1. KEPEMIMPINAN
Stephen Robbin menyatakan bahwa kepemiminan (leadership) merupakan kemampuan untuk mempengaruhi
sebuah kelompok kearah pencapaian tujuan. Dengan memperhatikan pernyataan di atas,
maka pemimpin dapat diartikan sebagai seseorang yang mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi/menggerakan orang lain sesuai dengan yang diinginkannya (tujuan
organisasi). Artinya seorang pemimpin harus diikuti oleh para bawahannya,
sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an sebagai berikut : Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rosul Nya, dan ulil amri
diantara kamu (QS. An-Nissa (4) : 59)
Untuk mengukur tingkat kualitas kepemimpinan yang
dimiliki masing-masing orang, dapat dilakukan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan sejujur-jujurnya :
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan sejujur-jujurnya :
1.
Apakah anda
bukan pengekor ?
2.
Apakah
orang-orang sering mencari anda untuk meminta nasehat ?
3.
Apakah anda
dapat mengembangkan dan menerapkan gagasan-gagasan baru ?
4.
Apakah anda
senantiasa berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat ?
5.
Apakah anda
senantiasa mengatur penggunaan waktu secara efisien ?
6.
Apakah anda
senantiasa belajar dari kesalahan-kesalahan (baik kesalahannya sendiri, maupun
kesalahan orang lain)
7.
Apakah dalam pendapat
orang lain membantu anda dalam pengambilan keputusan ?
8.
Apakah anda
selalu meningkatkan kekuatan dan menghilangkan atau mengurangi kelemahan ?
9.
Apakah anda
mendelegasikan kekuasaan dan tanggungjawab kepada staf anda ?
10. Apakah anda membagi hasil dengan staf anda ?
Ciri-ciri
pemimpin yang efektif
a.
Dapat dipercaya
(amanah).
b.
Memiliki
kecerdasan yang sedikit lebih tinggi disbanding para bawahannya.
c.
Memiliki hasrat
berprestasi dan berprakarsa.
d.
Memiliki
kematangan social (percaya diri, stabilitas emosi dan perhatian).
e.
Mempunyai
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan para pengikut.
f.
Mempunyai
kemampuan untuk mencari, menyaring, menginterprestasikan dan memadukan
informasi yang diterima.
g.
Memahami bidang
kegiatan secara keseluruhan dan memiliki pengetahuan mengenai aspek teknis yang
relevan.
Gaya kepemimpinan
Pemimpin yang berorientasi tugas tinggi akan cenderung
menunjukan pola prilaku sebagai berikut :
1.
Merumuskan
tujuan secara jelas dan terukur.
2.
Menentukan
tujuan yang lebih berat, akan tetapi dapat dicapai.
3.
Merumuskan
secara jelas peranan dia dan peranan masing-masing stafnya, serta
memberitahukan apa yang diharapkan dari mereka.
4.
Menentukan
prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan dalam rangka mencapai tujuan.
5.
Senantiasa
berusaha meningkatkan produkttivitas.
Tipe
kepemimpinan
Ø Tipe kharismatik
Ø Tipe paternalistis
Ø Tipe militeristis
Ø Tipe otokrasi
Ø Tipe laissez faire
Ø Tipe populistis
Ø Tipe administratif
Ø Tipe demokratis
Keterampilan kepemimpinan (lesdership skills)
Untuk dapat mengendalikan para bawahan maka para
pemimpin harus memiliki keterampilan kepemimpinan. Pada dasarnya dikenal 3
keterampilan kepemimpinan yaitu : technical skills, human skills, dan
conceptual skills (keith davis,1981).
2. KEPERCAYAAN
DIRI
Kepercayaan diri adalah keyakinan atau kemantapan hati
seseorang dalam menghadapi dan menjalankan atau menyelesaikan tugas/pekerjaan.
Fakto-faktor memperkuat kepercayaan diri
a.
Keimanan
b.
Pendidikan
c.
Pengalaman
d.
Keberhasilan
e.
Sikap mental
(optimis)
f.
Kemampuan
Factor-faktor
yang memperlemah kepercayaan diri
a.
Pengalaman masa
kanak-kanak
b.
Sikap mental
pesimis
c.
Rendah diri
d.
Umur
e.
Kegagalan
f.
Kritikan
g.
Tingkat
kesulitan pekerjaan yang dihadapi
Pengembangan
kepercayaan diri
1.
Mendorong
peningkatan faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap kepercayaan diri
2.
Berupaya
mengurangi atau kalau mungkin menghilangkan factor-faktor memperlemah
kepercayaan diri.
3. PENGEMBANGAN
DAYA INISIATIF
Kalau dilihat dari segi etimologis kata inisiatif berasal dari bahasa
inggris yaitu kata initiate yang berarti memulai. Jadi yang dimaksud dengan
istilah inisiatif, adalah aktivitas awal yang diambil atau dilakukan agar suatu
pekerjaan tersebut bisa diselesaikan atau terlaksana. Dengan bahasa yang lebih
sederhana inisiatif adalah aktivitas untuk memulai.
Pentingnya daya inisiatif
Bagi seorang individu, daya inisiatif merupakan modal untuk melahirkan
sebuah karya. Orang tidak kreatif akan menjadi pecundang dan orang kreatif akan
jadi pemenang. Terhadap suatu gagasan, seorang pecundang mengatakan “ini
mungin, tapi sulit”. Seorang pemenang mengatakan “ini sulit, tapi mungkin”.
Pengembangan daya inisiatif
Begitu pentingnya daya inisiatif bagi setiap orang, maka inisiatif perlu
untuk harus ditumbuh kembangkan. Hal-hal berikut ini merupakan faktor-faktor
yang dapat mendorong daya inisiatif : keimanan, kepercayaan diri, tanggap
terhadap lingkungan, berpikir kritis, disiplin, otosugesti, keberanian
menanggung resiko, paksaan, kreatif dan inovatif.
4. PENGEMBANGAN
KREATIVITAS
Adapun yang dimaksud dengan kreatif adalah proses menghubungkan sejumlah
data yang diperoleh dari lingkungan ke dalam rangkaian kode sehingga menjadi
sebuah kategori yang bermakana (Bruner, dalam Vernon, 1970). Dengan perkataan
yang lebih sederhana, kreatif adalah proses menghasilkan sesuatu yang berbeda
dengan apa yang ada sebelumnya.
Ciri-ciri orang kreatif :
a.
Berani tampil
beda
b.
Memiliki rasa
ingin tahu yang besar
c.
Optimistic
d.
Memandang
masalah sebagai peluang
e.
Memiliki
pandangan positif terhadap diri sendiri
f.
Peka terhadap
lingkungan
g.
Luwes menyikapi
peluang
Penghambat kreativitas
Dalam kenyataannya kreativitas orang berbeda-beda yang
bisa disebabkan oleh beberapa factor baik yang menghambat, maupun yang dapat
mendorong kreativitas. Berikut ini beberapa hal yang dapat menghambat
kreativitas seseorang :
a.
Tekanan waktu
b.
Dukungan
manajemen
c.
Kebijakan
organisasi
d.
Rekan kerja yang
pesimis
e.
Mengikuti aturan
membabi buta
f.
Terlalu
terspesialisasi
g.
Menghindari
ambiguitas
h.
Takut terlihat
tolol
i.
Takut salah dan
gagal
j.
Saya tidak
kreatif
k.
Bekerja “serba
rutin”,”manut pakem”
Pengembangan
kreativitas
Untuk mendorong peningkatan kreativitas tersebut dapat
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a.
Melatih
keseimbangan otak
b.
Memperluas
wawasan
c.
Meningkatkan
kepercayaan diri
d.
Berfikir kritis
dan analitis
e.
Mempebanyak
silaturahmi
f.
Merangkul
keragaman
g.
Mendengarkan
orang lain
h.
Catat pikiran
dan ide anda
i.
Berbicara dengan
anak kecil
j.
Tanya orang
asing
k.
Beranilah
mengambil resiko
0 komentar:
Post a Comment