pesimis
c.       Rendah diri
d.      Umur
e.       Kegagalan
f.       Kritikan
g.      Tingkat kesulitan pekerjaan yang dihadapi
Pengembangan kepercayaan diri
1.      Mendorong peningkatan faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap kepercayaan diri
2.      Berupaya mengurangi atau kalau mungkin menghilangkan factor-faktor memperlemah kepercayaan diri.

3.      PENGEMBANGAN DAYA INISIATIF
Kalau dilihat dari segi etimologis kata inisiatif berasal dari bahasa inggris yaitu kata initiate yang berarti memulai. Jadi yang dimaksud dengan istilah inisiatif, adalah aktivitas awal yang diambil atau dilakukan agar suatu pekerjaan tersebut bisa diselesaikan atau terlaksana. Dengan bahasa yang lebih sederhana inisiatif adalah aktivitas untuk memulai.


Pentingnya daya inisiatif
Bagi seorang individu, daya inisiatif merupakan modal untuk melahirkan sebuah karya. Orang tidak kreatif akan menjadi pecundang dan orang kreatif akan jadi pemenang. Terhadap suatu gagasan, seorang pecundang mengatakan “ini mungin, tapi sulit”. Seorang pemenang mengatakan “ini sulit, tapi mungkin”.

Pengembangan daya inisiatif
Begitu pentingnya daya inisiatif bagi setiap orang, maka inisiatif perlu untuk harus ditumbuh kembangkan. Hal-hal berikut ini merupakan faktor-faktor yang dapat mendorong daya inisiatif : keimanan, kepercayaan diri, tanggap terhadap lingkungan, berpikir kritis, disiplin, otosugesti, keberanian menanggung resiko, paksaan, kreatif dan inovatif.

4.      PENGEMBANGAN KREATIVITAS
Adapun yang dimaksud dengan kreatif adalah proses menghubungkan sejumlah data yang diperoleh dari lingkungan ke dalam rangkaian kode sehingga menjadi sebuah kategori yang bermakana (Bruner, dalam Vernon, 1970). Dengan perkataan yang lebih sederhana, kreatif adalah proses menghasilkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang ada sebelumnya.

Ciri-ciri orang kreatif :
a.       Berani tampil beda
b.      Memiliki rasa ingin tahu yang besar
c.       Optimistic
d.      Memandang masalah sebagai peluang
e.       Memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri
f.       Peka terhadap lingkungan
g.      Luwes menyikapi peluang
Penghambat kreativitas
Dalam kenyataannya kreativitas orang berbeda-beda yang bisa disebabkan oleh beberapa factor baik yang menghambat, maupun yang dapat mendorong kreativitas. Berikut ini beberapa hal yang dapat menghambat kreativitas seseorang :
a.       Tekanan waktu
b.      Dukungan manajemen
c.       Kebijakan organisasi
d.      Rekan kerja yang pesimis
e.       Mengikuti aturan membabi buta
f.       Terlalu terspesialisasi
g.      Menghindari ambiguitas
h.      Takut terlihat tolol
i.        Takut salah dan gagal
j.        Saya tidak kreatif
k.      Bekerja “serba rutin”,”manut pakem”
Pengembangan kreativitas
Untuk mendorong peningkatan kreativitas tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a.       Melatih keseimbangan otak
b.      Memperluas wawasan
c.       Meningkatkan kepercayaan diri
d.      Berfikir kritis dan analitis
e.       Mempebanyak silaturahmi
f.       Merangkul keragaman
g.      Mendengarkan orang lain
h.      Catat pikiran dan ide anda
i.        Berbicara dengan anak kecil
j.        Tanya orang asing

k.      Beranilah mengambil resiko

0 komentar:

Post a Comment