BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anggaran adalah rencana
kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang
secara kuantitatif. Informasi dapat diperoleh dari anggaran di antaranya jumlah
produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
Anggaran membantu manajemen
dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang
tertuang di dalam anggaran. Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen
tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
yang telah ditentukan dalam anggaran.
Tujuan penyusunan anggaran bagi
perusahaan adalah memprediksi tingkat aktivitas operasi dan keuangan perusahaan
di masa mendatang.Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan
penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam
anggaran.Anggaran juga memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber daya
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah
ditentukan dalam anggaran.
Perusahaan membutuhkan
penyusunan anggaran induk atau master budget untuk memenuhi semua kebutuhan
anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh
perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang dari satu
tahun. Untuk itu penulis akan membahas terkait dengan “ Anggaran Komperhensif”.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan anggaran?
2.
Apa saja
sistem-sistem anggaran?
3.
Apa saja jenis-jenis
anggaran?
4.
Apa yang dimaksud
dengan induk anggaran (master budget)?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui master
budget anggaran penjualan.
2.
Mengetahui sistem
anggaran.
3.
Mengetahui
jenis-jenis anggaran.
4.
Mengetahui induk
anggaran (master budget).
1.4. Metode
Penyusunan makalah ini
menggunakan metode observasi dan kepustakaan, observasi yang dilakukan seperti
studi pustaka dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan judul makalah.Dan
sumber lainnya melalui informasi media komunikasi (internet) yang berhubungan
dengan tema makalah.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Anggaran
Anggaran adalah suatu
rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantatif, biasanya
dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan penggunaan sumber-sumber
suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Panganggaran adalah proses
penyususunan anggaran. Prosedur yang dipakai untuk menyususn anggaran disebut
system anggaran.
2.2
Macam – macam Sistem Anggaran
Sistem Penganggaran untuk Aktivitas Bisnis.
Terdapat 4 (empat) rancangan dasar terhadap anggaran :
1.
Penganggaran inkremental
2.
Penganggaran basis nol
3.
Penganggaran Statik dan
4.
Penganggaran fleksibel.
1. Anggaran Incremental
Penganggaran incremental adalah metode anggaran yang hanya
mempertimbangkan perubahan sumber daya meliputi hal-hal seperti gaji, keperluan
kantor, perjalanan, konsultasi dan penyusutan. Dalam penganggaran incremental,
anggaran tahun sebelumnya berfungsi sebagai landasan bagi penganggaran sumber
daya incremental.Oleh karena itu, analisis hanya memperhatikan keputusan yang
mempengaruhi suatu perubahan komitmen sumber daya dalam tahun anggaran.
Keunggualan
anggaaran ini adalah bahwa ancangan ini menyederhanakan proses penganggaran
dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai
pos anggaran. Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefesiensi dapat
menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui
PT.
AKUNTANSI A
Anggaran
Inkremental Untuk Tahun 2014
Kenaikan gaji 5.000.000
Posisi manajerial baru 12.000.000
Kenaikan anggaran operasional 64.000.000
Program riset baru 2.400.000
Jumlah 10.5000.000
1.
Anggaran Basis Nol (Zero-Based Budget)
Adalah sistem anggaran yang
didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa
lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai
program dikembangkan dalam visi pada tahun yang bersangkutan.Konsep
Zero Based Budgeting dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada
pada sistem anggaran tradisional. Sebagian kelemahan sistem anggaran
tradisional itu sendiri antara lain:
a)
Hubungan yang tidak memadai
antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang.
b)
Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak diteliti
secara menyeluruh efektivitasnya.
c)
Proses anggaran terpisah untuk
pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.
d)
Anggaran tradisional bersifat
tahunan. Anggaran tahunan tersebut sebenarnya terlalu pendek, terutama untuk
proyek modal dan hal tersebut dapat mendorong praktik-praktik yang tidak
diinginkan.
Penyusunan
anggaran dengan menggunakan konsep Zero Based Budgeting disini dapat
menghilangkan incrementalism dan line-item,
karena anggaran diasumsikan dimulai dari nol. Penyusunan anggaran yang bersifat incremental mendasarkan besarnya realisasi
anggaran tahun ini untuk menetapkan anggaran ditahun depan, yaitu dengan
menyesuaikannya dengan tingkatinflasi atau jumlah penduduk.Sedangkan pada
sistem ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran
tahun ini, namun penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini juga.
Dengan ZBB, seolah-olah proses anggaran dimulai dari hal yang baru sama sekali
(dimulai dari nol lagi). Item anggaran yang sudah tidak relevan dan tidak
mendukung pencapaian tujuan dapat dihilangkan dari struktur anggaran, atau
mungkin mucul item yang baru.
2.
Anggaran static
Angaran statistic
adalah anggaran yang sifatnya tetap begitu anggaran tersebut sudah disusun
bisanya digunakan oleh perushaan jasa.Angggaran static disusun untuk tingkat
aktivits tertentu.Anggaran tidak berubah sepanjang tahun berjalan.Hasil actual
dibandingkan dengan biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas yang
dianggarkan.Perbedaan antara pengeluaran sesungguhnya dengan anggaran static
disebut selisih pengeluaran anggaran. Para manejer memakai selisih antara
jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan dengan jumlah yang diharapkan akan
dikeluarkan untuk mengendalikan kegiatan usaha
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Tahun 2014 – Departemen
Audit Internal
Rekening Anggaran
Gaji auditor 44.000.000
Kepeluan Kantor 1.000.000
Perjalan dinas kantor 8.200.000
Pelatihan auditor 320.000
Jumlah anggaran 69.520.000
Pengeluaran sesungguhnya untuk periode
berjalan (70.000.000)
Selisih pengeluaran 480.000
3.
Anggaran Fleksibel
Untuk tujuan pengendalian dan evaluasi
kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih berfaedah karena anggaran ini tidak
dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja.Anggaran fleskibel mengaitkan
volume aktivitas dengan jumlah dalam tingkataktivitas dapat dimasukan ke dalam
siistem anggaran dengan memekai anggran fleksibel.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Fleksibel Untuk Tahun 2014
Unit Produksi
1.000 2.000 3.000
Biaya Variable:
Tenaga Kerja Langsung 400.000 800.000 1.200.000
(Rp400/unit)
Listrik (Rp 50/unit) 50.000 100.000 150.000
Jumlah Biaya Variable 450.000 900.000 1.350.000
Biaya Tetap :
Gaji Penyelia 220.000 220.000 220.000
Listrik 10.000 10.000 10.000
Jumlah Biaya Tetap 230.000 230.000 230.000
Jumlah Anggaran 680.000 1.130.000 1.580.000
2.3Jenis-Jenis Anggaran
Dalam suatu perusahaan yang telah berjalan dengan baik dan mapan lazimnya
diterapkan suatu anggaran dalam bentuk paket, artinya anggaran tersebut disusun
dengan lengkap menyangkut rencana untuk keseluruhan, sehingga meliputi anggaran
untuk beberapa bagian perusahaan.
Menurut M
Nafarin (2007 : 31), jenis-jenis anggaran dapat dilihat dari beberapa sudut
pandang sebagai berikut:
1. Menurut
dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
a)
Anggaran variabel adalah anggaran yang disusun
berdasarkan interval (kisar), kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya
merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat
aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
b)
Anggaran
tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas
tertentu.
2. Menurut
cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
a)
Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk
suatu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap
akhir periode anggaran.
b)
Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk
mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat misalnya tiap bulan diadakan
perbaikan sehingga anggaran yang dibuat setahun mengalami perubahan.
3. Menurut
jangka waktu, anggaran terdiri dari :
a)
Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah
anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran
untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
b)
Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah
anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran yang
dibuat untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang
yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang
tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai
dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
4. Menurut
bidangnya, anggaran terdiri dari:
a)
Anggaran Operasional
b)
Anggaran
Keuangan
2.4Induk Anggaran (Master Budget)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang
menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu
periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Induk Anggaran terdiri atas dua komponen utama,
yakni :
1. Anggaran
operasi, dan
2. Anggaran
keuangan
Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang
dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
Anggaran Keuangan memperlihatkan ekspektasi arus
kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana.
Induk Anggaran untuk sebuah perusahaan pabrikasi akan berisi anggaran
berikut
Induk Anggaran
Anggaran
Operasi
|
Anggaran
Keuangan
|
Angg. Penjualan
|
Anggaran pengeluaran modal
|
Angg. Produksi
|
Anggaran Kas
|
Angg. Bhn.
Baku Langsung
|
Laporan Laba Rugi dianggarkan
|
Angg. Tenaga Kerja Lgs
|
Neraca Dianggarkan.
|
Angg. Overhead pabrikasi
|
|
Angg. Persed. Akhir
Barang Jadi.
|
|
Angg. Beban Penjualan & Adm.
|
1.
Anggaran Penjualan
Sebuah perusahaan mencapai
tujuan yang di kehendakinya melalui penjualan. Anggaran penjualan (sales
butget) merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang di harapkan
untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi
permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga
tertentu. Estimasi pada ini gilirannya ditentukan berdasarkan prakiraan
penjualan.Memproyeksikan atau memprediksi penjualan yang akurat merupakan
fungsi Variabel eksternal, sebagai contoh, selera konsumen dan kondisi
ekonomi.Dan Variabel internal, seperti harga, upaya penjualan, dan belanja
iklan.
Anggaran penjualan merupakan batu penjuru bagi penyusunan
anggaran karena perusahaan dapat menyusun rencana aktivitas hanya setelah
perusahaan mengetahui tingkat penjualan
yang diharapakan. Perusahaan tidak dapat menyusun anggaran produksi tanpa
mengetahui banyaknya unit yang akan diproduksi, dan jumlah unit yang akan
diproduksi hanya bisa diketahui setelah perusahaan mengetahui banyaknya unit
produk dianggarkan yang akan dijual untuk periode tersebut.
Berikut contoh Anggaran penjualan PT. AKUNTANSI A untuk
tahun 2014 secara kuartalan.Dalam anggaran ini terlihat bahwa perusahaan
merencanakan penjualan 200.000 unit selama tahun2014. Puncak penjualan
berlangsung pada kuartal ketiga
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Penjualan
31 Desember 2014
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
|
Ekspektasi penjualan(unit) Harga Jual per
|
20.000
|
60.000
|
30.000
|
18.000
|
128.000
|
Unit Jumlah Penjualan
|
1.000
20.000.000
|
1.000
60.000.000
|
1.000
30.000.000
|
1.000
18.000.000
|
1.000
128.000.000
|
Skedul Ekspetasi Penagihan Kas
|
|||||
Piutang Usaha 31/12/2013
|
3.100.000
|
3.100.000
|
|||
Penjualan:
Kuartal I (20.000x
70%, 30%)
Kuartal II (60.000x
70%,
30%)
Kuartal III (30.000x 70%, 30%)
Kuartal IV (18.000x 70%)
|
14.000.000
|
6.000.000
42.000.000
|
18.000.000
21.000.000
|
9.000.000
12.600.000
|
20.000.000
60.000.000
30.000.000
12.600.000
|
Jumlah Kas yang ditagih
|
17.100.000
|
48.000.000
|
39.000.000
|
21.600.000
|
125.700.000
|
2.
Anggaran Produksi
Setelah anggaran penjualan selesai disusun. Kebutuhan produksi untuk
priode anggaran yang akan datang dapat di tentukan dan diorganisasikan dalam
bentuk anggaran produksi. Anggaran produksi (production budget) adalah skedul
rinci yang menidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau
disediakan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah tingkat persediaan barang barang jadi
akan tetap sama., ditingkatkan, ataukah malahan dikurangi. Tatkala merencanakan
tingkat persediaan yang dikehendaki, manajemen mencoba untuk menekankan tiga
biaya.
a. Biaya
penyimpanan persediaan yang menumpuk
b. Biaya
hilangnya penjualan sewaktu permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi
c. Biaya
tambahan persediaan dari pesanan khusus
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Produksi
31 Desember 2014
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
|
Ekspetasi penjualan (unit)
Tambah: persediaan akhir yang dikehendaki*
|
20.000
12.000
|
60.000
6.000
|
30.000
3.600
|
18.000
4.000
|
128.000
4.000
|
Jumlah kebutuhan persediaan
Kurang: Persediaan awal barang jadi **
|
32.000
3.000
|
66.000
12.000
|
33.600
6.000
|
22.000
3.600
|
132.000
|
Unit yang diproduksi
|
29.000
|
54.000
|
27.600
|
18.400
|
129.000
|
*
20% dari penjualan kuartal berikutnya
**
jumlah sama seperti pada persediaan
akhir pada kuartal sebelumnya
***taksiran
|
3.
Anggaran bahan baku Langsung
Setelah kebutuhan
produksi dihitung, anggaran bahan baku langsung (direct materials budget) harus
disusun guna memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Taksiran penggunaan bahan baku berhubugan langsung dengan kebutuhan produksi,
namun pembelian bahan baku tergantung pada baik taksiran penggunaan bahan baku
maupun persediaan bahan baku. Bahkan dangan jumlah yang memadai sepatutnya
tersedia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menyadiakan persediaan akhir
yang dikehendaki untuk tahun anggaran. Sebagian kebutuhan bahan baku ini sudah
tersedia dalam bentuk persediaan awal bahan baku.Sisanya harus dibeli dari
pemasok.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran
Bahan baku Langsung
31 Desember 2014
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
|
Unit yang akan diproduksi
Kebutuhan bahan baku per unit(kg)
|
29.000
10
|
54.000
10
|
27.600
10
|
18.400
10
|
129.000
10
|
Jumlah kebutuhan produksi (kg)
Tambah: Persediaan bahan baku yang
dikehedaki*
|
290.000
54.000
|
540.000
27.600
|
276.000
18.400
|
184.000
16.000
|
1.290.000
16.000
|
Jumlah kebutuhan (kg)
Kurang: Persediaan awal bahan baku
|
344.000
29.000
|
567.000
54.000
|
294.400
27.600
|
200.000
18.400
|
1.306.000
29.000
|
Bahan baku yang akan dibeli (kg)
|
315.000
|
513.000
|
266.800
|
181.600
|
1.277.000
|
* 10% kebutuhan produkdi kuartal berikutnya
|
4.
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada
anggaran produksi.Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget)
adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi
kebutuhan produksi, namun tidak menyebabkan waktu menganggur yang memakan
biaya.Seiring dengan itu, tenaga kerja haruslah cukup banyak untuk menghindari
waktu lembur yang berlebihan, yang menyebabkan tingginya biaya.Kebutuhan tenaga
kerja langsung mestilah dihitung sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia
waktu kerja yang memadai untukmememnuhi kebutuuhan produksi. Dengan mengetahui
sebelumnya apa yang di butuhkan menyangkut waktu kerja sepanjang tahun
anggaran, perusahaan dapat merumuskan rencana untuk menyesuaikan tenaga kerja
manakala didesak oleh situasi. Perusahaan yang mengabaikan anggaran ini
menanggung resiko kekurangan tenaga kerja atau harus merekrut atau merumahkan
karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan tenaga kerja yang yangb tidak
menentu akan ,menyebabkan ketidak amanan dan efesiensi tenaga kerja.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
31 Desember 2014
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
|
Unit yang akan diproduksi
Jam Kerja langsung per unit (jam)
|
29.000
0.6
|
54.000
0.6
|
27.600
0.6
|
18.400
0.6
|
129.000
0.6
|
Jumlah jam kerja langsung yang
dibutuhkan
Biaya tenaga kerja langsung
per jam
|
17.400
200.000
|
32.400
200.000
|
16.560
200.000
|
11.040
200.000
|
77.400
200.000
|
Jumlah Biaya tenaga kerja langsung
|
3.480.000
|
6.480.000
|
3.312.000
|
2.208.000
|
15.480.000
|
5.
Anggaran Overhead Pabrikasi
Anggaran overhead Pabrikasi (manufacturing oaverhead budget) merupakan
skedul rinci taksiran biaya pabrikasi, selain biaya bahan biaya langsung, yang
harus dikeluarkan untukmemenuhi ekspektasi produksi di masa yang akan datang.
Biaya overhead harus dipilih pilih berdasarkan biayanya untuk tujuan penyusunan
anggaran, dan di buat tariff overhead yang ditentukan di muka. Anggaran
Overhead Pabrikasi mempunyai 2 tujuan, yaitu:
a. mengintegrasikan
anggaran biaya overhead yang disusun oleh manajer produksi dan departemen
jasadan.
b. menghitung
tarif overhead pabrikasi untuk priode akutansi yang akan datang.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Overhead Pabrikasi
31 Desember 2014
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
|
Jumlah jam kerja langsung
Tarif overhead pabrikasi
|
17.400
25
|
32.400
25
|
16.560
25
|
11.040
25
|
77.400
25
|
Overhead variable yang dianggarakan
Overhead tetap yang dianggarkan
|
435.000
180.000
|
810.000
180.000
|
414.000
180.000
|
276.000
180.000
|
1.935.000
720.000
|
Jumlah overhead dianggarkan
Kurang: Penyusutan
|
615.000
40.000
|
990.000
40.000
|
594.000
40.000
|
456.000
40.000
|
2.655.000
160.000
|
Pengeluaran kas untuk overhead
pabrikasi
|
575.000
|
950.000
|
554.000
|
416.000
|
2.495.000
|
6.
Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran overhead pabrikasi selesai
disusun, kini tersedia data yang memadai untuk menghitung biaya pokok barang jadi.komputasi itu
diperlukan karena dua sebab:
a.
Untuk mengetahui seberapa banyak yang akan di bebankan
ke biaya pokok penjualan pada laporan laba rugi dianggarkan.
b.
Untuk mengetahui berapa besar yang akan di laporkan
pada rencana untuk pos barang yang belum terjual.
Nilai rupiah unit
barang yang belum terjual yang di rencanakan ada di tangan perusahaan yang
dihitung dalam anggaran persediaan akhir barang jadi (ending finished goods
inventory budget).
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Persediaan akhir barang jadi
31 Desember 2014
|
|||
Kuartal
|
|||
Komponen
|
Kuantitas
|
Biaya
|
Jumlah
|
Biaya
Produksi per unit:
Bahan baku langsung
Tenaga Kerja langsung
Overhead Pabrikasi
|
10 kg
0. 6 jam
0.6 jam
|
Rp. 5/kg
Rp. 200/jam
Rp. 35/jam
|
50
120
21
|
Total
|
191
|
||
Persediaan
barang jadi dianggarkan
Persediaan akhir barang jadi
(unit)
Jumlah biaya produksi per unit
|
4.000
191
|
||
Persediaan
akhir barang jadi dalam rupiah
|
764.000
|
7.
Anggaran beban penjualan dan adm
Anggaran beban penjualan dan adm berisi daftar antisipasi prediksi beban
dalam bidang selain pabrikasi yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran.
Beban penjualan adalah biaya-biaya promosi, penjualan, dan pengiriman produk
kepada pelanggan.Beban administrasi adalah biaya yang berkaitan dengan
aktivitas seperti pemberian arahan umum bagi perushaan dan penyediaan jasa bagi
personalia.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Beban Penjualan dan
Administrasi
31 Desember 2014
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
|
Penjualan dianggarkan (unit)
Beban penjualan dan adm per unit
|
20.000
20
|
60.000
20
|
30.000
20
|
18.000
20
|
128.000
20
|
Beban variable yang dianggarkan
|
400.000
|
1.200.000
|
600.000
|
360.000
|
2.560.000
|
Beban penjualan dan adm tetap yang dianggarkan:
|
|||||
Periklanan
Beban eksekutif
asuransi
|
200.000
180.000
20.000
|
200.000
180.000
-
|
200.000
180.000
30.000
|
200.000
180.000
|
800.000
720.000
50.000
|
Jumlah
|
400.000
|
380.000
|
410.000
|
380.000
|
1.570.000
|
Jumlah beban penjualan dan adm dianggarkan
|
800.000
|
1.580.000
|
1.010.000
|
740.000
|
4.130.000
|
8.
Anggaran kas
Kas merupakan salah satu aspek paling penting dari siklus operasi
perusahaan.Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi. Namun, jikalau saldo
kas terlampau besar, dana tersebut mungkin tidak menawarkan tingkat imbalan
yang paling baik. Sesunggunya demikian, cadangan kas yang terlalu rendah dapat
mengidinkasikan bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi kewajibannya.Untuk
mencegah hal-hal semacam itu terjadi, perlu dilakukan perencanaan kas yang
cermat.
Anggaran kas adalah suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana
sumber daya kas akan diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu.
Anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas untuk diinvestasikan
dan kapan harus meminjam dana dari kreditor. Hal itu memungkinkan perusahaan
untuk memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana dan menghindar biaya yang
tidak perlu dari peminjaman dana.
PT.
AKUNTANSI A
Anggaran
Kas
31 Desember
2014
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
|
Saldo kas,pada awal kuartal
Tambah penerimaan:
Penagihan dari pelanggan
|
3.000.000
17.100.000
|
2.800.000
48.000.000
|
2.800.000
39.000.000
|
3.900.000
21.600.000
|
3.000.000
125.700.000
|
Jumlah kas
tersedia sebelum pendanaan
|
20.100.000
|
50.800.000
|
41.800.000
|
25.500.000
|
128.700.000
|
Kurang
Pengeluaran:
Bahan Baku langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead Pabrikasi
Penjualan dan adm
Pajak penghasilan
Pembelian perlengkapan
deviden
|
15.800.000
3.360.000
560.000
800.000
200.000
340.000
120.000
|
32.400.000
7.680.000
1.100.000
1.580.000
200.000
160.000
120.000
|
18.600.000
4.560.000
710.000
1.180.000
200.000
0
120.000
|
18.600.000
4.560.000
710.000
1.180.000
200.000
0
120.000
|
101.100.000
24.240.000
3.170.000
5.570.000
800.000
500.000
480.000
|
Jumlah
pengeluaran
|
21.180.000
|
43.240.000
|
25.370.000
|
25.370.000
|
135.860.000
|
Kelebihan
(kekurangan) kas yang tersedia terhadap pengeluaran
|
(1.108.000)
|
7.560.000
|
(4.690.000)
|
130.000
|
(7.160.000)
|
Pendanaan:
Pinjaman,
pada awal kuartal
Pelunasan,
pada akhir
Bunga (suku
bunga 10%)
|
3.680.000
0
0
|
0
(3.680.000)
(194.000)
|
7.490.000
0
0
|
2.670.000
0
0
|
14.040.000
3.880.000
194.000
|
Jumlah
pendanaan
|
3.880.000
|
(4.074.000)
|
7.490.000
|
2.670.000
|
9.966.000
|
Saldo kas,
akhir
|
2.800.000
|
3.486.000
|
2.800.000
|
2.800.000
|
2.806.000
|
9.
Laba rugi dianggarkan
Laporan laba rugi dianggarkan
memaparkan estimasi pendapatan dan beban
beragam aktivitas yang menghasilkan laba untuk periode anggaran
tertentu. Tujuan laporan laba rugi dianggarkan adalah untuk mengantisipasi laba
setelah pajak perusahaan.Pada tahap penyusunan anggaran ini, perhatian
manajemen bergeser dari pengembalian keputusan, perencanaan, dan pengendalian
ke pelaporan eksternal kepada pihak pemegang saham. Setelah laporan disusun, laporan tersebut
merupakan tolak ukur terhadap kinerja perusahaan berikutnya akan
diukur/dibandingkan.
PT.
AKUNTANSI A
Laporan
Laba Rugi dianggarkan
31
Desember 2014
|
|
Penjualan
(128.000 unit x Rp. 1.000)
Kurang :
Biaya pokok penjualan (128 unit x
Rp.191)
|
128.000.000
24.448.000
|
Laba Kotor
Kurang :
beban penjualan dan adm
|
103.552.000
4.130.000
|
Laba
operasi bersih
Kurang:
beban bunga
|
99.422.000
635.250
|
Laba bersih
sebelum pajak
Kurang :
pajak penghasilan
|
98.786.750
800.000
|
Laba bersih
setelah pajak
|
97.986.000
|
10. Neraca
dianggarkan
Neraca dianggarkan mengestimasi kondisi keuangan pada akhir periode
anggaran.Neraca dianggarkan disusun dengan memulainya dari neraca sekarang dan
menyesuaikannya dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya.Neraca
dianggarkan mengasumsikan bahwa semua anggaran operasi dan rencana keuangan
dipenuhi.
PT.
AKUNTANSI A
Neraca
dianggarkan
31 Desember
2014
|
||
Aktiva
|
||
Aktiva
Lancar:
Kas
Piutang usaha
Persediaan bahan baku
Persediaan barang jadi
|
2.800.000
5.400.000
800.000
764.000
|
|
Jumlah Aktiva
lancar
|
9.764.000
|
|
Aktiva
tetap:
Tanah
Gedung
Akumulasi
penyusutan
|
76.800.000
79.200.000
(1.718.000)
|
|
Jumlah
aktiva tetap
|
154.282.000
|
|
Jumlah
Aktiva
|
164.046.000
|
|
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang saham
|
||
Kewajiban
lancer:
Utang usaha
|
4.540.000
|
|
Ekuitas
pemegang saham:
Saham biasa, tanpa nilai pari
Saldo laba
|
42.000.000
117.506.000
|
|
Jumlah
ekuitas pemegang saham
|
159.506.000
|
|
Jumlah
kewajiban dan ekuitas pemegang saham
|
164.046.000
|
BAB 3
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Induk anggaran adalaha sebuah
anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi
keseluruhan perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau
kurang.
Terdapat tiga ancangan dasar terhadap
anggaran, yaitu:
1.
Anggaran incremental
2.
Penganggaran static
3.
Penganggaran fleksibel
Proses penganggaran bermula dari prakiraan
penjualan,yang menetapkan taksiran penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan
penjualan, yang disusun oleh manajer penjualan didasarkan pada analisis kondisi
ekonomi secara umum, tren industry, dan prospek perusahaan.Dari sinilah
anggaran penjualan disusun.Berikutnya, anggaran produksi disusun berdasarkan
prospek penjualan dan tingkat persediaan yang dikehendaki.Anggaran produksi
dan anggaran penjualan menjadi landasan yang dipakai untuk menyusun
anggaran-anggaran bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead
pabrikasi, persediaan akhir barang jadi,dan overhead pabrikasi. Hasil-hasil
yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi
dianggarkan.Akhirnya, hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum
dalam anggaran kas dan neraca dianggarkan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete