KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan
tepat waktu.
Berikut
ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Strategi Public
Relations”, yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
untuk mempelajari lebih lanjut tentang manajemen industri PR.
Akhir
kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan
terima kasih banyak.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..............................................................................................................
1
Daftar
Isi ..........................................................................................................................
2
Bab
I Pendahuluan ..............................................................................................................
3
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................
3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................
4
1.3 Tujuan .......................................................................................................
4
Bab
II. Pembahasan ..............................................................................................................
5
2.1 Definisi
Public Relations ....................................................................................
5
2.2 Tujuan
dan Fungsi Public Relations ............................................................
6
2.3
Manajemen Public Relation ........................................................................
7
2.4 Fungsi Manajemen Public Relations ............................................................
8
2.5
Strategi Public Relations ....................................................................................
8
2.6
Public Relations Dan Media .................................................................................
11
2.7
Public Relation Online ................................................................................
12
2.8
Perbedaan Antara Public Relation Online Dan Public Relation Offline ............. 13
2.9
Public Relation Online Dan Promosi .....................................................................
17
2.10
Mengukur Efektivitas Kegiatan Public Relation Online ................................... 19
Bab
III. Penutup ............................................................................................................
21
3.1
Kesimpulan ................................................................................................
21
Bab
I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bila
kita mencermati pemberitaan media begitu beragam kasus-kasus yang terjadi di
internal maupun ekstenal perusahaan seperti gagalnya perusahaan melakukan IPO,
demo pegawai menuntut kenaikan gaji, tudingan perusakan alam, atau bahkan
perusahaan yang dinilai dalam kondisi prima secara finansial secara mengagetkan
diberitakan akan dipailitkan. Kondisi ini memperlihatkan kepada kita kerentanan
organisasi di era global. Dan ketika masalah sedang menimpa perusahaan, maka
dengan seketika peran public relations mencuat ke permukaan dan fungsi sebagai
‘problem solver’ menjadi misi terpenting. Dalam konteks ini PR tak ubahnya
seperti pemadam kebakaran saja, hanya diperlukan ketika ada masalah sedang
terjadi.
Sebagai
sebuah profesi seorang praktisi PR bertanggung jawab untuk memberikan
informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan
masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah
situasi. Bagian penting dari pekerjaan petugas humas dalam suatu organisasi
adalah Membuat kesan (image) –kesan baik, citra positif, Pengetahuan dan
pengertian –informasi, penerangan, penjelasan, Menciptakan ketertarikan,
Penerimaan –pengertian, pemahaman, Membangun/menciptakan simpati publik.
Kegiatan Humas adalah melobi, berbicara di depan publik atau melakukan
pembicaraan publik (public speaking), menyelenggarakan acara, dan membuat
pernyataan tertulis seperti rilis berita.
PR
dalam definisinya dikatakan bahwa PR itu melekat pada manajemen. Manajemen tak
akan dapat berjalan sebagimana
seharusnya tanpa adanya PR. Manajemen sangat berperan dalam kehidupan
sehari-hari, apalagi dalam kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini.
Tak ada kegiatan yang dilakukan dalam dan oleh masyarakat yang tidak memerlukan
manajemen. Dalam pengertian PR dinyatakan bahwa PR akan sukses dalam fungsinya
apabila mampu menciptakan, membangun, dan mengembangkan relasi kita.
Kedudukan,
peranan dan tugas Public Relations dalam sebuah organisasi
(perusahaan/pemerintahan), jelas sengatlah penting. Sehingga pelaksanaan
aktivitasnya harus dikemas seefektivas mungkin. Dan ini di antaranya bisa
diraih dengan cara mempesiapkan dan mengaplikasikan program kerja Public
Relations dengan baik dan tepat. PR harus diposisikan secara langsung
berdekatan dengan manajemen. Hal ini sesuai dengan fungsi manajemen di dalam organisasi. PR harus
terletak pada lini garis staf manajemen puncak. Dengan begitu PR dapat
mengorganisasi seluruh kegiatan komunikasi organisasi baik secara internal
maupun eksternal. PR merupakan salah satu pendukung dalam mengatur organisasi
atau perusahaan. Disini PR dalam kegiatannya merupakan profesi dalam melayani
publiknya, dan ikut menentukan tujuan organisasi atau perusahaan dengan membuat
rencana kerja, menciptakan strategi, melaksanakan rencana kerja, dan menilai
hasil kerja.
Mencermati
dan mengobservasi peran dan fungsi PR di sebagian besar perusahaan di
Indonesia, PR masih diposisikan sebagai communication technician yang hanya
berfokus pada publicity dan media relations. Pemahaman manajemen yang masih
rendah tentang PR sering menjadi kendala bagi para praktisi dalam menjalankan
fungsinya khususnya ketika dihadapkan pada berbagai permasalahan organisasi.
Oleh
karena itu, seorang praktisi PR harus mampu merencanakan segala sesuatu dengan
cermat dan tepat melalui fungsi manajemen, sehingga dapat membuat strategi
untuk mengatasi masalah yang di hadapi oleh suatu instansi atau perusahaan.
Lantas apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dalam strategi PR?
1.2
Rumusan
Masalah
Manajemen
PR dapat dikatakan sebagai penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam
kegiatan-kegiatan Public Relations. Dalam proses tersebut kita jumpai
teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang dipergunakan oleh kelompok
orang-orang yang disebut manajer di dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
itu sendiri. Proses ini pun mencakup fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan
analistik seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam
melaksanakan manajemen.
Berdasarkan
hasil tersebut, analisis ini ingin mengetahui bagaimana seorang prakisi PR
membuat strategi dalam public relations.
1.3
Tujuan
Analisis
ini ingin mengetahui bagaimana seorang prakisi PR membuat strategi dalam public
relations.
Bab II
Pembahasan
2.1 Definisi Public Relations
Public relation
adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna
membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan
masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah
proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara
organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Menurut
survey yang telah diadakan di Amerika Serikat, 2000 orang terkemuka dalam
bidang Public Relations telah
mengemukakan definisi mereka masing-masing. Dari definisi-definisi yang mereka
sampaikan diantaranya terdapat anggapan-anggapan, bahwa Public Relations itu adalah sebuah ilmu; sistem; seni; fungsi;
proses; profesi; metode; kegiatan; dan sebagainya.
Sebuah
panitia yang anggotanya terdiri dari para ahli public relations yang terkenal telah mengambil tiga definisi yang
mereka anggap yang terbaik dari definisi-definisi yang disampaikan itu:
a.
Definisi J.C.,Seidel, Public Relations Director, Devision of Housing,
State of New York berbunyi: “Public
Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk
memperoleh goodwill langganannya,
pegawainya, dan publik umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan
perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan
pernyataan-pernyataan”.
b. Definisi
W.Emerson Rock, Public Relations Director, Colgate University berbunyi: “Public
Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan, penentuan
pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang
atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan
kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan
penghargaan yang sebaik-baiknya”.
c.
Definisi Howard Bonham, Vice Chairman, American National Red Cross menyatakan:
“Public Relations adalah suatu seni
untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu organisasi, badan, lembaga,
atau perusahaan”. (Saputra, Nasrullah, 2011:1-2)
Jadi
berdasarkan definisi-definisi tersebut terdapat beberapa inti dari public relations yakni: good-will, kepercayaan, penghargaan pada
dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public
relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara
suatu badan dan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang
menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi
kelangsungan hidup badan tersebut.
2.2 Tujuan dan Fungsi Public
Relations
2.2.1 Tujuan Public Relation
Tujuan utama
dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun
kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi,
sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis,
2003).
Menurut
Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a.
Menumbuh kembangkan citra perusahaan
yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b.
Mendorong tercapainya saling
pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c.
Mengembangkan sinergi fungsi
pemasaran dengan public relation.
d.
Efektif dalam membangun pengenalan
merek dan pengetahuan merek.
e.
Mendukung bauran pemasaran.
2.2.2 Fungsi Public Relation
Menurut
Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang
sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya
dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh
kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi
tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation
yaitu:
a.
Kegiatan yang bertujuan memperoleh
itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari
publik atau masyarakat pada umumnya.
b.
Memiliki sasaran untuk menciptakan
opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
c.
Unsur penting dalam manajemen guna
mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan
organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna,
budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan
produktivitas bisa dicapai secara optimal.
d.
Usaha menciptakan hubungan yang
harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus
menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input
bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat
disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan
untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari
sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika
fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat
yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau
perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka
diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya.
2.3 Manajemen Public Relation
Dalam suatu
perusahaan, organisasi, atau lembaga, baik itu profit
maupun non-profit. Diperlukan departement PR untuk mencapai tujuannya.
Komposisi PR dari masing-masing organisasi tentu saja berbeda, tergantung pada
kebutuhannya. Disebuah organisasi, mungkin saja departemen PR-nya hanya terdiri
dari seorang manajer dan seorang sekretaris. Namun, banyak pula organisasi atau
perusahaan yang juga mempekerjakan asisten ahli seperti pejabat pers, editor
jurnal internal, perancang media cetak, fotografer dan sebagainya, untuk
menunjang pelaksanaan departemen PR-nya.
Ada pula organisasi yang tidak memiliki
atau mempekerjakan spesialis PR secara permanen, dan menyerahkan fungsi-fungsi
PR-nya (terutama yang berhubungan dengan konsultan) kepada divisi pemasaran
atau penjualan dengan dibantu oleh jasa konsultasi dari biro PR eksternal. Pada
beberapa organisasi tertentu, misalnya pada yayasan atau lembaga-lembaga
nirlaba, fungsi PR langsung dirangkap oleh direktur atau sekretaris dewan pimpinan.
(Jefkins, Yadin, 2003: 26). Lihat contoh pada gambar 2.1 departemen PR yang berada didalam organisasi.
Manager
PR
|
Sekretaris
|
Asisten
Manager PR
|
Sekretaris
|
Editor
Jurnal Internal
|
Pengelola
Kunjungan ke Perusahaan
|
Fotografer
|
Petugas
Publikasi dan Media Cetak
|
Pejabat
Pers
|
Sekretaris
|
Sekretaris
|
Gambar 2.1: Struktur Kepegawaian Departemen PR Suatu Perusahaan Manufaktor
Raksasa
Sumber: Jefkins, Yadin, 2003: 29
2.4 Fungsi
Manajemen Public Relations
Fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam
manajemen PR merupakan proses yang meliputi hal-hal berikut :
1.
Perencanaan (Planning)
Meliputi; penetapan tujuan, standar,
penentuan aturan dan prosedur, pembuatan rencana serta ramalan (prediksi) apa
yang akan terjadi.
2.
Pengorganisasian (Organizing)
Meliputi; pemberian tugas terpisah kepada
masing-masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan jalur
wewenang, mendelegasikan dan menetapkan sistem komunikasi, serta mengkoordinir
kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan terorganisasi.
3.
Penyusunan Formasi (Staffing)
Meliputi; menentukan persyaratan personel yang akan
dikerjakan, merekrut calon karyawan, menentukan job description dan persyaratan teknis suatu pekerjaan, melakukan
penilaian dan pelatihan termasuk didalamnya pengembangan kualitas dan kuantitas
karyawan sebagai acuan untuk penyusunan setiap fungsi dalam manajemen
organisasi.
4.
Memimpin (Leading)
Meliputi; membuat orang lain melaksanakan tugasnya,
mendorong dan memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim atau suasana
pekerjaan yang kondusif khususnya dalam metode komunikasi dari atas ke bawah
atau sebaliknya. Sehingga timbul saling pengertian dan kepercayaan yang baik. Menumbuhkan
disiplin kerja dan sense of belonging
(rasa memiliki) pada setiap karyawan dan jajaran manajemen (public internal)
5.
Pengawasan (Controlling)
Fungsi terakhir manajemen ini mencakupi; persiapan
suatu standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun
jasa yang di berikan perusahaan/organisasi dalam upaya pencapaian tujuan,
produktivitas dan terciptanya citra yang positif. (Basu Swastha DH, 1996)
2.5 Strategi
Public Relations
“Strategi
public relations” dibentuk melalui terika erat, yakni sebagai berikut
Komponen Pembentukan
Strategi PR
1.
Komponen sasaran Satuan atau segmen yang akan
digarap
2. Komponen
sarana Paduan atau
bauran sarana untuk menggarap suatu
sasaran
Adapun tahap-tahap kegiatan strategi pubic
reations: pertama, komponen sasaran,
umumnya adalah para stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan yang
sama. Sasaran umum tersebut secara struktural dan formal yang dipersempit
melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran itu menyandang
opini bersama (common opinion),
potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan organisasi, lembaga, nama
perusahaan dan produk yang menjadi perhatian sasaran khusus”. Maksud sasaran
khusus ini adalah yang disebut publik sasaran (target public).
Kedua,
komponen sarana (Adnanputra, 1990) yang pada strategi Public Relations
berfungsi untuk mengarahkan ketiga kemungkinan tersebut ke arah posisi atau
dimensi yang menguntungkan. Hal tersebut dilaksanakan melalui pola dasar “The
3-C’s option” (Conservation, Change dan Crystallization)
dari stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran yaitu sebagai
berikut. (Ruslan, 2010: 135)
Komponen
|
Strategi Public Relations
|
1. Mengukuhkan
(conservation)
|
Terhadap opini
yang aktif – Pro (Proponen)
|
2. Mengubah
(change)
|
Terhadap opini
yang aktif – Contra (Oponen)
|
3. Mengkristalisasi
(Crystallization)
|
Terhadap opini
yang pasif (Uncommited)
|
2.5.1 Program Strategi
Landasan umum dalam proses penyusunan
strategi public relations, menurut Ahmad S. Adnanputra dalam makalah “PR
Strategy” (1990), yang berkaitan dengan fungsi-fungsi PR/Humas secara integral melekat
pada manajemen suatu perusahaan atau lembaga, yaitu sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi
permasalahan yang muncul.
2. Identifikasi
unit-unit sasarannya.
3. Mengevaluasi
mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya.
4. Mengidentifikasi
tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran.
5. Pemilihan
opsi atau unsur taktikal strategi public relations.
6. Mengidentifikasi
dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintah dan
lain sebagainya.
7. Langkah
terakhir adalah menjabarkan strategi public relations, dan taktik atau cara
menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan,
mengkomunikasikan, dan penilaian/evaluasi hasil kerja.
(Ruslan, 2010: 139-140)
2.5.2 Komponen
Pembentuk Strategi
Setelah melalui tahapan penyelesaian
studi kasus dan penyusunan program taktikal dan strategi public relations perlu
diketahui komponen-komponen “pembentuk strategi perusahaan,” (corporate strategi). Dalam pembentukan
strategi korporat, suatu strategi dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang
berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari
suatu pola yang menjadi dasar budaya perusahaan bersangkutan (corporate culture) yaitu:
a. Secara makro,
lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan dipengaruhi oleh unsur-unsur:
kebijakan umum (public policy),
budaya (culture) yang dianut, sistem
perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi bersangkutan.
b. Secara mikro,
tergantung dari misi perusahaan, sumber-sumber dimiliki (sumber daya manusia
dan sumber daya guna lainnya yang dikuasai), sistem pengorganisasian, dan rencana
atau program dalam jangka pendek atau jangka panjang, serta tujuan dan
sasarannya yang hendak dicapai.
2.5.3
Strategi Operasional Public Relations
PR/Humas berfungsi untuk menciptakan iklim yang
kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara pejabat
Humas/PRO dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran) untuk mewujudkan tujuan
bersama. Fungsi tersebut dapat diwujudkan melalui beberapa aspek-aspek
pendekatan atau strategi Humas:
a.
Strategi
oprasional
Melalui pelaksanaan program Humas yang
dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (sociologi
approach), melalui mekanisme soal kultural dan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap
berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media
massa.
b.
Pendekatan
persuasif dan edukatif
Fungsi humas adalah menciptakan
komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi dari organisasi
kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun
dengan melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian,
menghargai, pemahaman, toleransi dan sebagainya.
c.
Pendekatan
tanggung jawab sosial humas
Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial
bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk
mengambil keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), namun untuk
memperoleh keuntungan bersama.
d.
Pendekatan
kerja sama
Berupaya membina hubungan yang harmonis
antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan ke
luar (eksternal relations) untuk
meningkatkan kerja sama. Humas berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang
diwakilinya agar diterima oleh atau mendapat dukungan masyarakat (publik
sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik
dengan publiknya (community relations),
dan untuk memperoleh opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua
belah pihak (mutual understanding).
e.
Pendekatan
koordinatif dan integratif
Untuk memperluas
peranan PR di masyarakat, maka fungsi Humas dalam arti sempit hanya mewakili
lembaga/institusinya. Tetapi peranannya yang lebih luas adalah berpartisipasi
dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan Ketahanan Nasional
dibidang politik, ekonomi, sosial budaya (Poleksosbud) dan Hankamnas.
Berkaitan dengan penjelasan langkah-langkah
pokok dari berbagai aspek pendekatan dan strategi komunikasi public relations
dalam upaya untuk menjalin berbagai hubungan positif dengan publik internal dan
publik eksternal tersebut di atas, dapat di tarik suatu pengertian yang
mencakupi peranan humas di berbagai kegiatan di lapangan, yaitu :
1. Menginformasikan
(to inform);
2. Menerangkan
(to explain);
3. Menyarankan
(to suggest);
4. Membujuk
(to persuade);
5. Mengundang
(to invite);
6. Meyakinkan
(to convince).
(Ruslan, 2010: 142-144)
MANAJEMEN STRATEGI
Visi
dan Misi
|
Analisis
Eksternal
|
Analisis
Internal
|
Analisis
S.W.O.T
|
TUJUAN
DAN SASARAN
|
PERENCANAAN
STRATEGI
|
Strategi
Generik
|
Strategi
Variasi
|
Aplikasi
Rencana Bisnis
|
Evaluasi
dan Kontrol Rencana Bisnis
|
FEED BACK
|
Gambar
2.2 : Manajemen strategi
Sumber dari, Manajemen
Strategi, oleh Agustinus Sri Wahyudi (ruslan, 2010:
146)
2.6
Public Relations Dan Media
Media dapat diartikan sebagai:
·
Saluran
·
Sarana penghubung
·
Alat-alat komunikasi
Dalam kaitannya dengan Public Relation, media
adalah berbagai macam sarana penghubung yang dipergunakan seorang PR (mewakili
organisasi) dengan publiknya, yaitu publik internal maupun publik eksternal
untuk membantu pencapaian tujuan. Penggunaan media dalam PR yang pertama adalah
untuk membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa.
Melalui media pemasaran suatu produk akan lebih mudah karena publik akan lebih
cepat mengenal suatu produk. Tujuan yang kedua adalah menjalin komunikasi
berkesinambungan; media membantu suatu organisasi atau perusahaan untuk
mempermudah berkomunikasi secara terus menerus kepada publik. Yang ketiga adalah
menigkatkan kepercayaan publik ; demi tercapainya fungsi Publik Relation media
sangat diperlukan untuk memperoleh itikad baik dan kepercayaan dari publik dan
masyarakat pada umumnya. Tujuan media yang terakhir adalah meningkatkan citra
baik perusahaan / organisasi; media merupakan sarana untuk meningkatkan citra
perusahaan karena melalui media public akan dapat menilai suatu perusahaan/
organisasi.
Apa artinya media menguasai kekuatan publik?
Setiap
muncul media komunikasi baru, orang pasti tertarik untuk mengetahui, bahkan
mungkin ada keinginan untuk menguasainya. Bisa terjadi dalam arti positif,
misalnya untuk suatu produk baru yang mengalami perbaikan karena kemajuan
teknologi yang bisa menguntungkan publik, bisa jadi berarti negatif, misalnya
karena dengan munculnya informasi lewat media tersebut kekuatan publik tak
mampu mengelaknya. Misalnya saja dengan seni music/rock, film dan masih banyak
yang lain yang sebenarnya bisa memberi pengaruh negative karena publik bisa
didorong, dirangsang untuk menerima, bisa lebih parah lagi, kalau terjadi
seperti alat injeksi sehingga dorongan dari dalam akan menjadi sangat kuat
sehingga dapat mempengaruhi perilaku.
Apa
yang dapat dilakukan media terhadap publik? Atau sebaliknya, apa yang dilakukan
publik terhadap media? Banyak penelitian yang dilakukan dan juga pengatamatan
yang disimpulkan sebagai suatu pendekatan uses and gratifications.
Terutama hasil penelitian dari Berelson pada tahun 1940an, tentang reaksi
publik di New York terhadap pemogokan terhadap surat kabar. Akibatnya, mereka
kehilangan berita. Ini hanya salah satu contoh saja. Namun ternyata, mereka
kehilangan berita. Surat kabar mempunyai banyak fungsi. Jadi, surat kabar
memiliki kontrol terhadap kejadian penting pada saat-saat itu, maka banyak
publik merasa dirugikan, ternyata surat kabar mempunyai banyak fungsi terutama
bagi mereka yang mengggunakan banyak waktu untuk membaca surat kabar.
2.7
Public Relation Online
Public Relation pada saat ini sudah mulai
berkembang penggunaannya. Penggunaan media demi tercapainya tujuan public
relation untuk membentuk opini publik telah berkembang sesuai zaman. Media
berkembang tidak hanya dapat digunakan secara searah namun juga media dapat
melakukan komunikasi dua arah. PR memanfaatkan internet untuk menghubungkan bisnis
atau individu dengan publik untuk meningkatkan keingintahuan mereka terhadap
hal-hal up to date, mengembangkan image dan kepercayaan, demi
menghindari krisis komunikasi. Manajemen krisis merupakan suatu aktifitas dalam
suatu organisasi/ perusahaan yang sering diabaikan. Internet telah membuat
penanganan krisis menjadi semakin buruk. Berkat era informasi dan begitu
banyaknya model komunikasi, krisis dapat mengubah keadaan semula yang tidak
tahu apa-apa menjadi memanfaatkan berbagai faktor dengan mengambil berbagai
keputusan atau tindakan yang sangat cepat. Selama krisis, perusahaan dan para
eksekutif dihadapkan pada posisi pengambilan keputusan kritis di bawah keadaan:
tekanan yang begitu intens, tingkat stress yang tinggi, ketelitian dan
kecermatan terhadap faktor lingkungan eksternal, tekanan waktu cukup dramatik,
ketidak jelasan informasi.
Terdapat
beberapa krisis yang berawal dari net dan kemudian menjadi subjek diskusi dan
publikasi secara online. Hal yang paling penting adalah merencanakan apa yang harus
dilakukan untuk menghadapi krisis. Dunia internet telah menjadi tempat bagi
orang-orang untuk memperoleh informasi terbaru tentang krisis atau hal-hal yang
tidak terduga. Bahkan, saat ini internet telah menjadi suatu sarana yang tidak
dapat dilepaskan untuk mengekspresikan perasaan, pendapat dan sikap tentang
berbagai berita yang penting untuk kita. Biasanya orang mengandalkan internet
untuk mendapatkan informasi terkini, dengan membuka home page untuk mencari
berita.
Home page adalah tempat pertama yang mewakili
penglihatan publik sebagai respon informasi pada sebuah krisis. Mempunyai
sebuah template untuk homepage bearti bersiap-siap untuk singgah pada krisis
yang berhubungan dengan informasi. Pendekatan home page tidak dibatasi, karena
dapat dilakukan sesering mungkin, menempatkan kembali halaman depan yang ada
(khususnya jika hal itu difokuskan pada pemasaran) supaya dapat menyelamatkan
krisis tersebut.
Dalam hal ini kita dapat menyediakan sebuah
link pada regular home page. Sehingga, semua yang datang mencari informasi
khusus masih dapat menemukannya. Kita dapat menyediakan sebuah link yang mudah
pada home page, di mana informasi tentang krisis digabungkan. Kuncinya, jangan
membuat orang menggali informasi tersebut. Yakinkan hal itu memperjelas bahwa
kita sedang menyelamatkan krisis dan informasi yang tersedia pada web-site.
Sebaiknya
kita memiliki alamat e-mail untuk publik guna saling berhubungan selama krisis.
Dengan menyediakan akses online, kita dapat mengurangi telepon yang diterima
perusahaan. Jika mempunyai e-mail ke home page, kita dapat mengundang pendapat,
kkomentar, dan pernyataan publik. Jika kita melakukan demikian, bersiap-siaplah
untuk menjawab e-mail yang diterima. Bahkan jika pengirim hanya mendapat
jawaban auto-respons penerima dari informasi mengenai bagaimana e-mail itu
digunakan. Auto-respons dapat juga dikirim ke mereka yang menanyakan pertanyaan
sesuai dengan jawaban yang telah disiapkan. E-mail yang sembrono, caci maki,
dan keluhan-keluhan yang tidak berdasar dapat dibuang. Pertanyaan serius
sebaiknya disampaikan ke sumber yang sesuai untuk penanganan yang tepat.
2.8
Perbedaan Antara Public
Relation Online Dan Public Relation Offline
Public relation online adalah kegiatan PR yang
berhubungan dengan media, komunitas dan public yang ada dalam channel-channel
internet. Hal ini termasuk search engines, blogs, news search, forums,
discussion threads, social networks dan alat komunikasi online lainnya.
Reputasi dan manajemen merupakan fokus utama dalam PR online. Sedangkan public
relation offline memiliki konsep yang sama dengan PR online hanya saja medianya
menggunakan media cetak, radio, atau televisi, meskipun ada beberapa dari media
internet yang termasuk dalam public relation ‘online’ yang ‘offline’.
Perkembangan PR baik sebagai ilmu maupun
profesi sangatlah berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Pengaruh
teknologi komunikasi terhadap PR dapat berbentuk sebagai alat/media PR ataupun
bentuk baru dari kegiatan PR, yang memunculkan istilah Net PR, PR online, dan
nama lain bentuk kegiatan atau bidang kajian PR dalam dunia maya. PR sebagai
ilmu ataupun sebai profesi menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan
tekhnologi komunikasi baru yang bernama internet.
Internet
yang mulai populer pada tahun 1980 yang ditandai dengan munculnya komputer
satelit memang telah mencuri perhatian sampai pada saat ini. Internet merupakan
jaringan dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh
dunia. Pada awalnya internet diciptakan sebagai sarana bagi para peneliti untuk
mengakses data dari sejumlah computer. Namun sekarang internet telah berkembang
menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif sehingga telah menyimpang
jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah menjadi sedemikian besar dan
berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tidak dapat kita abaikan
(LaQuey, 1997:1).
Seperti yang diungkapkan LaQuey, kini
penggunaan internet sudah semakin meluas dan mencakup berbagai kalangan.
Pemberitaan sudah tidak hanya dapat diakses melalui surat kabar, radio taupun
televisi saja,namun internet telah menjelma menjadi alat penyampaian berita ter
up to date. Dalam perkembangannya, internet merupakan hal yang tidak
terpisahkan bagi banyak kalangan. kalangan siswa misalnya, sudah tidak perlu
lagi berlama-lama di perpustakaan untuk mencari informasi, karena internet
dapat menjawab keingin tahuan yang dahulunya hanya didapat melalui buku.
Menurut LaQuey, nilai yang ditawarkan internet
dapat dikiaskan sebagai sitem jalan raya dengan transportasi berkecapatn tinggi
yang memperpendek waktu perjalanan Anda. Atau dapat juga diibaratkan sebuah
perpustakaan yang dapat anda kunjungi setiap saat, dengan kelengkapan buku,
sumber informasi, dan kemungkunan penelusuran informasi yang tak terbatas.
Ketidak terbatasan inilah yang lambat laun menjadi sesuatu hal yang kadangkala
menggangggu. Bagaimana internet dapat menjadi suatu hal yang luar biasa bebas
sehingga tidak hanya postif yang didapat, namun sisi negatif juga tidak dapat
dihindari. Untuk itulah kenapa kedewasaan dalam menggunakan internet sangat
diperlukan agar para pengguna internet yang terdiri dari berbagai kalangan
tersebut tidak dirugikan.
Baru-baru ini internet juga merambah dunia
bisnis. Banyak konglomerat-konglomerat muda dilahirkan oleh internet. Bisnis
menjadi lebih mudah dan lebih cepat berkembang dengan bantuan internet.
Promosi, yang dahulunya memakan banyak waktu dan biaya dengan internet, menjadi
lebih cepat dan murah. Itulah kenapa PR online menjadi sangat penting dalam
perkembangan bisnis pada saat ini. Bisnis dapat berfungsi hanya bila ia
diterima oleh masyarakat, karena kegiatan bisnis ditujukan untuk masyarakat,
sehingga perusahaan bisa memperoleh keberadaannya dari komunitas. Komunitas
mencakup: komunitas luas di daerah perusahaan, komunitas masyarakat yang
tinggal dekat dengan perusahaan, kelompok partisipasi Negara, kelompok
pendidikan, organisasi komunitas, organisasi sosial, dan khalayak khusus.
Melalui internet dapat menetukan spesifikasi target bisnis berdasarkan hubungan
komunitas.
Dunia PR pada saat ini bisa dibilang memasuki
masa keemasan, karena teknologi internet pada saat ini telah membawa prkatisi
mampu mencapai publik sasaran secara langsung, tanpa intervensi dari
pihak-pihak lain, seperti redaksi atau wartawan di media massa, yang biasanya
bertindak sebagai penjaga gawang pesan komunikasi dan melakukan penyensoran
terhadap pesan informasi PR bagi khalayak (publik).
Beberapa hal yang yang dapat dilakukan oleh
praktisi PR melalui PR online adalah :
·
PR harus menyadari bahwa public
dapat mengakses semua Press Release atau News Release yang
dikirimkan melalui internet atau server, dengan menggunakan kata-kata yang
mudah dicari dan dipahami publik.
·
Publik dapat mengakses Press
Release dalam home page yang ada di Home Page perusahaan.
·
PR dapat membuat mailing list dari
publiknya. Mailing list adalah perangkat elektronik yang dapat menyebarkan
Press Release kepada publiknya melaluui kotak e-mail.
Semua aktivitas PR di atas, yang melalui
internet tersebut memungkinkan PR menjalin hubungan baik untuk mempertahankan
dukungan public internal dan eksternal. Publik akan sangat tergantung pada PR
sebagai sumber informasi berita yang tidak tersaji di surat kabar dan media
massa lainnya. Melalui internet PR dapat menghemat biaya dibanding harus
mengirim Press Release melalui pos atau faks.
Keuntungan dalam PR online adalah sebagai
berikut :
·
Dapat berkomunikasi secara
langsung dengan public terutama dengan segmen pasar, dan hal ini tidak akan
dapat dilakukan melalui media cetak.
·
Pesan akan lebih cepat
tersampaikan sehingga jika dihadapkan pada suatu krisis dapat diselesaikan
secara langsung dengan menyampaikan suatu klarifikasi.
·
Internet mempermudah PR
mendapatkan feedback, atau timbal balik dari publik melalui interaksi langsung,
yang tentu saja dapat merupakan metode yang sangat efisien.
·
Public relation online dapat
memberikan kesempatan bersaing yang sama besarnya kepada bisnis-bisnis online
maupun bisnis berskala kecil dengan bisnis yang berskala besar.
·
Bagi PR, internet dapat berfungsi
sebagai iklan, media alat marketing, sarana penyebaran informasi dan promosi.
·
Tidak terbatas oleh ruang dan
waktu.
·
Internet dapat membuka kesempatan
melakukan hubungan komunikasi dalam bidang pemasaran secara lngsung.
Cara melakukan PR online adalah dengan
mempublikasikan secara offline maupun online. melakukan ‘PR online’ secara off
line adalah melalui website, email ataupun blog yang tidak memungkinkan
melakukan komunikasi dua arah dengan public secara online atau secara langsung.
Sedangkan melakukan ‘PR online’ secara online adalah melalui twitter atau
melalui facebook, yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan public secara
online. meskipun pada saat ini sudah banyak blog yang bisa langsung terhubung
dengan facebook ataupun twitter
Melakukan ‘PR online’ melalui website ataupun
blog akan mempermudah meng-up date berita-berita terbaru yang ingin kita
sampaikan kepada public secara detail dan lengkap. Melalui media-media tersebut
pertanyaan-pertanyaan public akan dapat dijelaskan agar dapat diketahui oleh
publik secara keseluruhan. Dengan menyajikan informasi tersebut secara online,
para investor dan anggota komunitas financial dapat mengakses fakta dan data
dengan sendirinya, sehingga tidak membebani PR dengan pekerjaan itu.
Membina hubungan investor melalui internet
melalui pengukurannya, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·
Apakah perusahaan anda termasuk
sektor publik (BUMN) atau swasta? Jika dikelola oleh swasta, informasi yang
sifatnya financial mungkin terbatas dan publiknya terlalu kecil untuk membentuk
hubugan investor yang positif.
·
Apakah dokumen yang berhubungan
dengan investor yang paling sering diminta oleh publik?
·
Apakah tujuan dari hubungan dengan
investor? Apakah anda mencoba menarik lebih banyak investor secara individu
atau lembaga?
·
Bagaimana investor utama anda
memperoleh informasi? Bagaimana anda dapat menyediakan informasi dan referensi
sehingga mudah didapat?
·
Apakah keadaan finansial anda baik
atau buruk? Bagaimana anda ingin memposisikan investasi merk perusahaan anda
dalam penampilannya?
·
Apakah masalah terbaru yang anda
hadapi dapat menimbulkan dampak positif atau negative terhadap finansial
perusahaan anda?
Dalam PR online, media dalam internet yang
dapat digunakan untuk mendapat keuntungan-keuntungan yaitu :
·
Press Release: menggunakan Press
Release dalam PR online adalah sama dengan penggunaan Press Release secara
offline dalam cara pendistribusian kepada public. Press Release online berarti
menggunakan media internet dalam penyampaian ke public. Dengan menggunakan PR
online dalam Press Release penyampaian berita akan lebih mudah didistribusikan
secara cepat.
·
Blog dan Forum : Blogging atau
mengikuti forum-forum online dan komunitas-komunitas bisa menjadi cara yang
sangat efektif dalam mendemonstrasikan keahlian anda kepada publik, atau
mempromosikan merk dagang perusahaan atau pribadi. Media tersebut juga dapat digunakan
dalam merespon tanggapan dari konsumen secara cepat.
Untuk membuat Public Relation online diperlukan
dasar-dasar agar suatu PR online memiliki suatu standar yang dapat digunakan
sebagai acuan atau pedoman dasar pembuatannya. Jika kesemua dasar telah
dipenuhi, barulah suatu PR online dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
atau penambahan kreativitas dalam PR online tersebut. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat Public Relation Online adalah sebagai berikut :
·
Kemampuan dalam penulisan dalam PR
online. Reputasi suatu bisnis atau perusahaan bahkan politisi tergantung pada
baik atau tidaknya strategi atau teknik
Public Relation. Banyak politisi ataupun pemimpin perusahaan yang
menyewa seorang Public Relation untuk membantu mereka dalam penyampaian berita
atau pesan bahkan pada saat mengklarifikasi suatu masalah. Suatu penulisan dan
penyampaian dengan kata-kata yang baik akan mempengaruhi public yang sangat
dibutuhkan opininya demi tercapainya tujuan tertentu.
·
Ikut dalam komunitas publik yang
dapat membantu pengembangan bisnis atau organisasi. Kegiatan publik secara
online dapat membantu untuk memperkenalkan produk terbaru yang ingin
diperkenalkan dalam suatu bisnis. Dengan mengikuti komunitas-komunitas publik
maka dengan mudah promosi akan dapat dilakukan sehingga dapat mempermudah
mengembangkan bisnis.
2.9
Public Relation Online Dan Promosi
Marketing dalam kegiatan PR didasarkan pada
pemikiran untuk memenuhi kebutuhan, keinginan konsumen, yang merupakan instrumen
dalam pengembangan penjualan produk dan jasa, atau dengan kata lain merupakan
strategi dalam kegiatan PR untuk mengembangkan dan membuat maju, bersaing
dengan organisasi yang bersangkutan.
Dalam strategi marketing, perusahaan harus
memiliki strategi secara keseluruhan dan memilih dengan tepat apa saja yang
dapat digunakan untuk mendukung tujuan bisnis. Meskipun dengan penggunaan
internet yang dapat memberikan banyak keuntungan, tidak berarti para praktisi
PR lantas menyepelekan media lainnya. Media selain internet tetap menjadi
bagian terpenting dalam melakukan penyebaran berita atau informasi PR. Oleh
sebab itu, banyak perusahaan yang memilih untuk menggunakan PR online dan
offline demi tercapainya target. Jika suatu perusahaan memiliki berita yang ingin
dibagi dengan public, terkait hubungannya dengan reputasi perusahaan, maka
penggunaan PR online akan sangat membantu untuk mempercepat penyampaian kepada
public. Dengan menggunakan blog perusahaan misalnya, atau dengan menulis pada
social network perusahaan, maka penyampaian berita itu akan sangat cepat
menyebar. Namun tidak menutup kemungkinan dengan menggunakan PR offline
penyampaian berita itu akan menjadi lebih lama tersebar dikarenakan PR offline
tidak cepat berubah.
Segala kemudahan yang ditawarkan PR online
tidak lantas lepas dari masalah. Beberapa masalah muncul karena adanya
perubahan drastis antara PR ‘lama’ dengan PR online. Penyesuaian PR online
memaksa untuk merubah PR lama menjadi lebih modern dengan PR online akibat
banyaknya penggunaan PR online pada zaman sekarang. Untuk itu perlulah
dipelajari bagaimana memformat ulang PR ‘lama’. Bagaimana merubah PR yang
dahulunya hanya merupakan komunikasi satu arah menjadi komunikasi dua arah, dan
yang dapat melakukan kampanye interaktif. Cara untuk beradaptasi dari perubahan
PR ‘lama’ menjadi PR baru adalah sebagai berikut :
·
Menyadari kebutuhan konsumen untuk
berkomunikasi dengan anda. Dengan tersedianya media untuk berkomunikasi dan
berhubungan, para konsumen pastilah mengharapkan anda untuk online dan
berinteraksi dengan mereka. Dengan media yang sudah banyak tersedia, hal ini
akan menjadi lebih mudah untuk dipraktekkan. Adanya twitter, Facebook,
LinkedIn, Google Buzz, foursquare, dan laian-lain dapat mempermudah anda untuk
berkomunikasi dan berinterkasi secara langsung. Situs-situs di jaringan
internet pada masa sekarang ini secara berkala mem pop-up setiap minggu dengan
harapan akan bisa menjadi seperti twitter sehingga dapat mengevaluasi satu per
satu para relasi perusahaan. Sehungga dengan memperhatikan dan dapat menerapkan
kritikan, saran, dan memperbaiki masalah-masalah yang disampaikan konsumen,akan
membuat konsumen nyaman untuk berkomunikasi secara langsung.
·
Berkomunikasi secara berkala
dengan konsumen. Tidak cukup dengan hanya mengajak berinteraksi atau
berkomunikasi dengan para konsumen ataupun relasi perusahaan sekali dua kali,
namun harus dilakukan secara berkala. Jagalah mereka agar tetap berkomunikasi
sehingga dapat menyampaikan saran ataupun masalah secara langsung, sehingga
mereka tidak akan bercerita akan kendala yang mereka hadapi kepada orang lain.
·
Lihat dan waspada dengan apa yang
telah dilakukan oleh pesaing bisnis. Hal ini akan dapat membantu untuk
menetapkan standard akan apa yang akan kita lakukan untuk dapat menjadi lebih
baik daripada pesaing bisnis. Jangan sampai pesaing bisnis melakukan langkah
yang lebih maju. Jika bisa, pelajari apa langkah-langkah yang telah dilakukan
oleh para pesaing bisnis. Melalui penelitian dan evaluasi melalui kampanye para
PR dalam mempromosikan produk, ataupun dari website dan blog mereka maka
kekurangan yang ada pada pesaing bisnis dapat telihat. Sehingga kekurangan atau
kesalahan pada pesaing bisnis akan dapat menjadi kelebihan dan nilai lebih pada
perusahaan.
·
Melakukan penelitian. Hal ini
adalah aspek yang harus dilakukan dalam tiap bisnis atau perusahaan. Dengan
melakukan penelitian maka akan didapatkan pendekatan secara ilmu pengetahuan
sehingga dapat meningkatkan kesempatan bisnis. Salah satu cara melakukan
penelitian demi meningkatkan kualitas adalah dengan selalu aktif dalam
melakukan komunikasi dengan konsumen yang salah satu caranya adalah dengan
Public Relation online.
·
Lihat dan pelajari apa alat atau
media yang digunakan oleh para pelaku industri yang berkecimpung pada bidang
yang sama. Meskipun tidak diperlukan untuk menggunakan alat yang sama, namun
dengan mengetahuui apa yang digunakan oleh mereka, maka akan dapat membantu
untuk melakukan evaluasi secara internal. Cara mengevaluasi adalah dengan
mencoba melakukan inovasi (setelah melakukan penelitian akan alat apa yang
digunakan). Cobalah melakukan eksperimen dengan mempublikasikan dalam media
internet. Para konsumen setia yang telah merasa ‘dekat’ dengan perusahaan dan
produk anda akan memberikan evaluasi dengan memberikan penilaian, kritikan dan
saran. Setelah anda mempelajari komentar-komentar para konsumen, dan
memperbaiki kekurangannya barulah anda mempublikasikan melalui media yang lebih
langsung seperti twitter ataupun facebook yang akan dilihat oleh lebih banyak
konsumen.
·
Banyaklah membaca karena dengan
membaca anda akan mengatuhi apa yang sedang menjadi topic pembicaraan terutama
dalam dunia online. dengan mengetahui topic yang sedang hangat dibicarakan,
akan memperluas pengetahuan anda dan membantu anda dalam memberikan topik baru
yang berbeda. Jangan malu untuk bertanya, karena sebagai perusahaan yang sedang
berkembang, sangatlah perlu untuk belajar meningkatkan kualitas perusahaan
dengan lebih pintar dalam berimprovisasi.
Secara keseluruhan, dunia online selalu
berubah, begitu juga dengan teknik PR. Untuk mengimbangi perubahan-perubahan
yang selalu terjadi, diperlukan pengetahuan yang luas dan tidak tertinggal
informasi. agar suatu organisasi atau perusahaan selalu terdepan dalam
perubahan.
2.10
Mengukur Efektivitas Kegiatan Public Relation Online
Bagaimana cara mengukur efektivitas PR online
yang telah dipublikasikan? Pengukuran efektivitas setiap kegiatan ke-humasan
harus didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Penetapan tujuan tersebut
dilaksanakan pada tahap perencanaan kegiatan-kegiatan komunikasi. Tujuan dari
setiap kegiatan harus bisa diukur. Karena itu, tujuan harus didefinisikan
secara kualitatif. Ukuran yang digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan
tersebut harus ditetapkan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu faktor
khayalak, faktor media dan faktor hasil.
Cara pengukuran efektivitas kegiatan kehumasan
tradisional tersebut berlaku juga dalam mengukur efektivitas kegiatan kehumasan
di internet. Tetapi, penggunaan teknologi baru dalam kegiatan PR menimbulkan
tantangan-tantangan yang berat. Oleh karena itu, Public Relation Officer harus
mampu yakin bahwa penggunaan teknologi baru dalam kegiatan kehumasan dapat
membantu pencapaian tujuan dan mampu mengembalikan investasi yang telah
ditanam.
Sayangnya, pada umumnya pengujian efektivitas
kegiatan kampanye komunikasi melalui internet lebih difokuskan pada alat, bukan
pada hasilnya. Contohnya adalah pada banyak atau tidaknya pengunjung suatu PR
online. Untuk mengukur kegiatan kehumasan, jumlah ini seringkali diasumsikan
sebagai suatu keberhasilan, padahal kenyataannya tidak demikian. Jumlah
tersebut tidak bisa menujukkan apakah suatu PR online telah tepat sasaran, atau
apakah PR online telah berhasil mempengaruhi opini, sikap, dan tingkah laku.
Cara yang tepat untuk mengetahui efektivitas
program PR online adalah,
Pertama, menghitung jumlah orang yang
mengunjungi dan memberikan informasi rinci mengenai dirinya pada website
tersebut. Dalam suatu promosi, PR officer harus mengintegrasikan
berbagai media sebagai publisitas, misalnya untuk peluncuran website baru,
dibuat iklan secara serial mulai beberapa hari sebelum peluncuran sampai pada
hari peluncuran baik di media cetak maupun elektronik. Iklan ini dimaksudkan
untuk menimbulkan rasa penasaran khayalak, sehingga pada hari peluncuran banyak
sekali orang yang mengunjungi website tersebut. Website dibuat semenarik
mungkin, sehingga orang merasa senang dan kagum dan mau memberikan informasi
rinci mengenai dirinya pada website tersebut.
Kedua, laporan penjualan bulanan dari pengecer
resmi. Kampanye PR yang diadakan sehubungan dengan kehadiran kegiatan PR online
dapat mendatangkan para pelanggan baru walaupun situs tidak melakukan transaksi
jual beli. Dalam situs, mereka dapat mengetahui semua yang mereka ketahui
mengenai perusahaan tersebut dan produk yang dihasilkan. Dari situ pula mereka
dapat menentukan apa yang ingin mereka beli. Walaupun perusahaan tidak menjual
secara langsung, namun dari data yang mereka berikan, anda dapat memberikan
informasi/ laporan dari para pengecer mengenai dimana pembeli mengetahui
pengecer tersebut, dan berapa jumlah pasar yang pasti.
Ketiga, mengukur tingkah laku khayalak.
Mengukur dampak dari kegiatan internet dapat dilihat dari perilaku khayalak.
Perusahaan harus memfasilitasi situs mereka dengan segala informasi yang perlu
diketahui oleh masyarakat. Dalam situs tersebut juga perlu diketahui oleh
masyarakat. Dalam situs tersebut juga harus dilengkapi dengan informasi
bagaimana dan saluran apa yang dapat dipakai pengunjung untuk menyampaikan
umpan baliknya kepada perusahaan. Pengukuran dapat dilihat pada berapa banyak
orang yang memberikan umpan balik melalui saluran-saluran yang disediakan.
Keempat, memantau liputan media. Beberapa studi
kasus membuktikan bahwa penggunaan website untuk media relations dapat
meningkatkan tingkatan liputan di media massa. Dengan membuka website dari
perusahaan, wartawan bisa mendapatkan berita hanya dengan meng-copy dan
mem-paste informasi yang ada di website atau dengan menggunakan software yang
dapat men-download semua halaman website beserta link-nya untuk
kemudian dijadikan berita. Jadi, salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengukur berapa efektivitas kegiatan PR online adalah dengan memantau berapa
banyak informasi dari website yang dijadikan berita di media massa.
Kelima, mamantau penambahan database.
Sifat internet yang ‘one to one’ memungkinkan PR officer untuk
mendapatkan informasi rinci tentang khayalak sasaran, yang tidak dapat
diperoleh dari tatanan komunikasi lain yang konvensional.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Beberapa
inti dari public relations yakni: good-will, kepercayaan, penghargaan pada
dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public
relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara
suatu badan dan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang
menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi
kelangsungan hidup badan tersebut.
Strategi
public relations diperlukan dalam usaha mencapai tujuan lembaga/perusahaan.
Dengan melakukan fungsi manajemen, seorang praktisi PR dapat merancang strategi
PR dengan beberapa tahapan, yaitu:
o
Komponen sasaran : Satuan atau segmen yang akan digarap.
o
Komponen sarana : Paduan atau bauran sarana untuk
menggarap suatu sasaran.
Program kerja dalam strategi PR juga sangat
dibutuhkan dalam penetapan rencana sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Namun tidak hanya itu, dibutuhkan komponen dalam merencanakan strategi PR secra
makro dan mikro.
Pada akhirnya, strategi yang telah dibuat
akan mencapai tahapan akhir yaitu strategi operasional. Dalam strategi
operasional, terdapat beberapa aspek yaitu :
o
Strategi
oprasional
o
Pendekatan
persuasif dan edukatif
o
Pendekatan
tanggung jawab sosial humas
o
Pendekatan
kerja sama
o
Pendekatan
koordinatif dan integratif
Setelah memahami aspek-aspeknya, maka
seorang praktisi PR harus mampu melakukan strateginya dilapangan, yaitu :
1.
Menginformasikan (to inform);
2.
Menerangkan (to explain);
3.
Menyarankan (to suggest);
4.
Membujuk (to persuade);
5.
Mengundang (to invite);
6.
Meyakinkan (to convince).
bagus sekali, terimakasih
ReplyDelete