BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian
atau posisi-posisi, Apakah
itu struktur organisasi? Struktur organisasi ialah suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai
tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan
pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas
dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan
hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Struktur organisasi
mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan
secara formal.
1.
Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarah manajer mengejar tujuan bersama.
2.
Organisasi Menurut James D.Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
3.
Organisai Menurut Chester I.Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Selain
struktur organisasi terdapat juga anatomi organisasi. Ringkasan
Buku Administration Behavior Bab V Oleh : Arie Widodo Pada Bab XI Simon
mendiskusikan tentang anatomi dan psikologi organisasi. Tema sentral yang
didiskusikan adalah bahwa perilaku organisasi adalah jaringan yang rumit dari
proses keputusan, yang menunjukkan pengaruhnya pada perilaku pekerja yang
melakukan pekerjaan fisik nyata dari suatu organisasi. Anatomi organisasi dapat
ditemukan pada pendistribusian dan pengalokasian proses pengambilan keputusan.
Psikologi organisasi dapat ditemukan pada proses organisasi mempengaruhi
keputusan setiap anggotanya. Maka penulis terdorong dan tertarik untuk membahas
mengenai “ STRUKTUR ORGANISASI DAN
ANATOMI ORGANISASI”.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas
dalam penulisan makalah ini adalah :
1.
Apa yang dimaksud dengan struktur
organisasi dan anatomi organisasi ?
2.
Elemen-elemen apa saja yang terdapat dalam
struktur organisasi ?
3.
Apa fungsi dan kegunaan struktur
organisasi ?
4.
Apa saja bentuk-bentuk dalam struktur organisasi ?
5.
Apa faktor-faktor penyebab perbedaan struktur
organisasi ?
6.
Apa saja desain struktur organisasi
modern ?
7.
Bagaimana Model Desain Struktur
Organisasi ?
8.
Apa saja macam-macam bentuk bagan dalam
struktur organisasi ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui
struktur organisasi dan anatomi organisasi.
2. Mengetahui
elemen-elemen struktur organisasi.
3. Mengetahui
fungsi dan kegunaan struktur organisasi.
4. Mengetahui
bentuk-bentuk struktur organisasi.
5. Mengetahui
faktor-faktor penyebab serbedaan struktur organisasi
6. Mengetahui
desain struktur organisasi modern.
7. Mengetahui
model desain struktur organisasi.
8. Mengetahui
macam-macam bentuk bagan dalam struktur organisasi.
1.4 Kegunaan
Kegunaan penyusunan
makalah ini adalah :
1.
Sebagai bahan pembelajaran dan
pengetahuan tentang struktur organisasi dan anatomi organisasi.
2.
Bagi penulis salah satu menyelesaikan
tugas mata kuliah perilaku organisasi dan mengetahui permasalahan tentang
struktur organisasi dan anatomi organisasi.
3.
Bagi pembaca hasil penulisan makalah ini
dapat menambah wawasan tentang struktur organisasi dan anatomi organisasi.
1.5 Metode
Penyusunan
makalah ini menggunakan metode observasi dan kepustakaan, observasi yang
dilakukan seperti studi pustaka dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan
judul makalah. Dan sumber lainnya melalui informasi media komunikasi (internet)
yang berhubungan dengan tema makalah.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Struktur Organisasi Dan
Anatomi Organisasi
1. Struktur Organisasi
Menurut
Herbert A. Simon, Donald W. Smithburg, dan Victor A. Thompson , Organisasi
adalah suatu sistem terencana mengenai usaha kerjasama dalam mana setiap
peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban
atau tugas-tugas untuk dilaksanakan. Ada beberapa bagian dari organisasi yaitu:
1.
The Operating Core. Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan
pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa.
2.
The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat
puncak (top management).
3.
The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang
menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional
4.
The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi
tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi
dalam organisasi.
5.
The Support Staff. Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa
pendukung tidak langsung terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit
staff).
Struktur
adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi .
Struktur organisasi adalah hubungan antar para pegawai dan aktivitas-aktivitas
mereka satu sama lain serta terhadap keseluruhan, di mana bagian-bagiannya
adalah tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing
anggota kelompok pegawai yang melaksanakannya.
Struktur
organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik. Struktur
organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien. Struktur
organisasi sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan
peranannya dengan tertib. Struktur organisasi efisien berarti dalam menjalankan
peranannya tersebut masing-masig satuan organisasi dapat mencapai perbandingan
terbaik antara usaha dan hasil kerja.
2.
Anatomi organisasi
Pada Bab XI Simon
mendiskusikan tentang anatomi dan psikologi organisasi. Tema sentral yang
didiskusikan adalah bahwa perilaku organisasi adalah jaringan yang rumit dari
proses keputusan, yang menunjukkan pengaruhnya pada perilaku pekerja yang
melakukan pekerjaan fisik nyata dari suatu organisasi. Anatomi organisasi dapat
ditemukan pada pendistribusian dan pengalokasian proses pengambilan keputusan.
Psikologi organisasi dapat diptemukan pada proses organisasi mempengaruhi
keputusan setiap anggotanya.
2.2
Elemen Struktur Organisasi
Empat
elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1.
Adanya spesialisasi kegiatan kerja
Spesialisasi
kegiatan ini berkaitan dengan spesaialisasi, baik tugas individu maupun tugas
kelompok dalam organisasi (pembagian kerja) dan mengelompokkan tugas-tugas
tersebut ke dalam unit kerja (departementasi)
2.
Adanya standardisasi kegiatan kerja
Standarisasi
kegiatan-kegiatan ini berkaitan dengan standarisasi tata kerja, prosedur kerja
dan sistem kerja yang digunakan dalam organisasi. Banyak sistem dan prosedur
kerja, termasuk didalamnya struktur organisasi dan bagan organisasi yang
dikembangkan melalui peraturan-peraturan tentang kegiatan-kegiatan dan
hubungan-hubungan kerja yang ada dalam organisasi.
3.
Adanya koordinasi kegiatan kerja
Koordinasi
kegiatan ini berkaitan dengan pengintegrasian dan penyelarasan fungsi-fungsi
dan unit-unit dalam organisasi yang berkaitan dan saling ketergantungan.
4.
Besaran seluruh organisasi
Sentralisasi
dan desentralisasi ini berkaitan dengan letak pengambilan keputusan. Dalam
struktur organisasi yang disentralisasikan, pengambilan keputusan dilakukan
oleh para pimpinan puncak saja. Dalam dsentralisasi, kekuasaan pengambilan
keputusan didelegasikan kepada individu-individu pada tingkat-tingkat manajemen
menengah dan menengah bawah.
Ada
enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur, antara lain:
1.
Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke
dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
2.
Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan.
3.
Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak
organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab
kepada siapa.
4.
Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif.
5.
Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
6.
Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
2.3 Fungsi dan Kegunaan Struktur
dalam Organisasi
1. Kejelasan Tanggung
Jawab.
Setiap
anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus
dipertanggungjawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada
pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan
itu yang harus dipertanggungjawabkan.
2. Kejelasan Kedudukan.
Kejelasan
kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam
melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian
suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian
Tugas.
Kejelasan
uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk
melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat
berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
2.4 Bentuk Struktur Organisasi
1. Struktur Garis
(Sederhana)
Organisasi
bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini,
wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga
sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada
atasan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini
adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi
kerjanya masih sederhana.
Struktur
ini juga menjadikan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat karena
tidak ada halangan birokrasi. Biaya-biaya yang berkaitan dengan koordinasi dan
kontrol biasanya relatif kecil. Kekurangan struktur garis. Kurang fleksibel
dalam menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan ketika perusahaan menjadi lebih
luas dan kompleks. Tugas karyawan yang terbatas sejak awal menghalangi mereka
mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan untuk meningkat ke posisi manajerial.
2. Struktur Fungsional
Struktur
organisasi fungsional diciptakan oleh F.W. Taylor. Struktur ini berawal dari
konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap
atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas
lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda. Struktur ini banyak ditemukan
pada organisasi atau perusahaan area spesialisasi sebagai dasar eksistensi
sebuah departemen. Struktur ini lazim ditemukan pada perusahaan kecil dan menengah,
yang memusatkan pengambilan keputusan pada tingkat tertinggi dari perusahaan.
Ciri-cirinya tidak menjamin adanya kesatuan perintah. Keahlian para pengawas
dan pegawai berkembang menuju spesialisasi. Penghematan waktu dapat dilakukan
karena mengerjakan pekerjaan yang sama. Kelebihan struktur fungsional. Keahlian
yang dimiliki oleh seorang spesialis fungsional. Keahlian ini memudahkan mereka
dalam memecahkan masalah yang terjadi pada area tertentu yang berada di bawah
wewenangnya. Menghindari duplikasi, di mana struktur ini tidak terdapat fungsi
yang berganda atau redundant, sehingga sumber daya organisasi dapat
dipergunakan lebih efisien dan terfokus.
Kelemahan struktur fungsional. Kebingungan yang terjadi ketika karyawan memiliki dua atau lebih supervisor. Kekurangan lain yaitu kemungkinan manajer untuk menghindari area yang mereka wewenangi secara fungsional, situasi yang mungkin berdampak negatif bagi koordinasi aktivitas tertentu.
Kelemahan struktur fungsional. Kebingungan yang terjadi ketika karyawan memiliki dua atau lebih supervisor. Kekurangan lain yaitu kemungkinan manajer untuk menghindari area yang mereka wewenangi secara fungsional, situasi yang mungkin berdampak negatif bagi koordinasi aktivitas tertentu.
3. Struktur Staff
Organisasi
dalam bentuk staff yang mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan. Berfungsi
memberikan bantuan baik berupa pikiran maupun bantuan lain demi kelancaran
tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak
mempunyai garis komando ke bawah. Staff yaitu orang yang ahli dalam bidang
tertentu yang tugasnya memberi nasehat dan saran dalam bidang kepada pemimpin
dalam organisasi. Kelebihan struktur staff. Pembagian tugas yang jelas antara
staff dan anggota yang lain. Berkembangnya spesialisasi para anggota.
Koordinasi di dalam setiap bagian dapat diterapkan dengan mudah. Kelemahan
struktur staff. Pemimpin staff melampaui kewenangannya. Kesenjangan sosial
antara pemimpin dan anggotanya.
4. Struktur Garis dan
Staff
Struktur
organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang dikembangkan oleh
Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan oleh organisasi yang besar,
daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang
banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan
bantuan staf ahli yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas
memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut. Kelebihan
struktur garis dan staf. Posisi garis terbebas dari aktivitas khusus yang dapat
diberikan kepada karyawan staf. Fleksibilitas dari personel staf dapat
memudahkan mereka untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek baru dengan
jumlah yang minimum. Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan
dengan mudah. Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang
melakukan tugas pokok organisasi dan kelompok staf yang melakukan kegiatan
penunjang. Kekurangan struktur garis dan staf. Konflik antara karyawan posisi
garis dan staf sering menjadi masalah. Misalnya, karena karyawan staf terlalu
mendominasi sering kali karyawan posisi garis menghiraukan masukan mereka.
5. Struktur Produk
Struktur
ini digunakan jika perusahaan memutuskan produk yang mereka hasilkan sebagai
dasar penetapan atau pembuatan struktur organisasi sebuah perusahaan. Jenis
organisasi ini membagi tugasnya ke dalam dimensi produk. Artinya sebuah garis
koordinasi atau kelompok koordinasi terbagi atas jenis produk yang dihasilkan
oleh organisasi tersebut. Pada masing-masing produk terdapat bagian atau divisi
yang mendukung kesuksesan produk di pasar. Masing-masing produk akan memiliki
divisi pemasaran, SDM, dan produksi sendiri-sendiri.
Struktur
organisasi ini muncul sebagai respon atas segmen pasar yang ingin fokus
dikembangkan. Pada akhirnya, perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa
bersaing pada segmen pasar yang dituju. Perusahaan akan memaksimalkan setiap
sumber daya yang ada di perusahaan sehingga bisa maksimal dalam merancang dan
membuat sebuah produk untuk segmen pasar tertentu. Kelebihan struktur produk.
Penanggung jawab dari produk akan sangat jelas, sehingga fokus kinerja terhadap
konsumen lebih jelas dan memuaskan. Struktur ini baik digunakan untuk
perusahaan yang memiliki lini bisnis atau produk yang bervariasi.
Variasi
dari jumlah produk yang dihasilkan memerlukan koordinasi yang tinggi, sehingga
struktur ini akan memfasilitasi perusahaan sehingga masalah koordinasi dalam
sebuah produk yang dihasilkan akan mudah terselesaikan. Selain itu, faktor
lingkungan yang berubah dengan cepat juga akan sangat sesuai jika dihadapi
dengan jenis struktur organisasi ini. Kekurangan struktur produk. Dengan
dimungkinkannya tiap divisi untuk berjalan dengan caranya sendiri dibandingkan
dengan struktur lainnya, hal ini dapat mengakibatkan kegagalan beberapa divisi
dalam mencapai tujuan perusahaan.
6. Struktur Matriks
Struktur
ini merupakan struktur yang paling baru dari semua struktur organisasi yang ada
dan paling sering digunakan oleh perusahaan yang melakukan proyek rumit. Struktur
ini mengintegrasikan hubungan vertikal dan horizontal dengan unit lain dalam
sebuah proyek. Kelebihan struktur matriks. Penggunaan struktur matriks
memungkinkan perusahaan mempekerjakan karyawan dengan keahlian tertentu untuk
menyelesaikan suatu proyek yang rumit.
Penggunaan
struktur matriks juga membantu perusahaan beradaptasi dengan cepat terhadap
segala situasi , karena karyawan dengan keahlian tertentu dapat dengan mudah
direkrut ke dalam proyek. Kekurangan struktur matriks. Dalam perusahaan yang menggunakan
struktur matriks ini, karyawan mungkin memiliki dua supervisor, manajer dari
area fungsional dan manajer proyek. Tekanan pada karyawan, jika dalam satu
waktu individu menangani beberapa proyek yang berbeda, maka ini akan menjadi
beban pikiran baginya.
7. Struktur Campuran
(Hibrid)
Jenis
organisasi ini merupakan gabungan dari struktur organisasi produk dan
fungsional. Masing-masing produk yang diproduksi memiliki fungsi-fungsi yang
dibutuhkan oleh produk tersebut. Selain itu, organisasi juga memiliki struktur
fungsional yang tetap mengontrol secara terpusat jalannya organisasi. Salah
satu yang dominan dari struktur ini adalah keputusan menjadi tidak
terdesentralisasi, tetapi juga tidak tersentralisasi. Artinya perlu koordinasi
yang tinggi antar fungsi pokok yang dimiliki dan juga struktur yang berada
dalam garis koordinasi produk. Karena sifatnya, jenis organisasi dengan
struktur ini akan mudah beradaptasi jika terdapat perubahan pada lingkungan
secara mendadak.
Dua
contoh struktur campuran yaitu perusahaan multinasional dan organisasi jaringan
(network). Perusahaan Multinasional (MNC). Pada tahap perkembangannya yang
sangat lanjut dapat menjadi sebuah organisasi yang sangat kompleks. Tahap
tersebut tercapai ketika organisasi telah mengambil desain struktur yang
disebut matriks global (global matrix). Proses ini biasanya terjadi manakala
MNC meluaskan aktivitasnya ke berbagai negara dalam skala yang tidak dapat
ditangani oleh struktur-struktur biasa. Struktur ini disebut campuran karena
perusahaan-perusahaan lokal yang tersebar di berbagai benua biasanya tidak
persis sama dalam hal desain strukturnya. Kita barang kali akan menemukan semua
ragam desain struktur di sini, mulai dari struktur sederhana, divisonal, matriks,
hingga struktur hibrid . Struktur Jaringan. Dalam bentuk yang sangat ekstrem,
struktur jaringan menghasilkan apa yang disebut dengan organisasi virtual. Di
sini semua aktivitas organisasi telah habis di-outsourcing. Satu-satunya yang
tersisa dalam organisasi adalah sekelompok kecil eksekutif dan sebuah kantor
dengan beberapa ratus pegawai.
Ukuran
organisasi yang normal bagi perusahaan-perusahaan multinasional adalah
rata-rata di atas 10 ribu orang, untuk di kantor pusat saja (Robbins, 1990:
132) . Jadi, pengurangan jumlah hinga tinggal beberapa ratus orang adalah
sesuatu yang sangat luar biasa. Nike (sepatu), Emerson Radio (produk-produk
elektronik), Schwinn Bicycle (sepeda) adalah contoh-contoh perusahaan yang
mampu menjual produk senilai beberapa ratus juta dollar per tahun, dengan memiliki
sangat sedikit fasilitas produksi atau tidak ada sama sekali (Robbins, 1990:
346) . Esensi pekerjaan para eksekutif organisasi virtual terutama adalah
melakukan koordinasi dan mengelola hubungan-hubungan eksternal. Semua hubungan
tersebut bersifat kontrak atau pesanan, sehingga sebagian besar waktu para
pengelola dihabiskan untuk menangani hubungan-hubungan tersebut dan memastikan
kesesuaiannya dengan tujuan organisasi.
2.5 Faktor Penyebab Perbedaan
Struktur Organisasi
Perbedaan struktur
organisasi yang terjadi pada setiap organisasi ataupun suatu perusahan disebabkan
oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor penyebab perbedaan
organisasi tersebut antara lain :
1.
Strategi.
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang
digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari
strategi organisasi maka logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat.
Lebih tepatnya, struktur harus mengikuti strategi.
2.
Ukuran.
Ukuran adalah besarnya suatu organisasi yang terlihat
dari jumlah orang dalam organisasi tersebut.
3.
Teknologi Organisasi.
Teknologi
organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang
digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
4.
Lingkungan.
Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup
organisasi. Elemen kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan
komunitas finansial.
Perbedaan struktur
organisasi tersebut juga dapat timbul sebagai akibat ke 4 keputusan pimpinan di
atas. Untuk mengukur perbedaan itu perlu mengenal ciri atau dimensi struktur yg
dapat diukur. Tiga dimensi yang di pakai yaitu :
1.
Komplektivitas
Kompleksitas mengacu pada sejauh mana pekerjaan dalam organisasi dispesialisasikan. Dalam pembentukan organisasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga terjalin hungan kerja sama antara unit-unit kerja yang ada di dalam suatu organisasi. Perbedaan- perbedaan yang timbul dalam suatu organisasi disebabkan karena adanya perbedaan-perbedaan baik yang bersifat tingkatan struktur dalam organisasi, keahlian anggota organisasi dan juga bidang tempat dimana individu dalam organisasi itu berada
Kompleksitas mengacu pada sejauh mana pekerjaan dalam organisasi dispesialisasikan. Dalam pembentukan organisasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga terjalin hungan kerja sama antara unit-unit kerja yang ada di dalam suatu organisasi. Perbedaan- perbedaan yang timbul dalam suatu organisasi disebabkan karena adanya perbedaan-perbedaan baik yang bersifat tingkatan struktur dalam organisasi, keahlian anggota organisasi dan juga bidang tempat dimana individu dalam organisasi itu berada
2.
Sentralisasi
Mengacu pada sejauh mana
wewenang dipertahankan dalam pekerjaan pimpinan. Sentralisasi adalah memusatkan
seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi
puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan
lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan
dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di
daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga
waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem
ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan
yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan
dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
3. Formalisasi
Mengacu pada sejauh mana
kebijaksanaan, peraturan dan prosedur ditetapkan secara tertulis. Formalisasi
menunjukkan tingginya standardisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun jabatan
dalam suatu organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur
perilaku bawahan dalam suatu organisasi
Formalisasi bisa dicapai
melalui pengaturan yang bersifat on the job dimana organisasi akan menggunakan
lebih banyak peraturan maupun prosedur untuk mengatur kegiatan karyawan. Akan
tetapi, formalisasi juga bisa dicapai apabila latihan maupun pendidikan
dilakukan di luar organisasi (off the job), yaitu sebelum seseorang menjadi
anggota organisasi.
2.6 Desain Struktur Organisasi Modern
1.
Struktur tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai
perangkat sentral untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik
utama struktur tim adalah bahwa struktur ini meniadakan kendalakendala
departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke
tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis
sekaligus spesialis
2. Organisasi virtual
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang
menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis.
3.
Organisasi Nirbatas
Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang
berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki rentang kendali tak terbatas,
dan mengganti departemen dengan tim yang diberdayakanan untuk menjadi generalis
sekaligus spesialis.
2.7
Model Desain Struktur Organisasi
1.
Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi
yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan
sentralisasi.
2.
Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki
dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan
informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara
partisipatif.
3. Model Piramid, model ini di buat persis
sebuah piramida.
4.
Model Horizontal, Model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal
dengan pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masing-masing
2.8 Macam-macam Bentuk
Bagan Dalam Struktur Organisasi
1. Bagan Horizontal
mengapa bagan tersebut
di katakan horizontal karena pada bagan tersebut jika semakin banyak
jabatan-jabatan yang di buat dalam perusahaan tersebut maka bagan ini akan
semakin luas menyamping
2. Bagan Vertikal
Bagan vertikal adalah
kebalikan dari bagan Horizontal. Bagan Vertikal pada umumnya bagan ini jika
dalam perusahaan banyak sekali jabatan atau kepala-kepala bagian dari
masing-masing divisi maka bagan ini akan semakin panjang ke bawah.
3. Bagan Lingkaran
4. Bagan Piramid
Bagan ini sangat
mudah digunakan karna bentuknya seperti Piramid yang menempatkan bagian-bagian
dalam perusahaan yang paling tertinggi di letakan pada bagian TOP dan untuk
karyawan di letakan MID dan untuk Office Boy di letakan pada Bagian LOWER.
BAB 3
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Organisasi
adalah wadah kegiatan dari pada orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya
mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas,
wewenang dan tanggung jawabnya, hubungan dan tata kerjanya. Itulah sebabnya
struktur organisasi sangat diperlukan dalam sebuah organisasi yang baru
dibentuk, dalam keadaan berkembang maupun yang sudah mapan. Perusahaan atau
organisasi sering mengubah strukturnya ketika skala usahanya dan
kompleksitasnya semakin besar.
Ada
beberapa bentuk struktur organisasi seperti yang telah dibahas dalam Bab II
Pembahasan, setiap struktur organisasi tersebut memiliki kelebihan serta kekurangannya
masing-masing. Namun, harapan setiap organisasi atau perusahaan tentunya ingin
tetap bertahan atau semakin maju.
Struktur
organisasi mempengaruhi perilaku organisasi karena faktor-faktor utama yang
menentukan perilaku individu dan kelompok adalah tugas dan hubungan wewenang.
Oleh karena itu, manajer harus merancang struktur organisasi agar memudahkan
komunikasi di antara para pegawai.
0 komentar:
Post a Comment