Tuesday, June 5, 2018

Makalah Anggaran Komperhensif (Master Budget)


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi dapat diperoleh dari anggaran di antaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran. Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran.
Tujuan penyusunan anggaran bagi perusahaan adalah memprediksi tingkat aktivitas operasi dan keuangan perusahaan di masa mendatang.Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran.Anggaran juga memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran.
Perusahaan membutuhkan penyusunan anggaran induk atau master budget untuk memenuhi semua kebutuhan anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang dari satu tahun. Untuk itu penulis akan membahas terkait dengan “ Anggaran Komperhensif”.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan anggaran?
2.      Apa saja sistem-sistem anggaran?
3.      Apa saja jenis-jenis anggaran?
4.      Apa yang dimaksud dengan induk anggaran (master budget)?

1.3 Tujuan
1.      Mengetahui master budget anggaran penjualan.
2.      Mengetahui sistem anggaran.
3.      Mengetahui jenis-jenis anggaran.
4.      Mengetahui induk anggaran (master budget).

1.4. Metode
Penyusunan makalah ini menggunakan metode observasi dan kepustakaan, observasi yang dilakukan seperti studi pustaka dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan judul makalah.Dan sumber lainnya melalui informasi media komunikasi (internet) yang berhubungan dengan tema makalah.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Panganggaran adalah proses penyususunan anggaran. Prosedur yang dipakai untuk menyususn anggaran disebut system anggaran.
2.2  Macam – macam Sistem Anggaran
Sistem Penganggaran untuk Aktivitas Bisnis.
Terdapat 4 (empat) rancangan dasar terhadap anggaran :
1.         Penganggaran inkremental
2.         Penganggaran basis nol
3.         Penganggaran Statik dan
4.         Penganggaran fleksibel.
1.   Anggaran Incremental
Penganggaran incremental adalah metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya meliputi hal-hal seperti gaji, keperluan kantor, perjalanan, konsultasi dan penyusutan. Dalam penganggaran incremental, anggaran tahun sebelumnya berfungsi sebagai landasan bagi penganggaran sumber daya incremental.Oleh karena itu, analisis hanya memperhatikan keputusan yang mempengaruhi suatu perubahan komitmen sumber daya dalam tahun anggaran.
Keunggualan anggaaran ini adalah bahwa ancangan ini menyederhanakan proses penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai  pos anggaran. Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefesiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Inkremental  Untuk Tahun 2014
Kenaikan gaji                                                  5.000.000
Posisi manajerial baru                                      12.000.000
Kenaikan anggaran operasional                      64.000.000
Program riset baru                                           2.400.000
Jumlah                                                             10.5000.000
1.      Anggaran Basis Nol (Zero-Based Budget)
Adalah sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada tahun yang bersangkutan.Konsep Zero Based Budgeting dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional. Sebagian kelemahan sistem anggaran tradisional itu sendiri antara lain:
a)      Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang.
b)      Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak diteliti secara menyeluruh efektivitasnya.
c)      Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.
d)     Anggaran tradisional bersifat tahunan. Anggaran tahunan tersebut sebenarnya terlalu pendek, terutama untuk proyek modal dan hal tersebut dapat mendorong praktik-praktik yang tidak diinginkan.
            Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep Zero Based Budgeting disini dapat menghilangkan incrementalism dan line-item, karena anggaran diasumsikan dimulai dari nol. Penyusunan anggaran yang bersifat incremental mendasarkan besarnya realisasi anggaran tahun ini untuk menetapkan anggaran ditahun depan, yaitu dengan menyesuaikannya dengan tingkatinflasi atau jumlah penduduk.Sedangkan pada sistem ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, namun penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini juga. Dengan ZBB, seolah-olah proses anggaran dimulai dari hal yang baru sama sekali (dimulai dari nol lagi). Item anggaran yang sudah tidak relevan dan tidak mendukung pencapaian tujuan dapat dihilangkan dari struktur anggaran, atau mungkin mucul item yang baru.
2.      Anggaran static
Angaran statistic adalah anggaran yang sifatnya tetap begitu anggaran tersebut sudah disusun bisanya digunakan oleh perushaan jasa.Angggaran static disusun untuk tingkat aktivits tertentu.Anggaran tidak berubah sepanjang tahun berjalan.Hasil actual dibandingkan dengan biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas yang dianggarkan.Perbedaan antara pengeluaran sesungguhnya dengan anggaran static disebut selisih pengeluaran anggaran. Para manejer memakai selisih antara jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan dengan jumlah yang diharapkan akan dikeluarkan untuk mengendalikan kegiatan usaha
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Tahun 2014 – Departemen Audit Internal
Rekening                                                                                             Anggaran
Gaji auditor                                                                                         44.000.000
Kepeluan Kantor                                                                                 1.000.000
Perjalan dinas kantor                                                                           8.200.000
Pelatihan auditor                                                                                 320.000
Jumlah anggaran                                                                                 69.520.000
Pengeluaran sesungguhnya untuk periode berjalan                            (70.000.000)
Selisih pengeluaran                                                                             480.000

3.      Anggaran Fleksibel
Untuk tujuan pengendalian dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih berfaedah karena anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja.Anggaran fleskibel mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah dalam tingkataktivitas dapat dimasukan ke dalam siistem anggaran dengan memekai anggran fleksibel.

PT. AKUNTANSI A
Anggaran Fleksibel  Untuk Tahun 2014
Unit Produksi                                                     1.000               2.000          3.000
Biaya Variable:
Tenaga Kerja Langsung                            400.000           800.000     1.200.000
(Rp400/unit)
Listrik (Rp 50/unit)                                   50.000             100.000       150.000
Jumlah Biaya Variable                                    450.000           900.000       1.350.000
Biaya Tetap :
Gaji Penyelia                                             220.000           220.000       220.000
Listrik                                                        10.000             10.000         10.000
Jumlah Biaya Tetap                                         230.000           230.000       230.000
Jumlah Anggaran                                            680.000           1.130.000    1.580.000
2.3Jenis-Jenis Anggaran
Dalam suatu perusahaan yang telah berjalan dengan baik dan mapan lazimnya diterapkan suatu anggaran dalam bentuk paket, artinya anggaran tersebut disusun dengan lengkap menyangkut rencana untuk keseluruhan, sehingga meliputi anggaran untuk beberapa bagian perusahaan.
Menurut M Nafarin (2007 : 31), jenis-jenis anggaran dapat dilihat dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:
1.        Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
a)      Anggaran variabel adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar), kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
b)        Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.
2.        Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
a)      Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk suatu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
b)      Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat setahun mengalami perubahan.
3.        Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :
a)      Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
b)      Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran yang dibuat untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
4.        Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari:
a)      Anggaran Operasional
b)       Anggaran Keuangan
2.4Induk Anggaran (Master Budget)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Induk Anggaran terdiri atas dua komponen utama, yakni :
1.      Anggaran operasi, dan
2.      Anggaran keuangan
Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
Anggaran Keuangan memperlihatkan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana.
Induk Anggaran untuk sebuah perusahaan pabrikasi akan berisi anggaran berikut
Induk Anggaran
Anggaran Operasi
Anggaran Keuangan
Angg. Penjualan
Anggaran pengeluaran modal
Angg. Produksi
Anggaran Kas
Angg. Bhn.  Baku Langsung
Laporan Laba Rugi dianggarkan
Angg. Tenaga Kerja Lgs
Neraca Dianggarkan.
Angg. Overhead pabrikasi

Angg. Persed. Akhir Barang Jadi.

Angg. Beban Penjualan  & Adm.


1.      Anggaran Penjualan
Sebuah perusahaan mencapai tujuan yang di kehendakinya melalui penjualan. Anggaran penjualan (sales butget) merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang di harapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu. Estimasi pada ini gilirannya ditentukan berdasarkan prakiraan penjualan.Memproyeksikan atau memprediksi penjualan yang akurat merupakan fungsi Variabel eksternal, sebagai contoh, selera konsumen dan kondisi ekonomi.Dan Variabel internal, seperti harga, upaya penjualan, dan belanja iklan.
Anggaran penjualan merupakan batu penjuru bagi penyusunan anggaran karena perusahaan dapat menyusun rencana aktivitas hanya setelah perusahaan mengetahui  tingkat penjualan yang diharapakan. Perusahaan tidak dapat menyusun anggaran produksi tanpa mengetahui banyaknya unit yang akan diproduksi, dan jumlah unit yang akan diproduksi hanya bisa diketahui setelah perusahaan mengetahui banyaknya unit produk dianggarkan yang akan dijual untuk periode tersebut.
Berikut contoh Anggaran penjualan PT. AKUNTANSI A untuk tahun 2014 secara kuartalan.Dalam anggaran ini terlihat bahwa perusahaan merencanakan penjualan 200.000 unit selama tahun2014. Puncak penjualan berlangsung pada kuartal ketiga
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Penjualan
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Ekspektasi penjualan(unit) Harga Jual per
20.000
60.000
30.000
18.000
128.000
Unit Jumlah Penjualan
1.000
20.000.000
1.000
60.000.000
1.000
30.000.000
1.000
18.000.000
1.000
128.000.000
Skedul Ekspetasi Penagihan Kas
Piutang Usaha 31/12/2013
3.100.000



3.100.000
Penjualan:
                Kuartal I (20.000x 70%, 30%)
                Kuartal II (60.000x 70%,
 30%)
Kuartal III (30.000x 70%, 30%)
Kuartal IV (18.000x 70%)


14.000.000


6.000.000



42.000.000






18.000.000


21.000.000









9.000.000


12.600.000


20.000.000



60.000.000


30.000.000


12.600.000
Jumlah Kas yang ditagih
17.100.000
48.000.000
39.000.000
21.600.000
125.700.000

2.      Anggaran Produksi
Setelah anggaran penjualan selesai disusun. Kebutuhan produksi untuk priode anggaran yang akan datang dapat di tentukan dan diorganisasikan dalam bentuk anggaran produksi. Anggaran produksi (production budget) adalah skedul rinci yang menidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan. Manajemen pertama-tama menentukan apakah tingkat persediaan barang barang jadi akan tetap sama., ditingkatkan, ataukah malahan dikurangi. Tatkala merencanakan tingkat persediaan yang dikehendaki, manajemen mencoba untuk menekankan tiga biaya.
a. Biaya penyimpanan persediaan yang menumpuk
b. Biaya hilangnya penjualan sewaktu permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi
c. Biaya tambahan persediaan dari pesanan khusus
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Produksi
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Ekspetasi penjualan (unit)
Tambah: persediaan akhir yang dikehendaki*
20.000
12.000
60.000
6.000
30.000
3.600
18.000
4.000
128.000
4.000
Jumlah kebutuhan persediaan
Kurang: Persediaan awal barang jadi **


32.000

3.000



66.000

12.000



33.600

6.000
22.000

3.600
132.000
Unit yang diproduksi
29.000
54.000
27.600
18.400
129.000
* 20% dari penjualan kuartal berikutnya
** jumlah sama  seperti pada persediaan akhir pada kuartal sebelumnya
***taksiran

3.      Anggaran bahan baku Langsung
Setelah kebutuhan produksi dihitung, anggaran bahan baku langsung (direct materials budget) harus disusun guna memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Taksiran penggunaan bahan baku berhubugan langsung dengan kebutuhan produksi, namun pembelian bahan baku tergantung pada baik taksiran penggunaan bahan baku maupun persediaan bahan baku. Bahkan dangan jumlah yang memadai sepatutnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menyadiakan persediaan akhir yang dikehendaki untuk tahun anggaran. Sebagian kebutuhan bahan baku ini sudah tersedia dalam bentuk persediaan awal bahan baku.Sisanya harus dibeli dari pemasok.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Bahan  baku Langsung
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Unit yang akan diproduksi
Kebutuhan bahan baku per unit(kg)
29.000

10
54.000

10
27.600

10
18.400

10
129.000

10
Jumlah kebutuhan produksi (kg)

Tambah: Persediaan bahan baku yang dikehedaki*
290.000



54.000
540.000



27.600
276.000



18.400
184.000



16.000
1.290.000



16.000
Jumlah kebutuhan (kg)
Kurang: Persediaan awal bahan baku
344.000

29.000
567.000

54.000
294.400

27.600
200.000

18.400
1.306.000

29.000
Bahan baku yang akan dibeli (kg)
315.000
513.000
266.800
181.600
1.277.000
* 10% kebutuhan produkdi kuartal berikutnya


4.      Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada anggaran produksi.Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi, namun tidak menyebabkan waktu menganggur yang memakan biaya.Seiring dengan itu, tenaga kerja haruslah cukup banyak untuk menghindari waktu lembur yang berlebihan, yang menyebabkan tingginya biaya.Kebutuhan tenaga kerja langsung mestilah dihitung sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia waktu kerja yang memadai untukmememnuhi kebutuuhan produksi. Dengan mengetahui sebelumnya apa yang di butuhkan menyangkut waktu kerja sepanjang tahun anggaran, perusahaan dapat merumuskan rencana untuk menyesuaikan tenaga kerja manakala didesak oleh situasi. Perusahaan yang mengabaikan anggaran ini menanggung resiko kekurangan tenaga kerja atau harus merekrut atau merumahkan karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan tenaga kerja yang yangb tidak menentu akan ,menyebabkan ketidak amanan dan efesiensi tenaga kerja.

PT. AKUNTANSI A
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Unit yang akan diproduksi

Jam Kerja langsung per unit (jam)
29.000



0.6
54.000



0.6
27.600



0.6
18.400



0.6
129.000



0.6
Jumlah jam kerja langsung yang dibutuhkan

Biaya tenaga kerja langsung per  jam
17.400





200.000
32.400





200.000
16.560





200.000
11.040





200.000
77.400





200.000
Jumlah Biaya tenaga kerja langsung
3.480.000
6.480.000
3.312.000
2.208.000
15.480.000

5.      Anggaran Overhead Pabrikasi
Anggaran overhead Pabrikasi (manufacturing oaverhead budget) merupakan skedul rinci taksiran biaya pabrikasi, selain biaya bahan biaya langsung, yang harus dikeluarkan untukmemenuhi ekspektasi produksi di masa yang akan datang. Biaya overhead harus dipilih pilih berdasarkan biayanya untuk tujuan penyusunan anggaran, dan di buat tariff overhead yang ditentukan di muka. Anggaran Overhead Pabrikasi mempunyai 2 tujuan, yaitu:
a.    mengintegrasikan anggaran biaya overhead yang disusun oleh manajer produksi dan departemen jasadan.
b.    menghitung tarif overhead pabrikasi untuk priode akutansi yang akan datang.

PT. AKUNTANSI A
Anggaran Overhead Pabrikasi
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Jumlah jam kerja langsung

Tarif overhead pabrikasi
17.400



25
32.400



25
16.560



25
11.040



25
77.400



25
Overhead variable yang dianggarakan

Overhead tetap yang dianggarkan
435.000




180.000
810.000




180.000
414.000




180.000
276.000




180.000
1.935.000




720.000
Jumlah overhead dianggarkan

Kurang: Penyusutan
615.000



40.000
990.000



40.000
594.000



40.000
456.000



40.000
2.655.000



160.000
Pengeluaran kas untuk overhead pabrikasi
575.000
950.000
554.000
416.000
2.495.000

6.   Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran overhead pabrikasi selesai disusun, kini tersedia data yang memadai untuk menghitung   biaya pokok barang jadi.komputasi itu diperlukan karena dua sebab:
a.          Untuk mengetahui seberapa banyak yang akan di bebankan ke biaya pokok penjualan pada laporan laba rugi dianggarkan.
b.         Untuk mengetahui berapa besar yang akan di laporkan pada rencana untuk pos barang yang belum terjual.
Nilai rupiah unit barang yang belum terjual yang di rencanakan ada di tangan perusahaan yang dihitung dalam anggaran persediaan akhir barang jadi (ending finished goods inventory budget).
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Persediaan akhir barang jadi
31 Desember 2014

Kuartal
Komponen
Kuantitas
Biaya
Jumlah
Biaya Produksi per unit:
                Bahan baku langsung
                Tenaga Kerja langsung
                Overhead Pabrikasi

10 kg
0. 6 jam
0.6 jam

Rp. 5/kg
Rp. 200/jam
Rp. 35/jam

50
120
21
Total


191
Persediaan barang jadi dianggarkan
        Persediaan akhir barang jadi (unit)
Jumlah biaya produksi per unit

4.000
191
Persediaan akhir barang jadi dalam rupiah
764.000

7.      Anggaran beban penjualan dan adm
Anggaran beban penjualan dan adm berisi daftar antisipasi prediksi beban dalam bidang selain pabrikasi yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran. Beban penjualan adalah biaya-biaya promosi, penjualan, dan pengiriman produk kepada pelanggan.Beban administrasi adalah biaya yang berkaitan dengan aktivitas seperti pemberian arahan umum bagi perushaan dan penyediaan jasa bagi personalia.

PT. AKUNTANSI A
Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Penjualan dianggarkan (unit)

Beban penjualan dan adm per unit
               
20.000




20
60.000


20
30.000


20
18.000


20
128.000


20
Beban variable yang dianggarkan
400.000
1.200.000
600.000
360.000
2.560.000
Beban penjualan dan adm tetap yang dianggarkan:
Periklanan
Beban eksekutif
asuransi
200.000
180.000
20.000
200.000
180.000
-
200.000
180.000
30.000
200.000
180.000
800.000
720.000
50.000
Jumlah
400.000
380.000
410.000
380.000
1.570.000
Jumlah beban penjualan dan adm dianggarkan
800.000
1.580.000
1.010.000
740.000
4.130.000

8.      Anggaran kas
Kas merupakan salah satu aspek paling penting dari siklus operasi perusahaan.Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi. Namun, jikalau saldo kas terlampau besar, dana tersebut mungkin tidak menawarkan tingkat imbalan yang paling baik. Sesunggunya demikian, cadangan kas yang terlalu rendah dapat mengidinkasikan bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi kewajibannya.Untuk mencegah hal-hal semacam itu terjadi, perlu dilakukan perencanaan kas yang cermat.
Anggaran kas adalah suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber daya kas akan diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu. Anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas untuk diinvestasikan dan kapan harus meminjam dana dari kreditor. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana dan menghindar biaya yang tidak perlu dari peminjaman dana.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Kas
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Saldo kas,pada awal kuartal
Tambah penerimaan:
Penagihan dari pelanggan
3.000.000

17.100.000
2.800.000

48.000.000
2.800.000

39.000.000
3.900.000

21.600.000
3.000.000

125.700.000
Jumlah kas tersedia sebelum pendanaan
20.100.000
50.800.000
41.800.000
25.500.000
128.700.000
Kurang Pengeluaran:
                Bahan Baku langsung
                Tenaga Kerja Langsung
                Overhead Pabrikasi
                Penjualan dan adm
                Pajak penghasilan
                Pembelian perlengkapan
                deviden

15.800.000
3.360.000
560.000
800.000
200.000
340.000
120.000

32.400.000
7.680.000
1.100.000
1.580.000
200.000
160.000
120.000

18.600.000
4.560.000
710.000
1.180.000
200.000
0
120.000

18.600.000
4.560.000
710.000
1.180.000
200.000
0
120.000

101.100.000
24.240.000
3.170.000
5.570.000
800.000
500.000
480.000
Jumlah pengeluaran
21.180.000
43.240.000
25.370.000
25.370.000
135.860.000
Kelebihan (kekurangan) kas yang tersedia terhadap pengeluaran
(1.108.000)
7.560.000
(4.690.000)
130.000
(7.160.000)
Pendanaan:
Pinjaman, pada awal kuartal
Pelunasan, pada akhir
Bunga (suku bunga 10%)

3.680.000
0
0

0
(3.680.000)
(194.000)

7.490.000
0
0

2.670.000
0
0

14.040.000
3.880.000
194.000
Jumlah pendanaan
3.880.000
(4.074.000)
7.490.000
2.670.000
9.966.000
Saldo kas, akhir
2.800.000
3.486.000
2.800.000
2.800.000
2.806.000

9.      Laba rugi dianggarkan
Laporan laba rugi dianggarkan  memaparkan estimasi pendapatan dan beban  beragam aktivitas yang menghasilkan laba untuk periode anggaran tertentu. Tujuan laporan laba rugi dianggarkan adalah untuk mengantisipasi laba setelah pajak perusahaan.Pada tahap penyusunan anggaran ini, perhatian manajemen bergeser dari pengembalian keputusan, perencanaan, dan pengendalian ke pelaporan eksternal kepada pihak pemegang saham.  Setelah laporan disusun, laporan tersebut merupakan tolak ukur terhadap kinerja perusahaan berikutnya akan diukur/dibandingkan.
PT. AKUNTANSI A
Laporan Laba Rugi dianggarkan
31 Desember 2014
Penjualan (128.000 unit x Rp. 1.000)
Kurang : Biaya pokok penjualan (128 unit  x Rp.191)
128.000.000
24.448.000
Laba Kotor
Kurang : beban penjualan dan adm
103.552.000
4.130.000
Laba operasi bersih
Kurang: beban bunga
99.422.000
635.250
Laba bersih sebelum pajak
Kurang : pajak penghasilan
98.786.750
800.000

Laba bersih setelah pajak
97.986.000

10.  Neraca dianggarkan
Neraca dianggarkan mengestimasi kondisi keuangan pada akhir periode anggaran.Neraca dianggarkan disusun dengan memulainya dari neraca sekarang dan menyesuaikannya dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya.Neraca dianggarkan mengasumsikan bahwa semua anggaran operasi dan rencana keuangan dipenuhi.

PT. AKUNTANSI A
Neraca dianggarkan
31 Desember 2014
Aktiva
Aktiva Lancar:
                Kas
                Piutang usaha
                Persediaan bahan baku
                Persediaan barang jadi

2.800.000
5.400.000
800.000
764.000

Jumlah Aktiva lancar

9.764.000
Aktiva tetap:
Tanah
Gedung
Akumulasi penyusutan

76.800.000
79.200.000
(1.718.000)

Jumlah aktiva tetap

154.282.000
Jumlah Aktiva

164.046.000
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang saham
Kewajiban lancer:
Utang usaha

4.540.000

Ekuitas pemegang saham:
                Saham biasa, tanpa nilai pari
                Saldo laba

42.000.000
117.506.000

Jumlah ekuitas pemegang saham

159.506.000
Jumlah kewajiban dan ekuitas pemegang saham

164.046.000
  
BAB 3
SIMPULAN

3.1  Simpulan
Induk anggaran adalaha sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi keseluruhan perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Terdapat tiga ancangan dasar terhadap anggaran, yaitu:
1.      Anggaran incremental
2.      Penganggaran static
3.      Penganggaran fleksibel
 Proses penganggaran bermula dari prakiraan penjualan,yang menetapkan taksiran penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan penjualan, yang disusun oleh manajer penjualan didasarkan pada analisis kondisi ekonomi secara umum, tren industry, dan prospek perusahaan.Dari sinilah anggaran penjualan disusun.Berikutnya, anggaran produksi disusun berdasarkan prospek penjualan dan tingkat persediaan yang dikehendaki.Anggaran  produksi  dan anggaran penjualan menjadi landasan yang dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrikasi, persediaan akhir barang jadi,dan overhead pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi dianggarkan.Akhirnya, hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam anggaran kas dan neraca dianggarkan.

1 comment: