Tuesday, May 1, 2018

MAKALAH PUBLIC RELATION



KATA PENGANTAR

            Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
            Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Strategi Public Relations”, yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari lebih lanjut tentang manajemen industri PR.
            Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih banyak.



DAFTAR ISI

Kata Pengantar           .............................................................................................................. 1
Daftar Isi         .......................................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan     .............................................................................................................. 3
1.1   Latar Belakang    .................................................................................................. 3
1.2   Rumusan Masalah           ................................................................................. 4
1.3   Tujuan     ....................................................................................................... 4
Bab II. Pembahasan    .............................................................................................................. 5
            2.1 Definisi Public Relations  .................................................................................... 5
            2.2 Tujuan dan Fungsi Public Relations         ............................................................ 6
            2.3 Manajemen Public Relation          ........................................................................ 7
            2.4 Fungsi Manajemen Public Relations         ............................................................ 8
            2.5 Strategi Public Relations   .................................................................................... 8
            2.6 Public Relations Dan Media           ................................................................................. 11
            2.7 Public Relation Online       ................................................................................ 12
            2.8 Perbedaan Antara Public Relation Online Dan Public Relation Offline     ............. 13
            2.9 Public Relation Online Dan Promosi          ..................................................................... 17
            2.10 Mengukur Efektivitas Kegiatan Public Relation Online   ................................... 19
Bab III. Penutup         ............................................................................................................ 21
3.1 Kesimpulan           ................................................................................................ 21



Bab I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Bila kita mencermati pemberitaan media begitu beragam kasus-kasus yang terjadi di internal maupun ekstenal perusahaan seperti gagalnya perusahaan melakukan IPO, demo pegawai menuntut kenaikan gaji, tudingan perusakan alam, atau bahkan perusahaan yang dinilai dalam kondisi prima secara finansial secara mengagetkan diberitakan akan dipailitkan. Kondisi ini memperlihatkan kepada kita kerentanan organisasi di era global. Dan ketika masalah sedang menimpa perusahaan, maka dengan seketika peran public relations mencuat ke permukaan dan fungsi sebagai ‘problem solver’ menjadi misi terpenting. Dalam konteks ini PR tak ubahnya seperti pemadam kebakaran saja, hanya diperlukan ketika ada masalah sedang terjadi.
Sebagai sebuah profesi seorang praktisi PR bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Bagian penting dari pekerjaan petugas humas dalam suatu organisasi adalah Membuat kesan (image) –kesan baik, citra positif, Pengetahuan dan pengertian –informasi, penerangan, penjelasan, Menciptakan ketertarikan, Penerimaan –pengertian, pemahaman, Membangun/menciptakan simpati publik. Kegiatan Humas adalah melobi, berbicara di depan publik atau melakukan pembicaraan publik (public speaking), menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis seperti rilis berita.
PR dalam definisinya dikatakan bahwa PR itu melekat pada manajemen. Manajemen tak akan  dapat berjalan sebagimana seharusnya tanpa adanya PR. Manajemen sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dalam kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini. Tak ada kegiatan yang dilakukan dalam dan oleh masyarakat yang tidak memerlukan manajemen. Dalam pengertian PR dinyatakan bahwa PR akan sukses dalam fungsinya apabila mampu menciptakan, membangun, dan mengembangkan relasi kita.
Kedudukan, peranan dan tugas Public Relations dalam sebuah organisasi (perusahaan/pemerintahan), jelas sengatlah penting. Sehingga pelaksanaan aktivitasnya harus dikemas seefektivas mungkin. Dan ini di antaranya bisa diraih dengan cara mempesiapkan dan mengaplikasikan program kerja Public Relations dengan baik dan tepat. PR harus diposisikan secara langsung berdekatan dengan manajemen. Hal ini sesuai dengan fungsi  manajemen di dalam organisasi. PR harus terletak pada lini garis staf manajemen puncak. Dengan begitu PR dapat mengorganisasi seluruh kegiatan komunikasi organisasi baik secara internal maupun eksternal. PR merupakan salah satu pendukung dalam mengatur organisasi atau perusahaan. Disini PR dalam kegiatannya merupakan profesi dalam melayani publiknya, dan ikut menentukan tujuan organisasi atau perusahaan dengan membuat rencana kerja, menciptakan strategi, melaksanakan rencana kerja, dan menilai hasil kerja.
Mencermati dan mengobservasi peran dan fungsi PR di sebagian besar perusahaan di Indonesia, PR masih diposisikan sebagai communication technician yang hanya berfokus pada publicity dan media relations. Pemahaman manajemen yang masih rendah tentang PR sering menjadi kendala bagi para praktisi dalam menjalankan fungsinya khususnya ketika dihadapkan pada berbagai permasalahan organisasi.
Oleh karena itu, seorang praktisi PR harus mampu merencanakan segala sesuatu dengan cermat dan tepat melalui fungsi manajemen, sehingga dapat membuat strategi untuk mengatasi masalah yang di hadapi oleh suatu instansi atau perusahaan. Lantas apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dalam strategi PR?

1.2  Rumusan Masalah
Manajemen PR dapat dikatakan sebagai penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan-kegiatan Public Relations. Dalam proses tersebut kita jumpai teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang dipergunakan oleh kelompok orang-orang yang disebut manajer di dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu sendiri. Proses ini pun mencakup fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan analistik seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam melaksanakan manajemen.
Berdasarkan hasil tersebut, analisis ini ingin mengetahui bagaimana seorang prakisi PR membuat strategi dalam public relations.

1.3  Tujuan
Analisis ini ingin mengetahui bagaimana seorang prakisi PR membuat strategi dalam public relations.




Bab II
Pembahasan

2.1 Definisi Public Relations
Public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Menurut survey yang telah diadakan di Amerika Serikat, 2000 orang terkemuka dalam bidang Public Relations telah mengemukakan definisi mereka masing-masing. Dari definisi-definisi yang mereka sampaikan diantaranya terdapat anggapan-anggapan, bahwa Public Relations itu adalah sebuah ilmu; sistem; seni; fungsi; proses; profesi; metode; kegiatan; dan sebagainya.
Sebuah panitia yang anggotanya terdiri dari para ahli public relations yang terkenal telah mengambil tiga definisi yang mereka anggap yang terbaik dari definisi-definisi yang disampaikan itu:
a.       Definisi J.C.,Seidel, Public Relations Director, Devision of Housing, State of New York berbunyi: “Public Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill langganannya, pegawainya, dan publik umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan”.
b.      Definisi W.Emerson Rock, Public Relations Director, Colgate University berbunyi: “Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya”.
c.       Definisi Howard Bonham, Vice Chairman, American National Red Cross menyatakan: “Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu organisasi, badan, lembaga, atau perusahaan”. (Saputra, Nasrullah, 2011:1-2)
Jadi berdasarkan definisi-definisi tersebut terdapat beberapa inti dari public relations yakni: good-will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan dan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan tersebut.




2.2 Tujuan dan Fungsi Public Relations
2.2.1 Tujuan Public Relation
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a.       Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b.      Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c.       Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d.      Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e.       Mendukung bauran pemasaran.
2.2.2 Fungsi Public Relation
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
a.       Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
b.      Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
c.       Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
d.      Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya.



2.3 Manajemen Public Relation
     Dalam suatu perusahaan, organisasi, atau lembaga, baik itu profit maupun non-profit. Diperlukan departement PR untuk mencapai tujuannya. Komposisi PR dari masing-masing organisasi tentu saja berbeda, tergantung pada kebutuhannya. Disebuah organisasi, mungkin saja departemen PR-nya hanya terdiri dari seorang manajer dan seorang sekretaris. Namun, banyak pula organisasi atau perusahaan yang juga mempekerjakan asisten ahli seperti pejabat pers, editor jurnal internal, perancang media cetak, fotografer dan sebagainya, untuk menunjang pelaksanaan departemen PR-nya.
     Ada pula organisasi yang tidak memiliki atau mempekerjakan spesialis PR secara permanen, dan menyerahkan fungsi-fungsi PR-nya (terutama yang berhubungan dengan konsultan) kepada divisi pemasaran atau penjualan dengan dibantu oleh jasa konsultasi dari biro PR eksternal. Pada beberapa organisasi tertentu, misalnya pada yayasan atau lembaga-lembaga nirlaba, fungsi PR langsung dirangkap oleh direktur atau sekretaris dewan pimpinan. (Jefkins, Yadin, 2003: 26). Lihat contoh pada gambar 2.1 departemen PR yang berada didalam organisasi.


Manager PR

Sekretaris

Asisten Manager PR

Sekretaris

Editor Jurnal Internal

Pengelola Kunjungan ke Perusahaan

Fotografer

Petugas Publikasi dan Media Cetak

Pejabat Pers

Sekretaris

Sekretaris
 






















Gambar 2.1: Struktur Kepegawaian Departemen PR Suatu Perusahaan Manufaktor Raksasa
Sumber: Jefkins, Yadin, 2003: 29




2.4 Fungsi Manajemen Public Relations
     Fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen PR merupakan proses yang meliputi hal-hal berikut :
1.      Perencanaan (Planning)
Meliputi; penetapan tujuan, standar, penentuan aturan dan prosedur, pembuatan rencana serta ramalan (prediksi) apa yang akan terjadi.
2.      Pengorganisasian (Organizing)
Meliputi; pemberian tugas terpisah kepada masing-masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan jalur wewenang, mendelegasikan dan menetapkan sistem komunikasi, serta mengkoordinir kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan terorganisasi.
3.      Penyusunan Formasi (Staffing)
Meliputi; menentukan persyaratan personel yang akan dikerjakan, merekrut calon karyawan, menentukan job description dan persyaratan teknis suatu pekerjaan, melakukan penilaian dan pelatihan termasuk didalamnya pengembangan kualitas dan kuantitas karyawan sebagai acuan untuk penyusunan setiap fungsi dalam manajemen organisasi.
4.      Memimpin (Leading)
Meliputi; membuat orang lain melaksanakan tugasnya, mendorong dan memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim atau suasana pekerjaan yang kondusif khususnya dalam metode komunikasi dari atas ke bawah atau sebaliknya. Sehingga timbul saling pengertian dan kepercayaan yang baik. Menumbuhkan disiplin kerja dan sense of belonging (rasa memiliki) pada setiap karyawan dan jajaran manajemen (public internal)
5.      Pengawasan (Controlling)
Fungsi terakhir manajemen ini mencakupi; persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang di berikan perusahaan/organisasi dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas dan terciptanya citra yang positif. (Basu Swastha DH, 1996)

2.5 Strategi Public Relations
       “Strategi public relations” dibentuk melalui terika erat, yakni sebagai berikut
            Komponen                              Pembentukan Strategi PR
1.      Komponen sasaran                  Satuan atau segmen yang akan digarap
2.      Komponen sarana                   Paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu
sasaran
     Adapun tahap-tahap kegiatan strategi pubic reations: pertama, komponen sasaran, umumnya adalah para stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Sasaran umum tersebut secara struktural dan formal yang dipersempit melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran itu menyandang opini bersama (common opinion), potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian sasaran khusus”. Maksud sasaran khusus ini adalah yang disebut publik sasaran (target public).
     Kedua, komponen sarana (Adnanputra, 1990) yang pada strategi Public Relations berfungsi untuk mengarahkan ketiga kemungkinan tersebut ke arah posisi atau dimensi yang menguntungkan. Hal tersebut dilaksanakan melalui pola dasar “The 3-C’s option” (Conservation, Change dan Crystallization) dari stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran yaitu sebagai berikut. (Ruslan, 2010: 135)
Komponen
Strategi Public Relations
1.      Mengukuhkan (conservation)
Terhadap opini yang aktif – Pro (Proponen)
2.      Mengubah (change)
Terhadap opini yang aktif – Contra (Oponen)
3.      Mengkristalisasi (Crystallization)
Terhadap opini yang pasif (Uncommited)

2.5.1 Program Strategi
        Landasan umum dalam proses penyusunan strategi public relations, menurut Ahmad S. Adnanputra dalam makalah “PR Strategy” (1990), yang berkaitan dengan fungsi-fungsi PR/Humas secara integral melekat pada manajemen suatu perusahaan atau lembaga, yaitu sebagai berikut.
1.      Mengidentifikasi permasalahan yang muncul.
2.      Identifikasi unit-unit sasarannya.
3.      Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya.
4.      Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran.
5.      Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations.
6.      Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintah dan lain sebagainya.
7.      Langkah terakhir adalah menjabarkan strategi public relations, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan penilaian/evaluasi hasil kerja.
(Ruslan, 2010: 139-140)

2.5.2 Komponen Pembentuk Strategi
        Setelah melalui tahapan penyelesaian studi kasus dan penyusunan program taktikal dan strategi public relations perlu diketahui komponen-komponen “pembentuk strategi perusahaan,” (corporate strategi). Dalam pembentukan strategi korporat, suatu strategi dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya perusahaan bersangkutan (corporate culture) yaitu:
a.       Secara makro, lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan dipengaruhi oleh unsur-unsur: kebijakan umum (public policy), budaya (culture) yang dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi bersangkutan.
b.      Secara mikro, tergantung dari misi perusahaan, sumber-sumber dimiliki (sumber daya manusia dan sumber daya guna lainnya yang dikuasai), sistem pengorganisasian, dan rencana atau program dalam jangka pendek atau jangka panjang, serta tujuan dan sasarannya yang hendak dicapai.
2.5.3 Strategi Operasional Public Relations
   PR/Humas berfungsi untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara pejabat Humas/PRO dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran) untuk mewujudkan tujuan bersama. Fungsi tersebut dapat diwujudkan melalui beberapa aspek-aspek pendekatan atau strategi Humas:
a.      Strategi oprasional
Melalui pelaksanaan program Humas yang dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (sociologi approach), melalui mekanisme soal kultural dan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media massa.
b.      Pendekatan persuasif dan edukatif
Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun dengan melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan sebagainya.
c.       Pendekatan tanggung jawab sosial humas
Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama.
d.      Pendekatan kerja sama
Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan ke luar (eksternal relations) untuk meningkatkan kerja sama. Humas berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilinya agar diterima oleh atau mendapat dukungan masyarakat (publik sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya (community relations), dan untuk memperoleh opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual understanding).
e.       Pendekatan koordinatif dan integratif
Untuk memperluas peranan PR di masyarakat, maka fungsi Humas dalam arti sempit hanya mewakili lembaga/institusinya. Tetapi peranannya yang lebih luas adalah berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan Ketahanan Nasional dibidang politik, ekonomi, sosial budaya (Poleksosbud) dan Hankamnas.
   Berkaitan dengan penjelasan langkah-langkah pokok dari berbagai aspek pendekatan dan strategi komunikasi public relations dalam upaya untuk menjalin berbagai hubungan positif dengan publik internal dan publik eksternal tersebut di atas, dapat di tarik suatu pengertian yang mencakupi peranan humas di berbagai kegiatan di lapangan, yaitu :
1.      Menginformasikan (to inform);
2.      Menerangkan (to explain);
3.      Menyarankan (to suggest);
4.      Membujuk (to persuade);
5.      Mengundang (to invite);
6.      Meyakinkan (to convince).
(Ruslan, 2010: 142-144)
MANAJEMEN STRATEGI


Visi dan Misi

Analisis Eksternal

Analisis Internal

Analisis S.W.O.T

TUJUAN DAN SASARAN

PERENCANAAN STRATEGI

Strategi Generik

Strategi Variasi

Aplikasi Rencana Bisnis

Evaluasi dan Kontrol Rencana Bisnis

FEED BACK
 


























Gambar 2.2 : Manajemen strategi
Sumber dari, Manajemen Strategi, oleh Agustinus Sri Wahyudi (ruslan, 2010: 146)

2.6  Public Relations Dan Media
Media dapat diartikan sebagai:
·         Saluran
·         Sarana penghubung
·         Alat-alat komunikasi
Dalam kaitannya dengan Public Relation, media adalah berbagai macam sarana penghubung yang dipergunakan seorang PR (mewakili organisasi) dengan publiknya, yaitu publik internal maupun publik eksternal untuk membantu pencapaian tujuan. Penggunaan media dalam PR yang pertama adalah untuk membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa. Melalui media pemasaran suatu produk akan lebih mudah karena publik akan lebih cepat mengenal suatu produk. Tujuan yang kedua adalah menjalin komunikasi berkesinambungan; media membantu suatu organisasi atau perusahaan untuk mempermudah berkomunikasi secara terus menerus kepada publik. Yang ketiga adalah menigkatkan kepercayaan publik ; demi tercapainya fungsi Publik Relation media sangat diperlukan untuk memperoleh itikad baik dan kepercayaan dari publik dan masyarakat pada umumnya. Tujuan media yang terakhir adalah meningkatkan citra baik perusahaan / organisasi; media merupakan sarana untuk meningkatkan citra perusahaan karena melalui media public akan dapat menilai suatu perusahaan/ organisasi.
Apa artinya media menguasai kekuatan publik?
Setiap muncul media komunikasi baru, orang pasti tertarik untuk mengetahui, bahkan mungkin ada keinginan untuk menguasainya. Bisa terjadi dalam arti positif, misalnya untuk suatu produk baru yang mengalami perbaikan karena kemajuan teknologi yang bisa menguntungkan publik, bisa jadi berarti negatif, misalnya karena dengan munculnya informasi lewat media tersebut kekuatan publik tak mampu mengelaknya. Misalnya saja dengan seni music/rock, film dan masih banyak yang lain yang sebenarnya bisa memberi pengaruh negative karena publik bisa didorong, dirangsang untuk menerima, bisa lebih parah lagi, kalau terjadi seperti alat injeksi sehingga dorongan dari dalam akan menjadi sangat kuat sehingga dapat mempengaruhi perilaku.
Apa yang dapat dilakukan media terhadap publik? Atau sebaliknya, apa yang dilakukan publik terhadap media? Banyak penelitian yang dilakukan dan juga pengatamatan yang disimpulkan sebagai suatu pendekatan uses and gratifications. Terutama hasil penelitian dari Berelson pada tahun 1940an, tentang reaksi publik di New York terhadap pemogokan terhadap surat kabar. Akibatnya, mereka kehilangan berita. Ini hanya salah satu contoh saja. Namun ternyata, mereka kehilangan berita. Surat kabar mempunyai banyak fungsi. Jadi, surat kabar memiliki kontrol terhadap kejadian penting pada saat-saat itu, maka banyak publik merasa dirugikan, ternyata surat kabar mempunyai banyak fungsi terutama bagi mereka yang mengggunakan banyak waktu untuk membaca surat kabar.

2.7  Public Relation Online
Public Relation pada saat ini sudah mulai berkembang penggunaannya. Penggunaan media demi tercapainya tujuan public relation untuk membentuk opini publik telah berkembang sesuai zaman. Media berkembang tidak hanya dapat digunakan secara searah namun juga media dapat melakukan komunikasi dua arah. PR memanfaatkan internet untuk menghubungkan bisnis atau individu dengan publik untuk meningkatkan keingintahuan mereka terhadap hal-hal up to date, mengembangkan image dan kepercayaan, demi menghindari krisis komunikasi. Manajemen krisis merupakan suatu aktifitas dalam suatu organisasi/ perusahaan yang sering diabaikan. Internet telah membuat penanganan krisis menjadi semakin buruk. Berkat era informasi dan begitu banyaknya model komunikasi, krisis dapat mengubah keadaan semula yang tidak tahu apa-apa menjadi memanfaatkan berbagai faktor dengan mengambil berbagai keputusan atau tindakan yang sangat cepat. Selama krisis, perusahaan dan para eksekutif dihadapkan pada posisi pengambilan keputusan kritis di bawah keadaan: tekanan yang begitu intens, tingkat stress yang tinggi, ketelitian dan kecermatan terhadap faktor lingkungan eksternal, tekanan waktu cukup dramatik, ketidak jelasan informasi.
Terdapat beberapa krisis yang berawal dari net dan kemudian menjadi subjek diskusi dan publikasi secara online. Hal yang paling penting adalah merencanakan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi krisis. Dunia internet telah menjadi tempat bagi orang-orang untuk memperoleh informasi terbaru tentang krisis atau hal-hal yang tidak terduga. Bahkan, saat ini internet telah menjadi suatu sarana yang tidak dapat dilepaskan untuk mengekspresikan perasaan, pendapat dan sikap tentang berbagai berita yang penting untuk kita. Biasanya orang mengandalkan internet untuk mendapatkan informasi terkini, dengan membuka home page untuk mencari berita.
Home page adalah tempat pertama yang mewakili penglihatan publik sebagai respon informasi pada sebuah krisis. Mempunyai sebuah template untuk homepage bearti bersiap-siap untuk singgah pada krisis yang berhubungan dengan informasi. Pendekatan home page tidak dibatasi, karena dapat dilakukan sesering mungkin, menempatkan kembali halaman depan yang ada (khususnya jika hal itu difokuskan pada pemasaran) supaya dapat menyelamatkan krisis tersebut.
Dalam hal ini kita dapat menyediakan sebuah link pada regular home page. Sehingga, semua yang datang mencari informasi khusus masih dapat menemukannya. Kita dapat menyediakan sebuah link yang mudah pada home page, di mana informasi tentang krisis digabungkan. Kuncinya, jangan membuat orang menggali informasi tersebut. Yakinkan hal itu memperjelas bahwa kita sedang menyelamatkan krisis dan informasi yang tersedia pada web-site.
Sebaiknya kita memiliki alamat e-mail untuk publik guna saling berhubungan selama krisis. Dengan menyediakan akses online, kita dapat mengurangi telepon yang diterima perusahaan. Jika mempunyai e-mail ke home page, kita dapat mengundang pendapat, kkomentar, dan pernyataan publik. Jika kita melakukan demikian, bersiap-siaplah untuk menjawab e-mail yang diterima. Bahkan jika pengirim hanya mendapat jawaban auto-respons penerima dari informasi mengenai bagaimana e-mail itu digunakan. Auto-respons dapat juga dikirim ke mereka yang menanyakan pertanyaan sesuai dengan jawaban yang telah disiapkan. E-mail yang sembrono, caci maki, dan keluhan-keluhan yang tidak berdasar dapat dibuang. Pertanyaan serius sebaiknya disampaikan ke sumber yang sesuai untuk penanganan yang tepat.

2.8  Perbedaan Antara Public Relation Online Dan Public Relation Offline
Public relation online adalah kegiatan PR yang berhubungan dengan media, komunitas dan public yang ada dalam channel-channel internet. Hal ini termasuk search engines, blogs, news search, forums, discussion threads, social networks dan alat komunikasi online lainnya. Reputasi dan manajemen merupakan fokus utama dalam PR online. Sedangkan public relation offline memiliki konsep yang sama dengan PR online hanya saja medianya menggunakan media cetak, radio, atau televisi, meskipun ada beberapa dari media internet yang termasuk dalam public relation ‘online’ yang ‘offline’.
Perkembangan PR baik sebagai ilmu maupun profesi sangatlah berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Pengaruh teknologi komunikasi terhadap PR dapat berbentuk sebagai alat/media PR ataupun bentuk baru dari kegiatan PR, yang memunculkan istilah Net PR, PR online, dan nama lain bentuk kegiatan atau bidang kajian PR dalam dunia maya. PR sebagai ilmu ataupun sebai profesi menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan tekhnologi komunikasi baru yang bernama internet.
Internet yang mulai populer pada tahun 1980 yang ditandai dengan munculnya komputer satelit memang telah mencuri perhatian sampai pada saat ini. Internet merupakan jaringan dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Pada awalnya internet diciptakan sebagai sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah computer. Namun sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tidak dapat kita abaikan (LaQuey, 1997:1).
Seperti yang diungkapkan LaQuey, kini penggunaan internet sudah semakin meluas dan mencakup berbagai kalangan. Pemberitaan sudah tidak hanya dapat diakses melalui surat kabar, radio taupun televisi saja,namun internet telah menjelma menjadi alat penyampaian berita ter up to date. Dalam perkembangannya, internet merupakan hal yang tidak terpisahkan bagi banyak kalangan. kalangan siswa misalnya, sudah tidak perlu lagi berlama-lama di perpustakaan untuk mencari informasi, karena internet dapat menjawab keingin tahuan yang dahulunya hanya didapat melalui buku.
Menurut LaQuey, nilai yang ditawarkan internet dapat dikiaskan sebagai sitem jalan raya dengan transportasi berkecapatn tinggi yang memperpendek waktu perjalanan Anda. Atau dapat juga diibaratkan sebuah perpustakaan yang dapat anda kunjungi setiap saat, dengan kelengkapan buku, sumber informasi, dan kemungkunan penelusuran informasi yang tak terbatas. Ketidak terbatasan inilah yang lambat laun menjadi sesuatu hal yang kadangkala menggangggu. Bagaimana internet dapat menjadi suatu hal yang luar biasa bebas sehingga tidak hanya postif yang didapat, namun sisi negatif juga tidak dapat dihindari. Untuk itulah kenapa kedewasaan dalam menggunakan internet sangat diperlukan agar para pengguna internet yang terdiri dari berbagai kalangan tersebut tidak dirugikan.
Baru-baru ini internet juga merambah dunia bisnis. Banyak konglomerat-konglomerat muda dilahirkan oleh internet. Bisnis menjadi lebih mudah dan lebih cepat berkembang dengan bantuan internet. Promosi, yang dahulunya memakan banyak waktu dan biaya dengan internet, menjadi lebih cepat dan murah. Itulah kenapa PR online menjadi sangat penting dalam perkembangan bisnis pada saat ini. Bisnis dapat berfungsi hanya bila ia diterima oleh masyarakat, karena kegiatan bisnis ditujukan untuk masyarakat, sehingga perusahaan bisa memperoleh keberadaannya dari komunitas. Komunitas mencakup: komunitas luas di daerah perusahaan, komunitas masyarakat yang tinggal dekat dengan perusahaan, kelompok partisipasi Negara, kelompok pendidikan, organisasi komunitas, organisasi sosial, dan khalayak khusus. Melalui internet dapat menetukan spesifikasi target bisnis berdasarkan hubungan komunitas.
Dunia PR pada saat ini bisa dibilang memasuki masa keemasan, karena teknologi internet pada saat ini telah membawa prkatisi mampu mencapai publik sasaran secara langsung, tanpa intervensi dari pihak-pihak lain, seperti redaksi atau wartawan di media massa, yang biasanya bertindak sebagai penjaga gawang pesan komunikasi dan melakukan penyensoran terhadap pesan informasi PR bagi khalayak (publik).
Beberapa hal yang yang dapat dilakukan oleh praktisi PR melalui PR online adalah :
·         PR harus menyadari bahwa public dapat mengakses semua Press Release atau News Release yang dikirimkan melalui internet atau server, dengan menggunakan kata-kata yang mudah dicari dan dipahami publik.
·         Publik dapat mengakses Press Release dalam home page yang ada di Home Page perusahaan.
·         PR dapat membuat mailing list dari publiknya. Mailing list adalah perangkat elektronik yang dapat menyebarkan Press Release kepada publiknya melaluui kotak e-mail.
Semua aktivitas PR di atas, yang melalui internet tersebut memungkinkan PR menjalin hubungan baik untuk mempertahankan dukungan public internal dan eksternal. Publik akan sangat tergantung pada PR sebagai sumber informasi berita yang tidak tersaji di surat kabar dan media massa lainnya. Melalui internet PR dapat menghemat biaya dibanding harus mengirim Press Release melalui pos atau faks.
Keuntungan dalam PR online adalah sebagai berikut :
·         Dapat berkomunikasi secara langsung dengan public terutama dengan segmen pasar, dan hal ini tidak akan dapat dilakukan melalui media cetak.
·         Pesan akan lebih cepat tersampaikan sehingga jika dihadapkan pada suatu krisis dapat diselesaikan secara langsung dengan menyampaikan suatu klarifikasi.
·         Internet mempermudah PR mendapatkan feedback, atau timbal balik dari publik melalui interaksi langsung, yang tentu saja dapat merupakan metode yang sangat efisien.
·         Public relation online dapat memberikan kesempatan bersaing yang sama besarnya kepada bisnis-bisnis online maupun bisnis berskala kecil dengan bisnis yang berskala besar.
·         Bagi PR, internet dapat berfungsi sebagai iklan, media alat marketing, sarana penyebaran informasi dan promosi.
·         Tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
·         Internet dapat membuka kesempatan melakukan hubungan komunikasi dalam bidang pemasaran secara lngsung.
Cara melakukan PR online adalah dengan mempublikasikan secara offline maupun online. melakukan ‘PR online’ secara off line adalah melalui website, email ataupun blog yang tidak memungkinkan melakukan komunikasi dua arah dengan public secara online atau secara langsung. Sedangkan melakukan ‘PR online’ secara online adalah melalui twitter atau melalui facebook, yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan public secara online. meskipun pada saat ini sudah banyak blog yang bisa langsung terhubung dengan facebook ataupun twitter
Melakukan ‘PR online’ melalui website ataupun blog akan mempermudah meng-up date berita-berita terbaru yang ingin kita sampaikan kepada public secara detail dan lengkap. Melalui media-media tersebut pertanyaan-pertanyaan public akan dapat dijelaskan agar dapat diketahui oleh publik secara keseluruhan. Dengan menyajikan informasi tersebut secara online, para investor dan anggota komunitas financial dapat mengakses fakta dan data dengan sendirinya, sehingga tidak membebani PR dengan pekerjaan itu.
Membina hubungan investor melalui internet melalui pengukurannya, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·         Apakah perusahaan anda termasuk sektor publik (BUMN) atau swasta? Jika dikelola oleh swasta, informasi yang sifatnya financial mungkin terbatas dan publiknya terlalu kecil untuk membentuk hubugan investor yang positif.
·         Apakah dokumen yang berhubungan dengan investor yang paling sering diminta oleh publik?
·         Apakah tujuan dari hubungan dengan investor? Apakah anda mencoba menarik lebih banyak investor secara individu atau lembaga?
·         Bagaimana investor utama anda memperoleh informasi? Bagaimana anda dapat menyediakan informasi dan referensi sehingga mudah didapat?
·         Apakah keadaan finansial anda baik atau buruk? Bagaimana anda ingin memposisikan investasi merk perusahaan anda dalam penampilannya?
·         Apakah masalah terbaru yang anda hadapi dapat menimbulkan dampak positif atau negative terhadap finansial perusahaan anda?
Dalam PR online, media dalam internet yang dapat digunakan untuk mendapat keuntungan-keuntungan yaitu :
·         Press Release: menggunakan Press Release dalam PR online adalah sama dengan penggunaan Press Release secara offline dalam cara pendistribusian kepada public. Press Release online berarti menggunakan media internet dalam penyampaian ke public. Dengan menggunakan PR online dalam Press Release penyampaian berita akan lebih mudah didistribusikan secara cepat.
·         Blog dan Forum : Blogging atau mengikuti forum-forum online dan komunitas-komunitas bisa menjadi cara yang sangat efektif dalam mendemonstrasikan keahlian anda kepada publik, atau mempromosikan merk dagang perusahaan atau pribadi. Media tersebut juga dapat digunakan dalam merespon tanggapan dari konsumen secara cepat.

Untuk membuat Public Relation online diperlukan dasar-dasar agar suatu PR online memiliki suatu standar yang dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dasar pembuatannya. Jika kesemua dasar telah dipenuhi, barulah suatu PR online dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau penambahan kreativitas dalam PR online tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Public Relation Online adalah sebagai berikut :
·         Kemampuan dalam penulisan dalam PR online. Reputasi suatu bisnis atau perusahaan bahkan politisi tergantung pada baik atau tidaknya strategi atau teknik
Public Relation. Banyak politisi ataupun pemimpin perusahaan yang menyewa seorang Public Relation untuk membantu mereka dalam penyampaian berita atau pesan bahkan pada saat mengklarifikasi suatu masalah. Suatu penulisan dan penyampaian dengan kata-kata yang baik akan mempengaruhi public yang sangat dibutuhkan opininya demi tercapainya tujuan tertentu.
·         Ikut dalam komunitas publik yang dapat membantu pengembangan bisnis atau organisasi. Kegiatan publik secara online dapat membantu untuk memperkenalkan produk terbaru yang ingin diperkenalkan dalam suatu bisnis. Dengan mengikuti komunitas-komunitas publik maka dengan mudah promosi akan dapat dilakukan sehingga dapat mempermudah mengembangkan bisnis.

2.9 Public Relation Online Dan Promosi
Marketing dalam kegiatan PR didasarkan pada pemikiran untuk memenuhi kebutuhan, keinginan konsumen, yang merupakan instrumen dalam pengembangan penjualan produk dan jasa, atau dengan kata lain merupakan strategi dalam kegiatan PR untuk mengembangkan dan membuat maju, bersaing dengan organisasi yang bersangkutan.
Dalam strategi marketing, perusahaan harus memiliki strategi secara keseluruhan dan memilih dengan tepat apa saja yang dapat digunakan untuk mendukung tujuan bisnis. Meskipun dengan penggunaan internet yang dapat memberikan banyak keuntungan, tidak berarti para praktisi PR lantas menyepelekan media lainnya. Media selain internet tetap menjadi bagian terpenting dalam melakukan penyebaran berita atau informasi PR. Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang memilih untuk menggunakan PR online dan offline demi tercapainya target. Jika suatu perusahaan memiliki berita yang ingin dibagi dengan public, terkait hubungannya dengan reputasi perusahaan, maka penggunaan PR online akan sangat membantu untuk mempercepat penyampaian kepada public. Dengan menggunakan blog perusahaan misalnya, atau dengan menulis pada social network perusahaan, maka penyampaian berita itu akan sangat cepat menyebar. Namun tidak menutup kemungkinan dengan menggunakan PR offline penyampaian berita itu akan menjadi lebih lama tersebar dikarenakan PR offline tidak cepat berubah.
Segala kemudahan yang ditawarkan PR online tidak lantas lepas dari masalah. Beberapa masalah muncul karena adanya perubahan drastis antara PR ‘lama’ dengan PR online. Penyesuaian PR online memaksa untuk merubah PR lama menjadi lebih modern dengan PR online akibat banyaknya penggunaan PR online pada zaman sekarang. Untuk itu perlulah dipelajari bagaimana memformat ulang PR ‘lama’. Bagaimana merubah PR yang dahulunya hanya merupakan komunikasi satu arah menjadi komunikasi dua arah, dan yang dapat melakukan kampanye interaktif. Cara untuk beradaptasi dari perubahan PR ‘lama’ menjadi PR baru adalah sebagai berikut :
·         Menyadari kebutuhan konsumen untuk berkomunikasi dengan anda. Dengan tersedianya media untuk berkomunikasi dan berhubungan, para konsumen pastilah mengharapkan anda untuk online dan berinteraksi dengan mereka. Dengan media yang sudah banyak tersedia, hal ini akan menjadi lebih mudah untuk dipraktekkan. Adanya twitter, Facebook, LinkedIn, Google Buzz, foursquare, dan laian-lain dapat mempermudah anda untuk berkomunikasi dan berinterkasi secara langsung. Situs-situs di jaringan internet pada masa sekarang ini secara berkala mem pop-up setiap minggu dengan harapan akan bisa menjadi seperti twitter sehingga dapat mengevaluasi satu per satu para relasi perusahaan. Sehungga dengan memperhatikan dan dapat menerapkan kritikan, saran, dan memperbaiki masalah-masalah yang disampaikan konsumen,akan membuat konsumen nyaman untuk berkomunikasi secara langsung.
·         Berkomunikasi secara berkala dengan konsumen. Tidak cukup dengan hanya mengajak berinteraksi atau berkomunikasi dengan para konsumen ataupun relasi perusahaan sekali dua kali, namun harus dilakukan secara berkala. Jagalah mereka agar tetap berkomunikasi sehingga dapat menyampaikan saran ataupun masalah secara langsung, sehingga mereka tidak akan bercerita akan kendala yang mereka hadapi kepada orang lain.
·         Lihat dan waspada dengan apa yang telah dilakukan oleh pesaing bisnis. Hal ini akan dapat membantu untuk menetapkan standard akan apa yang akan kita lakukan untuk dapat menjadi lebih baik daripada pesaing bisnis. Jangan sampai pesaing bisnis melakukan langkah yang lebih maju. Jika bisa, pelajari apa langkah-langkah yang telah dilakukan oleh para pesaing bisnis. Melalui penelitian dan evaluasi melalui kampanye para PR dalam mempromosikan produk, ataupun dari website dan blog mereka maka kekurangan yang ada pada pesaing bisnis dapat telihat. Sehingga kekurangan atau kesalahan pada pesaing bisnis akan dapat menjadi kelebihan dan nilai lebih pada perusahaan.
·         Melakukan penelitian. Hal ini adalah aspek yang harus dilakukan dalam tiap bisnis atau perusahaan. Dengan melakukan penelitian maka akan didapatkan pendekatan secara ilmu pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kesempatan bisnis. Salah satu cara melakukan penelitian demi meningkatkan kualitas adalah dengan selalu aktif dalam melakukan komunikasi dengan konsumen yang salah satu caranya adalah dengan Public Relation online.
·         Lihat dan pelajari apa alat atau media yang digunakan oleh para pelaku industri yang berkecimpung pada bidang yang sama. Meskipun tidak diperlukan untuk menggunakan alat yang sama, namun dengan mengetahuui apa yang digunakan oleh mereka, maka akan dapat membantu untuk melakukan evaluasi secara internal. Cara mengevaluasi adalah dengan mencoba melakukan inovasi (setelah melakukan penelitian akan alat apa yang digunakan). Cobalah melakukan eksperimen dengan mempublikasikan dalam media internet. Para konsumen setia yang telah merasa ‘dekat’ dengan perusahaan dan produk anda akan memberikan evaluasi dengan memberikan penilaian, kritikan dan saran. Setelah anda mempelajari komentar-komentar para konsumen, dan memperbaiki kekurangannya barulah anda mempublikasikan melalui media yang lebih langsung seperti twitter ataupun facebook yang akan dilihat oleh lebih banyak konsumen.
·         Banyaklah membaca karena dengan membaca anda akan mengatuhi apa yang sedang menjadi topic pembicaraan terutama dalam dunia online. dengan mengetahui topic yang sedang hangat dibicarakan, akan memperluas pengetahuan anda dan membantu anda dalam memberikan topik baru yang berbeda. Jangan malu untuk bertanya, karena sebagai perusahaan yang sedang berkembang, sangatlah perlu untuk belajar meningkatkan kualitas perusahaan dengan lebih pintar dalam berimprovisasi.
Secara keseluruhan, dunia online selalu berubah, begitu juga dengan teknik PR. Untuk mengimbangi perubahan-perubahan yang selalu terjadi, diperlukan pengetahuan yang luas dan tidak tertinggal informasi. agar suatu organisasi atau perusahaan selalu terdepan dalam perubahan.

2.10 Mengukur Efektivitas Kegiatan Public Relation Online
Bagaimana cara mengukur efektivitas PR online yang telah dipublikasikan? Pengukuran efektivitas setiap kegiatan ke-humasan harus didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Penetapan tujuan tersebut dilaksanakan pada tahap perencanaan kegiatan-kegiatan komunikasi. Tujuan dari setiap kegiatan harus bisa diukur. Karena itu, tujuan harus didefinisikan secara kualitatif. Ukuran yang digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan tersebut harus ditetapkan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu faktor khayalak, faktor media dan faktor hasil.
Cara pengukuran efektivitas kegiatan kehumasan tradisional tersebut berlaku juga dalam mengukur efektivitas kegiatan kehumasan di internet. Tetapi, penggunaan teknologi baru dalam kegiatan PR menimbulkan tantangan-tantangan yang berat. Oleh karena itu, Public Relation Officer harus mampu yakin bahwa penggunaan teknologi baru dalam kegiatan kehumasan dapat membantu pencapaian tujuan dan mampu mengembalikan investasi yang telah ditanam.
Sayangnya, pada umumnya pengujian efektivitas kegiatan kampanye komunikasi melalui internet lebih difokuskan pada alat, bukan pada hasilnya. Contohnya adalah pada banyak atau tidaknya pengunjung suatu PR online. Untuk mengukur kegiatan kehumasan, jumlah ini seringkali diasumsikan sebagai suatu keberhasilan, padahal kenyataannya tidak demikian. Jumlah tersebut tidak bisa menujukkan apakah suatu PR online telah tepat sasaran, atau apakah PR online telah berhasil mempengaruhi opini, sikap, dan tingkah laku.
Cara yang tepat untuk mengetahui efektivitas program PR online adalah,
Pertama, menghitung jumlah orang yang mengunjungi dan memberikan informasi rinci mengenai dirinya pada website tersebut. Dalam suatu promosi, PR officer harus mengintegrasikan berbagai media sebagai publisitas, misalnya untuk peluncuran website baru, dibuat iklan secara serial mulai beberapa hari sebelum peluncuran sampai pada hari peluncuran baik di media cetak maupun elektronik. Iklan ini dimaksudkan untuk menimbulkan rasa penasaran khayalak, sehingga pada hari peluncuran banyak sekali orang yang mengunjungi website tersebut. Website dibuat semenarik mungkin, sehingga orang merasa senang dan kagum dan mau memberikan informasi rinci mengenai dirinya pada website tersebut.
Kedua, laporan penjualan bulanan dari pengecer resmi. Kampanye PR yang diadakan sehubungan dengan kehadiran kegiatan PR online dapat mendatangkan para pelanggan baru walaupun situs tidak melakukan transaksi jual beli. Dalam situs, mereka dapat mengetahui semua yang mereka ketahui mengenai perusahaan tersebut dan produk yang dihasilkan. Dari situ pula mereka dapat menentukan apa yang ingin mereka beli. Walaupun perusahaan tidak menjual secara langsung, namun dari data yang mereka berikan, anda dapat memberikan informasi/ laporan dari para pengecer mengenai dimana pembeli mengetahui pengecer tersebut, dan berapa jumlah pasar yang pasti.
Ketiga, mengukur tingkah laku khayalak. Mengukur dampak dari kegiatan internet dapat dilihat dari perilaku khayalak. Perusahaan harus memfasilitasi situs mereka dengan segala informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat. Dalam situs tersebut juga perlu diketahui oleh masyarakat. Dalam situs tersebut juga harus dilengkapi dengan informasi bagaimana dan saluran apa yang dapat dipakai pengunjung untuk menyampaikan umpan baliknya kepada perusahaan. Pengukuran dapat dilihat pada berapa banyak orang yang memberikan umpan balik melalui saluran-saluran yang disediakan.
Keempat, memantau liputan media. Beberapa studi kasus membuktikan bahwa penggunaan website untuk media relations dapat meningkatkan tingkatan liputan di media massa. Dengan membuka website dari perusahaan, wartawan bisa mendapatkan berita hanya dengan meng-copy dan mem-paste informasi yang ada di website atau dengan menggunakan software yang dapat men-download semua halaman website beserta link-nya untuk kemudian dijadikan berita. Jadi, salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur berapa efektivitas kegiatan PR online adalah dengan memantau berapa banyak informasi dari website yang dijadikan berita di media massa.
Kelima, mamantau penambahan database. Sifat internet yang ‘one to one’ memungkinkan PR officer untuk mendapatkan informasi rinci tentang khayalak sasaran, yang tidak dapat diperoleh dari tatanan komunikasi lain yang konvensional.



Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Beberapa inti dari public relations yakni: good-will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan dan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan tersebut.
Strategi public relations diperlukan dalam usaha mencapai tujuan lembaga/perusahaan. Dengan melakukan fungsi manajemen, seorang praktisi PR dapat merancang strategi PR dengan beberapa tahapan, yaitu:
o   Komponen sasaran      : Satuan atau segmen yang akan digarap.
o   Komponen sarana       : Paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran.
     Program kerja dalam strategi PR juga sangat dibutuhkan dalam penetapan rencana sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Namun tidak hanya itu, dibutuhkan komponen dalam merencanakan strategi PR secra makro dan mikro.
     Pada akhirnya, strategi yang telah dibuat akan mencapai tahapan akhir yaitu strategi operasional. Dalam strategi operasional, terdapat beberapa aspek yaitu :
o   Strategi oprasional
o   Pendekatan persuasif dan edukatif
o   Pendekatan tanggung jawab sosial humas
o   Pendekatan kerja sama
o   Pendekatan koordinatif dan integratif
     Setelah memahami aspek-aspeknya, maka seorang praktisi PR harus mampu melakukan strateginya dilapangan, yaitu :
1.      Menginformasikan (to inform);
2.      Menerangkan (to explain);
3.      Menyarankan (to suggest);
4.      Membujuk (to persuade);
5.      Mengundang (to invite);
6.      Meyakinkan (to convince).

1 comment: