PENGARUH
KOMITMEN ORGANISASI
DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN EKSTERNAL TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL
(Sensus pada Perusahaan Manufaktur
Menengah Besar di Kota Tasikmalaya)
ABSTRAK
Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana (1) komitmen
organisasi, ketidakpastian
lingkungan eksternal, dan kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya (2) Pengaruh komitmen organisasi
dan ketidakpastian lingkungan eksternal baik secara parsial
dan simultan terhadap kinerja manajerial
pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus dan metode
analisis dalam penelitian ini yaitu analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien
determinasi dengan bantuan software spss
statistics 19.0 untuk mengolah data primer. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) komitmen organisasi
pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya sangat baik; (2) ketidakpastian
lingkungan eksternal pada Perusahaan
Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya baik; (3) kinerja manajerial pada
Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya sangat baik; (4) Secara parsial komitmen organisasi
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial; (5) Secara
parsial ketidakpastian lingkungan eksternal
tidak berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial; (6) Secara simultan komitmen
organisasi dan ketidakpastian lingkungan eksternal berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial.
Kata kunci : komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan eksternal, kinerja manajerial.
ABSTRACT
This
research has done to know how (1) The organization commitment, external
environment uncertainty, and managerial performance at
company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City; (2) Correlation among influence of the
organization commitment
and external environment
uncertainty partially and simultaneously managerial performance at
company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City. The research method used analysis descriptive method with census approach and analysis method in this
research were
correlation coefisien analysis and determination coefisien analysis by spss statisstics 19.0 software to process the primary data. The results of the research showed that : (1) The organization
commitment at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City
was very good;
(2) The external environment
uncertainty at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City was good; (3) The managerial performance at
company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City was very good; (4) The
organization commitment have positive effects partially on managerial
performance at company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City;
(5) The external environment uncertainty have negative
effects partially on managerial performance at company of
Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya
City; (6) The organization commitment
and the external environment
uncertainty have positive effects simultaneously on managerial performance at
company of Middle-Large Manufacturing in Tasikmalaya City
Keyword : external
environment uncertainty, managerial performance, organization commitment.
PENDAHULUAN
Manajemen suatu perusahaan adalah
komponen terpenting dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan
pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dalam mengelola perusahaan maka
ada prinsip dan standarisasi dimana hal-hal tersebut akan sangat membantu
perkembangan perusahaan bila diterapkan dengan baik. Prinsip dan standar ini
bukanlah nilai mutlak dalam kesuksesan suatu perusahaan. Tidak selamanya perusahaan
yang telah melakukan segala sesuatunya dengan baik akan sukses.
Keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari pencapaian visi
dan misi yang telah ditentukannya. Hal ini sangat di pengaruhi oleh kinerja
manajerial. Untuk menghasilkan sebuah kinerja yang efektif, manajer sebagai
penghubung agar organisasi yang dikelolanya berjalan lancar membutuhkan
kemampuan untuk memprediksi masa depan dengan mempertimbangkan berbagai faktor,
baik faktor internal maupun faktor eksternal. Dalam mengantisipasi keadaan yang
selalu berubah, manajer harus menentukan berbagai pertimbangan agar perusahaan
dapat bertahan dan berkembang. Perusahaan juga dituntut untuk mengelola dan
memaksimalkan segala sumber daya yang ada di perusahaan, sehingga manajer
memerlukan segala informasi terutama informasi yang berhubungan dengan
organisasi yang sedang dikelolanya.
Setiap manajer mengambil peranan yang lebih luas untuk
menggerakan organisasi menuju sasaran yang telah ditetapkan. Namun dalam
parktiknya, sering dijumpai para manajer profesional mengalami kesulitan untuk
memahami hubungan antara apa yang disebut fungsi-fungsi manajerial dengan yang
senyatanya mereka kerjakan. Di samping itu, para manajer sering menyatakan
bahwa mereka mempergunakan sebagaian waktunya untuk menghadiri rapat, berbicara
di telepon, menulis atau membaca memo-memo, menemui tamu dan sebagainya.
Seperti pikiran kita, kegiatan-kegiatan tersebut bukan fungsi-fungsi manajerial
tetapi merupakan sarana-sarana (means) untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial.
Fungsi manajerial akan berjalan efektif dengan adanya
keterlibatan seorang manajer yang memiliki wewenang formal atas satuan
organisasinya. Satuan organisasi ini tentu berkaitan dengan komitmen organisasi
itu sendiri. Dalam hal ini, komitmen organisasi adalah faktor yang sangat
penting demi kelangsungan hidup suatu organisasi. Komitmen organisasi
menunjukan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap visi dan misi yang ingin
di capai suatu perusahaan. Komitmen organisasi yang kuat dari dalam individu
akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai
dengan tujuan dan kepentingan yang telah direncanakan (Porter, 1982). Individu yang memiliki pandangan
positif akan berusaha melakukan yang terbaik demi kepentingan organisasi.
Komitmen yang tinggi akan menjadikan individu tersebut peduli dengan nasib
organisasi dan berusaha menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik.
Sebaliknya, individu dengan komitmen yang rendah akan mementingkan dirinya
sendiri atau kelompoknya. Dia tidak memiliki keinginan untuk membawa
organisasinya ke arah yang lebih baik. Sehingga, komitmen organisasi yang
tinggi akan meningkatkan kinerja yang baik dengan konsistensi kehidupan
organisasi yang panjang. Hal tersebut di buktikan dalam penelitian Nouri dan
Parker (1998) dalam Monard Deka (2011) yang menggunakan konsep komitmen
organisasi afektif dihubungkan dengan kinerja manajerial.
Selanjutnya, Akmaluddin (2012) menyatakan bahwa karakteristik
umum penyebab singkatnya hidup organisasi-organisasi, terutama karena tidak mampu
untuk belajar dan mengadaptasi dirinya dengan permintaan lingkungan. Kondisi
ini dapat di deteksi dari melemahnya kinerja organisasi tersebut secara terus
menerus. Peran penting seorang manajer dalam melaksanakan fungsi manajerial
sangatlah diperlukan untuk menganalisis keadaan lingkungan. Perubahan
lingkungan bisnis mau tak mau mengondisikan pelaku bisnis untuk memiliki daya
adaptasi agar tetap survive. Merujuk ke teori evolusi Darwin (The
Survival of the Fittest), pelaku bisnis harus siap beradaptasi di
lingkungan baru yang sangat kompetitif dan siap mengadakan perubahan baik dalam
visi, misi, struktur, kultur, maupun sistem bisnis. Perbahan ini terjadi tidak
hanya lingkungan internal organisasi saja, tetapi juga perlu diperhatikan
pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi yang dikelolanya.
Saat ini keadaan lingkungan eksternal sangat bergejolak.
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya sangat dinamis dan terkadang
pengaruhnya pada manajemen tidak dapat di prediksi dengan cepat. Sebagai contoh
manajer kini harus menghadapi situasi dan kondisi ekonomi yang naik turun,
pesatnya perkembangan teknologi yang menimbulkan perbaikan dan inovasi produksi
serta produk, perubahan perilaku konsumen dan sebagainya, yang semuanya
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh organisasi dan manajemen. Adanya
ketidakpastian lingkungan eksternal adalah variabel lain yang dipertimbangkan
dalam penelitian ini untuk mengetahui dampaknya terhadap kinerja manajerial.
Ketidakpastian lingkungan yang tinggi didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan
individu untuk memprediksi sesuatu yang akan terjadi dilingkungannya secara
akurat. Akmaluddin (2012) menyatakan bahwa situasi masa depan
adalah perubahan yang secara terus-menerus perlu diantisipasi dampaknya
terhadap organisasi. Dalam situasi tidak menentu proses perencanaan menjadi problematika, sebab
kejadian di masa yang akan datang menjadi sulit diprediksi. Aktifitas
pengendalian juga sangat
mungkin dipengaruhi oleh ketidakpastian lingkingan. Oleh karena itu konidisi
perusahaan yang semakin sulit diprediksi ini menuntut manajemen untuk selalu
bersikap tanggap dan adaptif. Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial sebagaimana yang dinyatakan dalam penelitian dalam Yulistyo AS
(2004).
Kedua variabel diatas sangat erat
kaitannya dalam menetukan tinggi rendahnya kinerja manajerial sebuah
organisasi. Pencapaian kinerja yang maksimal akan menggambarkan sejauh mana
visi, misi, target maupun sasaran dari organisasi dapat terwujud yang
keseluruhannya tertuang ke dalam strategic planning suatu organisasi.
Saat ini organisasi yang berdiri di kota Tasikmalaya sangatlah banyak, salah
satunya ialah perusahan industri manufaktur. Perusahaan yang tergabung dalam
industri manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku,
mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, kemudian menjualnya. Menurut catatan
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan di Tasikmalaya,
penggolongan perusahaan industri manufaktur terdiri dari pabrik pengolahan
kayu, kopi, gula, topi, plastik, kecap dan sambal, sabun dan lain-lain yang
belum terklasifikasi.
Kinerja industri manufaktur di dalam negeri tahun ini
terancam memasuki periode krisis yang berkepanjangan sebagai imbas dari resesi
ekonomi dunia. Perusahaan manufaktur dituntut untuk beroperasi secara efektif
dan efisien dalam menghasilkan produk yang bermutu tinggi dengan harga yang
tetap bersaing, maka perusahaan akan dapat bertahan dan mampu melewati krisis
yang tengah terjadi. Oleh karena itu, dalam perusahaan manufaktur sendiri
diperlukan kinerja manajerial yang efektif sehingga mampu bertahan dan
berkembang dalam pencapaian visi dan misinya.
Tabel 1.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Rencana Penelitian
Penulis
No
|
Peneliti, tahun, tempat
|
Persamaan
|
Perbedaan
|
Hasil
Penelitian
|
Sumber
|
1
|
Soni Setiawan (2011), Survei pada
Dinas Daerah di Kota Tasikmalaya
|
Variabel X yaitu Komitmen
Organisasi
|
1.
Variabel
Y yaitu Impelentasi Anggaran Berbasis Kinerja
2.
Tempat
Penelitian
|
Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan dengan tingkat
yang sangat kuat terhadap implementasi anggaran berbasis kinerja
|
Universitas Siliwangi
|
2
|
Monard
Deka Permana Sultan (2011), Studi Kasus Pada Perusahaan Tekstil di Yogyakarta
|
1.
Variabel
X yaitu komitmen organisasi
2.
Variabel Y yaitu Kinerja Manajerial
|
1. Tempat
Penelitian
2. Variabel X2
|
Komitmen Organisasi berpengaruh
positif terhadap kinerja manajerial.
|
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
|
3
|
Dian Wara Pingka (2013), Studi
Kasus pada Pegawai Pemerintah Kota Medan.
|
Variabel X1 yaitu
Komitmen Organisasi
|
1.
Variabel
X2 dan Y
2.
Tempat
Penelitian
|
Komitmen organisasi dan
ketidakpastian lingkungan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai pemerintah Kota Medan.
|
Universitas Negeri Medan
|
4
|
Diana Rahmawati (2012), Studi Kasus pada organisasi laba dan
nirlaba.
|
1.
Variable
Y yaitu Kinerja Manajerial
|
1. Variabe X2
dan Y
2. Tempat
Penelitian
|
Partisipasi
penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan berhasil pula
membuktikan bahwa ketidakpastian lingkungan akan menguatkan pengaruh
partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial.
|
Universitas Negeri Yogyakarta
|
5
|
Yulistyo Ananta Soejoso (2004),
studi kasus pada Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah
|
1. Variabel X yaitu Komitmen
Organisasi
2.
Variabel
Y yaitu Kinerja Manajerial
|
3. Variabel X
yaitu Anggaran Partisipasi
4. Variabel
moderating yaitu Ketidakpastian Lingkungan
5. Tempat
Penelitian
|
Anggaran partisipasi,
komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan sebagai variable keempat
berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
|
Universitas Diponergoro
|
Mithasari Serlinda (2014)
|
Pengaruh Komitmen Organisasi Dan
Ketidakpastian Lingkungan Eksternal Terhadap Kinerja Manajerial pada
Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya.
|
METODE PENELITIAN
Metode
penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang
objektif, valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan
dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah. Penelitian ini bersifat penjelasan (explanatory research), artinya
penelitian akan menjelaskan secara mendalam hubungan sebab akibat antara
variabel penelitian atau tentang suatu hal.
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan
pendekatan sensus. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan pertanyaan kepada
orang-orang atau subjek dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis
secara kritis.
Berdasarkan perspektif dimensi/ horizon waktu, penelitian ini
menggunakan jenis penelitian Cross
sectional yaitu, tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subjek
pada waktu tertentu. Studi cross
sectional berbeda dengan studi time
series yang menekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu.
Operasionalisasi Variabel
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel, adapun variabel tersebut adalah
:
1.
Variabel
Independen
Adalah variabel yang tidak di
prediksi oleh variabel lain dalam model. Bahkan variabel independen merupakan
variabel yang keberadaannya menjadi faktor penyebab yang dapat mempengaruhi
variabel lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel independennya adalah :
a)
Komitmen
Organisasi (X1), dimana indikatornya adalah Affective Commitmen,
Continuance Commitmen, dan
Normative Commitmen.
b)
Ketidakpastian
Lingkungan Eksternal (X2),
dimana indikatornya adalah lingkungan umum terdiri dari teknologi,
politik/hukum, dan sosial budaya; dan lingkungan pekerjaan yang terdiri dari
pesaing, pelanggan, pemasok, masyarakat di lingkungan usaha, dan peraturan
industri.
2.
Variabel
Dependen
Adalah variabel yang di
prediksikan oleh satu atau beberapa variabel yang lain dalam model. Variabel
dependen juga di pengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas,
dalam hal ini variabel independen. Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel
dependen adalah kinerja manajerial (Y).
Sedangkan untuk kinerja
manajerial dinilai dengan pangsa pasar, pemanfaatan sumber daya manusia, citra
perusahaan dan keunggulan produk.
Untuk
lebih jelasnya mengenai variabel penelitian yang penulis gunakan dalam
penelitian ini dapat di lihat dalam Tabel 3.1
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No
|
Variabel
|
Definisi
variabel
|
Indikator
|
Ukuran
|
Skala
|
1
|
Komitmen
Organisasi (X1)
|
Komitmen
organisasional sebagai derajat dimana karyawan percaya dan mau menerima
tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan
organisasinya (Mathis dan Jackson dalam
Sopiah, 2008:155 ).
|
-
Affective Commitmen
-
Continuance Commitmen
-
Normative Commitmen
|
Skor
|
Interval
|
2
|
Ketidakpastian
Lingkungan Eksternal (X2)
|
Ketidakpastian
lingkungan eksternal yaitu seberapa baik para manajer dapat memahami atau
memperkirakan perubahan dan kecenderungan eksternal yang mempengaruhi usaha
mereka. (Ismail Solihin, 2012: 55)
|
-
lingkungan umum terdiri dari
teknologi, politik/hukum, dan sosial budaya
-
lingkungan pekerjaan yang terdiri
dari pesaing, pelanggan, pemasok, masyarakat di lingkungan usaha, dan
peraturan industri
|
Skor
|
Interval
|
3
|
Kinerja
Manajerial (Y)
|
Kinerja
manajerial adalah kemampuan atau prestasi kerja yang telah dicapai oleh para
personil atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, untuk melaksanakan
fungsi, tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan operasional
perusahaan. (Kornelius Harefa, 2008 :17)
|
-
pangsa
pasar, pemanfaatan sumber daya manusia, citra perusahaan dan keunggulan
produk
|
Skor
|
Interval
|
Teknik Pengumpulan
Data
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian meliputi dua jenis data :
1.
Data
Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian. Sumber asli dan dikumpulkan secara khusus guna menjawab
pertanyaan penelitian yang bersangkutan (Sugiama, 2008:20).
2.
Data
Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga, dengan kata lain data
sekunder adalah interpretasi dari data primer yang sumbernya antara lain buku
teks, jurnal, buku pegangan, majalah, artikel surat kabar serta sumber sumber lain yang relevan dengan
penelitian ini. Data sekunder umumnya diperlukan
sebagai bahan rujukan (Sugiama, 2008:21).
Populasi
Populasi
adalah wilayah genaralisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 148). Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur menengah besar yang ada tercatat
di Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan di Kota Tasikmalaya.
Dibawah ini perusahaan manufaktur
yang tergolong industri menengah dan besar yang berada di Kota Tasikmalaya yang
akan menjadi populasi dalam penelitian ini.
Tabel 3.3
Populasi
No.
|
Nama
Perusahaan
|
Alamat
|
1.
|
PT. Catur Wangsa Indah
|
Jl. Mayor SL. Tobing No. 46
|
2.
|
CV. Bachtiar Offset
|
Jl. Burujul 1 Tasikmalaya
|
3.
|
Rhamli Collection
|
Kp. Cikatuncar RT 08/ 07 Kota Baru
|
4.
|
PT. Wahana Java Semesta Intermedia
|
Jl. Mayor SL.Tobing No.99
|
5.
|
CV. Sollu Citra Muslimin
|
Jl. Gubernur Sewaka RT02/07
Sambongjaya
|
6.
|
Rizqi Batik
|
Jl. Cigeureung No. 82 RT 04/09
Nagarasari
|
7.
|
PT. Priangan Sentosa
|
Kp.
Cibodas RT 03/01 Sukajaya Purbaratu
|
8.
|
PD. KS
|
Jl.
Leuwianyar
|
9.
|
Rani Collection
|
Jl. Leuwianyar No. 47 RT 02/05
|
10.
|
PT. Azka Sejahtera
|
Jl. Gubernur Sewaka Sambongjaya
|
11.
|
CV. Makmur Maju
|
Jl. Mayor SL. Tobing No.24
|
12.
|
Deden Batik
|
Jl. Cigeureung No. 80
|
13.
|
CV. Rengganis
|
Jl. Gudang Jero III No. 17 RT 06/01
|
14.
|
PT. Bineatama Kayone Lestari
|
Jl. Rajapolah KM 7
|
15.
|
Galunggung Raya Blocks
|
Jl. Ir. H. Djuanda No. 334
|
16.
|
HM Putra Muslim
|
Jl. Saguling Panjang No. 25 RT 06/03
|
17.
|
Abadi Jaya
|
Jl.R.E. Marthadinata No.162
|
18.
|
CV.Panca Mulka
|
Kp.Tanjong No.133 RT 01/12 Nagarasari
|
19.
|
CV.Cahaya Seni
|
Jl. Bojong Tengah RT02/09 Cipedes
|
(Sumber: Dinas Koperasi,UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya Tahun 2009-2013)
Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis
menggunakan prosedur data sebagai berikut:
1.
Penelitian Lapangan (Field
Research), teknik ini dilakukan untuk memperoleh data primer, yang
dilakukan melalui kuesioner (questionnaires),
kuesioner yang penulis ajukan kepada responden mengacu kepada indikator dari
variabel independen maupun variabel dependen. Penulis menggunakan kuesioner
dengan pertanyaan tertutup (closed
question). Kuesioner dengan pertanyaan tertutup meminta responden memilih
salah satu atau mungkin beberapa jawaban dari satu set jawaban yang telah
disediakan dan ditetapkan oleh peneliti (Sugiama, 2008:159).
2.
Studi Kepustakaan (Library and
Internet Study)
Teknik ini dilaksanakan untuk
memperoleh data-data sekunder guna mendukung data-data primer yang diperoleh
selama penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku serta referensi-
referensi lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.
Pengumpulan data melalui data
primer dan data sekunder ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang
relevan dengan tujuan penelitian serta untuk diperolehnya informasi dengan
tingkat reliabilitas dan validitas memadai. Responden penelitian ini terdiri
dari para manajer dengan tujuan untuk memperoleh
informasi melalui kuesioner.
Model Penelitian
Paradigma
dalam penelitian ini yakni Paradigma Sederhana, yaitu hubungan dua variabel,
yakni variabel bebas (independent variabel), yaitu Komitmen Organisasi (X1) dan
Ketidakpastian Lingkungan Eksternal
(X2) dan variabel terikat (dependent variabel) yaitu Kinerja Manajerial (Y).
|
|
|
|
|
Gambar
3.1
Paradigma
Penelitian
Keterangan:
X1 = Variabel independen (Komitmen Organisasi)
X2 = Variabel independen (Ketidakpastian
Lingkungan Eksternal)
Y =
Variabel dependen (Kinerja Manajerial)
ε = Pengaruh faktor lain yang tidak diteliti
ρYX1 =
Koefisien jalur variabel X1 terhadap variabel Y
ρYX2 =
Koefisien jalur variabel X2 terhadap variabel Y
ρYε
= Koefisien jalur ε terhadap variabel Y
Teknik Analisis
Data
Teknik
Pengolahan Data
Data
mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrument penelitian
(kuesioner) yang disebar harus diolah menjadi data baku, instrument penelitian
yang dibuat bertujuan untuk mentransformasi data kualitatif agar dapat
dianalisis dengan metode statistik yang diterapkan.
Adapun
perubahan instrumen meliputi:
1.
Pendefinisian operasionalisasi
variabel kedalam indikatornya
2.
Menjabarkan indikator kedalam
pernyataan
3.
Pemberian skala pengukuran untuk
setiap jawaban responden
Format
kuesioner untuk memuat pernyataan responden berbentuk multiple choice, dengan kelebihan mudah ditabulasi dan tepat untuk
kuesioner yang diisi sendiri. Untuk analisis kuantitatif maka pemberian skor
untuk setiap item kuesioner digunakan skala Likert yang jumlahnya ganjil dengan
nilai 1 sampai 5.
Pemberian
skala pengukuran untuk setiap jawaban responden adalah menggunakan skala
interval, yaitu skala yang menggunakan angka untuk suatu set objek dengan jarak
yang sama antara satu ciri atau sifat objek maupun kejadian yang diukur
(Sugiama, 2008:81). Pemberian skala ini mengacu pada pernyataan Sugiyono (2013:172) : “Data yang diperoleh dari skala tersebut adalah
berupa data interval”.
Item-item
yang disusun harus terdiri dari item positif dan negatif. Adapun daftar
pernyataan dengan menetapkan skala likert pada alternatif jawaban yang didapat
akan dinilai dengan skor sebagai berikut:
Tabel 3.4
Skor untuk setiap
pertanyaan
5
|
|
4
|
2
|
3
|
|
2
|
4
|
1
|
5
|
(Sumber: Sugiyono, 2013:168)
3.4.1.1 Metode
Succesive Interval
Untuk dapat diolah menjadi analisis regresi, data
ordinal yang biasanya di dapat dengan menggunakan skala likert (skor
kuesioner), maka terlebih dahulu data ini harus ditransformasikan menjadi data
interval. Adapun langkah metode successive
interval yaitu:
1.
Menentukan
banyak frekuensi (f)
2.
Menghitung
proforsi dengan rumus: Pi=
3.
Menghitung
proforsi kumulatif (PK)= pi-l+pl
4.
Menetapkan
nilai Z yang diperoleh dari table normal baku
5.
Menghitung
skala value (SV) dengan rumus: SV=
6.
Merubah
skala dari ordinal ke interval. Scale
value yang nilainya terkecil (harga negative terbesar) diubah menjadi 1
(satu) dengan formula sebagai berikut:
Transformed Skala Value (TSV): Y=SV+(SV Min)+1
Uji Kualitas Data
Pengujian Validitas Alat Ukur (Test Of Validity)
Uji ini dilakukan
untuk mengetahui apakah alat ukur yang di gunakan mengukur apa yang perlu di
ukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan
yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai. Validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur,
dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu : content validity, construct
validity , dan pengujian validitas eksternal (Sugiyono, 2013:207).
Uji
validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing-masing
pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah produk moment (product
moment) sebagai berikut :
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
X =
Jumlah skor tiap item variabel x
Y
= Jumlah skor seluruh item variabel y
n =
Jumlah responden
Jika dari hasil
analisis tersebut diperoleh rhitung > rtabel pada α = 0.05 maka data tersebut adalah
signifikan (valid) berarti layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis.
Sebaliknya rhitung < rtabel maka data tersebut tidak signifikan (tidak
valid) dan tidak dapat diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
Pengujian Reliabilitas Alat Ukur (Test Of Realibility)
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang
digunakan konsisten dalam mengungkapkan fenomena tertentu dari sekelompok
individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda.
Teknik yang digunakan
untuk mengukur reliabilitas ialah teknik Cronbach’s
Alpha. Pengujian reliabilitas dengan teknik Cronbach’s Alpha ini
dilakukan untuk jenis data interval (Sugiama, 2008:199). Cronbach’s Alpha dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
= Koefisien reliabilitas alpha
=
Banyak butir pertanyaan dan butir soal
= Jumlah
variasi butir
= Variasi
total
Koefisien reliabilitas skala haruslah diusahakan setinggi mungkin, yang
besarnya mendekati satu. Adapun kaidah keputusan menggunakan nilai kritis cronbach alpha yaitu jika nilai
koefisien 0.70 maka instrument tersebut dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian (Hair et.al : 1998).
Teknik Analisis Data
Untuk mengalanisis
data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah
terlebih dahulu kemudian dianalaisis dengan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan metode statistik parametrik yaitu dengan menggunakan statistic
t-test teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji komparasi rasio
atau interval dan regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh anatara variabel
independen dan dependen (Sugiyono, 2013:242).
Dalam penelitian ini
terdapat tiga variabel penelitian,
dimana variabel bebas (independent
variable) yaitu Komitmen Organisasi (X1) dan Ketidakpastian
Lingkungan Eksternal (X2) dan satu variabel terikat (dependent variable) yaitu Kinerja
Manajerial (Y).
Untuk menganalisis
data yang diperoleh dalam pengujian hipotesis, dilakukan pengujian hubungan
Komitmen Organisasi (X1) dan Ketidakpastian
Lingkungan Eksternal (X2) secara parsial terhadap Kinerja Manajerial
(Y) menggunakan regresi linier sederhana. Pengujian hubungan Komitmen
Organisasi (X1) dan Ketidakpastian
Lingkungan Eksternal (X2) secara simultan terhadap Kinerja
Manajerial (Y) menggunakan regresi berganda.
1.
Analisis Regresi
Adalah analisis yang
digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan eksternal
dengan kinerja manajerial. Penulis memilih persamaan regresi berganda. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui hubungan
fungsional dari variasi-variasi variabel X terhadap Y, dengan rumus:
Y = b0 + b1X1 + b2X2+
e
Keterangan:
Y = Kinerja Manajerial
b0 = Konstanta
e = Standar error
b1, b2 = Koefisien regresi (nilai pengaruh
perubahan, yaitu suatu bilangan yang menunjukan pengaruh komitmen organisasi
dan ketidakpastian lingkungan eksternal terhadap kinerja manajerial)
X1 =
Komitmen Organisasi
X2 =
Ketidakpastian Lingkungan Eksternal
Sedangkan rumus untuk menentukan
koefisien a dan b sebagai berikut:
(Sugiyono, 2013:298)
Keterangan:
Y = Variabel dependen (kinerja manajerial)
X1 = Variabel independen (komitmen
organisasi)
X2 = Variabel independen (ketidakpastian
lingkungan eksternal)
a = Nilai Y jika X = 0 (konstan)
b = koefisien regresi
2.
Analisis Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui
keeratan hubungan variabel X1X2 dengan Y maka
dipergunakan perhitungan koefisien korelasi ganda dengan rumus ditulis sebagai
berikut:
(Sugiyono, 2013:286)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
n = jumlah responden
X = skor tiap item
Y = skor seluruh item
Untuk menginterpretasikan kriteria
nilai koefisien korelasi maka digunakan
pedoman interpretasi koefisien korelasi
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Pedoman Untuk
Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
|
Tingkat Hubungan
|
0,00 – 0,199
|
Sangat Rendah
|
0,20 – 0,399
|
Rendah
|
0,40 – 0,599
|
Sedang
|
0,60 – 0,799
|
Kuat
|
0,80 – 1,000
|
Sangat Kuat
|
(Sumber
: Sugiyono, 2013:287)
3.
Analisis Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui
seberapa besar kontribusi variabel independen (X) mempengaruhi variabel
dependen (Y) maka digunakan analisis koefisien determinasi yaitu kuadrat nilai
korelasi dikalikan 100%
Lebih jelasnya, rumus
koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut:
Kd = (r)2
x 100%
Keterangan:
Kd = koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
Untuk mengetahui pengaruh faktor lain
yang mempengaruhi variabel Y maka digunakan rumus koefisien non determinasi
sebagai berikut:
Knd = 1 – (r)2 x 100%
4.
Pengujian Hipotesis
a. Penetapan Hipotesis
Operasional
Ho1, ρ =0 :
Komitmen Organisasi secara parsial tidak berpengaruh positifterhadap Kinerja
Manajerial
Ha1, ρ >0 : Komitmen Organisasi
secara parsial berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial
Ho2, ρ =0 : Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara parsial tidak
berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial
Ha2, ρ >0 :Ketidakpastian
Lingkungan Eksternal secara parsial berpengaruh positif terhadap Kinerja
Manajerial
Ho3, ρ =0 :
Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara simultan
tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial
Ha3, ρ >0 : Komitmen Organisasi
dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara simultan berpengaruh positif
terhadap Kinerja Manajerial
b. Untuk menguji
hipotesis dilakukan pengujian yaitu: secara simultan menggunakan uji F secara
parsial menggunakan uji t (t-test) dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono,
2013:297):
Kaidah keputusan yang
digunakan adalah:
Terima Ho jika Fhitung
≤ Ftabel dan tolak Ho jika Fhitung > Ftabel
Terima Ho jika –t α ≤
thitung ≤ t α dan tolak Ho –t α > thitung atau thitung > t α
5.
Penarikan
kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan
hipotesis diatas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif dan hasil
analisa tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang telah ditetapkan
itu diterima atau ditolak. Untuk perhitung ananalisis dalam pembahasan akan
digunakan SPSS versi 19 agar hasil yang dicapai lebih
akurat.
PEMBAHASAN
Komitmen Organisasi
pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya
Berdasarkan
hasil penelitian dari keseluruhan jawaban responden mengenai komitmen
organisasi di rekap untuk dilihat skor total jawaban responden dan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2.1
Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai
Variabel
Komitmen
Organisasi
No
|
Uraian
|
Skor yang ditargetkan
|
Skor yang dicapai
|
Kriteria
|
|
1
|
Apakah Anda merasa
menjadi bagian dari perusahaan ini?
|
18 x 5 = 90
|
89
|
Sangat Baik
|
|
2
|
Apakah Anda merasa
ingin pindah ke perusahaan lain ketika kondisi keuangan perusahaan tidak
begitu baik?
|
18 x 5 = 90
|
74
|
Baik
|
|
3
|
Apakah dalam bekerja
Anda bekerja keras untuk kepentingan perusahaan ini?
|
18 x 5 = 90
|
89
|
Sangat Baik
|
|
4
|
Apakah Anda
menyumbangkan segala kemampuan yang Anda miliki untuk membantu mensukseskan
organisasi/ perusahaan?
|
18 x 5 = 55
|
87
|
Sangat Baik
|
|
5
|
Untuk mengoptimalkan
aktivitas pekerjaan, apakah Anda mengeluarkan biaya sendiri?
|
18 x 5 = 55
|
52
|
Cukup Baik
|
|
6
|
Apakah Anda merasa
pilihan Anda untuk bergabung di organisasi/ perusahaan ini sangat tepat
dibandingkan dengan organisasi/ perusahaan lain yang sudah Anda
pertimbangkan?
|
18 x 5 = 55
|
80
|
Sangat Baik
|
|
7
|
Apakah Anda mendapat
kesulitan menyetujui setiap kebijakan organisasi/ perusahaan berkaitan dengan
masalah karyawan?
|
18 x 5 = 55
|
71
|
Baik
|
|
8
|
Bila organisasi/ perusahaan dalam situasi sulit, apakah Anda akan
mengupayakan agar organisasi/
perusahaan tetap bertahan?
|
18 x 5 = 55
|
89
|
Sangat Baik
|
|
9
|
Apakah Anda merasa
bangga bisa bercerita kepada orang lain mengenai perusahaan Anda?
|
18 x 5 = 55
|
78
|
Sangat Baik
|
|
10
|
Apakah Anda menerima hampir setiap jenis penugasan pekerjaan
agar tetap bekerja pada organisasi/ perusahaan ini?
|
18 x 5 = 55
|
82
|
Sangat Baik
|
|
11
|
Apakah hasil pekerjaan
Anda bermanfaat bukan hanya untuk diri Anda pribadi, tapi untuk perusahaan
ini?
|
18 x 5 = 55
|
79
|
Sangat Baik
|
|
12
|
Apakah bergabungnya
Anda dengan organisasi/ perusahaan ini memberikan sebuah kepuasan tersendiri
bagi Anda?
|
18 x 5 = 55
|
80
|
Sangat Baik
|
|
Total
|
950
|
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 18 x 5 x 12 = 1.080
Nilai terendah secara keseluruhan : 18 x 1 x 12 = 216
Jumlah Kriteria pernyataan
: 5
Nji =
= 172.8 ® 173
Klasifikasi penilaian untuk indikator
komitmen organisasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Nilai
|
216
|
-
|
388
|
Sangat Buruk
|
Nilai
|
389
|
-
|
561
|
Buruk
|
Nilai
|
562
|
-
|
734
|
Cukup Baik
|
Nilai
|
735
|
-
|
907
|
Baik
|
Nilai
|
908
|
-
|
1080
|
Sangat Baik
|
Dari perhitungan di atas terhadap
tanggapan responden atas komitmen organisasi yang dilaksanakan adalah sebesar 950 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Yang berarti
responden yaitu Perusahaan
Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya mempunyai rasa identifikasi
(kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan
untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi), dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota
organisasi/perusahaan yang
bersangkutan) dengan kondisinya yang sangat baik. Dari beberapa kriteria yang diajukan,
ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi ada 3 pertanyaan yaitu mengenai Apakah
Anda merasa menjadi bagian dari perusahaan ini?, Apakah dalam bekerja Anda
bekerja keras untuk kepentingan perusahaan ini?, Bila organisasi/ perusahaan dalam situasi sulit, apakah Anda akan
mengupayakan agar organisasi/ perusahaan
tetap bertahan? dengan jumlah skor sebesar 89, sedangkan yang memiliki skor yang paling kecil yaitu untuk mengoptimalkan aktivitas
pekerjaan, apakah Anda mengeluarkan biaya sendiri? dengan jumlah
skor sebesar 52.
Ketidakpastian Lingkungan Ektsernal
pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya
Berdasarkan hasil penelitian dari
keseluruhan jawaban responden mengenai ketidakpastian lingkungan eksternal di rekap untuk
dilihat skor total jawaban responden dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini
:
Tabel 4.2.2
Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai
Variabel
Ketidakpastian Lingkungan Eksternal
No
|
Uraian
|
Skor yang ditargetkan
|
Skor yang dicapai
|
Kriteria
|
|
1
|
Apakah teknologi yang digunakan
perusahaan Anda mempermudah dalam menghasilkan produk yang mampu bersaing
dengan perusahaan lain?
|
18 x 5 = 90
|
84
|
Sangat Baik
|
|
2
|
Apakah Anda mengalami kesulitan untuk menentukan metode-metode
apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan ini?
|
18 x 5 = 90
|
53
|
Cukup Baik
|
|
3
|
Apakah Anda melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap
perubahan-perubahan sosial,budaya di lingkungan perusahaan ini?
|
18 x 5 = 90
|
79
|
Sangat Baik
|
|
4
|
Apakah Anda mengetahui segala
informasi mengenai produk yang dihasilkan oleh pesaing?
|
18 x 5 = 55
|
72
|
Baik
|
|
5
|
Apakah Anda tahu persis mengenai pendekatan-pendekatan apa yang terbaik
untuk mengurusi masalah yang terkait pelanggan?
|
18 x 5 = 55
|
73
|
Baik
|
|
6
|
Apakah Anda tahu persis mengenai pendekatan-pendekatan apa yang terbaik
untuk menjalin hubungan yang baik dengan pemasok?
|
18 x 5 = 55
|
80
|
Sangat Baik
|
|
7
|
Apakah
Anda melakukan upaya-upaya pendekatan kepada masyarakat di lingkungan sekitar
agar mendapat dukungan yang positive dalam melakukan aktivitas perusahaan?
|
18 x 5 = 55
|
77
|
Sangat Baik
|
|
8
|
Apakah
Anda mengetahui penyesuaian yang harus dilakukan untuk mengatasi perubahan
peraturan-peraturan industri?
|
18 x 5 = 55
|
76
|
Sangat Baik
|
|
Total
|
594
|
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 18 x 5 x 8 = 720
Nilai terendah secara keseluruhan : 18 x 1 x 8 = 144
Jumlah Kriteria pernyataan
: 5
Nji =
= 115.2 ® 115
Klasifikasi penilaian untuk indikator
komitmen organisasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Nilai
|
146
|
-
|
260
|
Sangat Buruk
|
Nilai
|
261
|
-
|
375
|
Buruk
|
Nilai
|
376
|
-
|
490
|
Cukup Baik
|
Nilai
|
491
|
-
|
605
|
Baik
|
Nilai
|
606
|
-
|
720
|
Sangat Baik
|
Dari perhitungan di atas terhadap
tanggapan responden atas ketidakpastian
lingkungan eksternal yang dilaksanakan adalah sebesar 594 yang termasuk dalam kategori baik. Yang berarti responden yaitu Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya mempunyai
kemampuan yang baik untuk
meprediksi sesuatu secara tepat apa yang akan terjadi di lingkungan eksternal organisasinya. Dari beberapa
kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu
mengenai apakah teknologi yang digunakan perusahaan Anda mempermudah
dalam menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan perusahaan lain? dengan jumlah skor sebesar 84, sedangkan
yang memiliki skor yang paling kecil yaitu apakah Anda mengalami kesulitan untuk menentukan
metode-metode apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan ini? dengan jumlah skor
sebesar 53.
Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah
Besar di Kota Tasikmalaya
Berdasarkan hasil penelitian dari
keseluruhan jawaban responden mengenai kinerja manajerial di rekap untuk dilihat skor total
jawaban responden dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2.3
Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai
Variabel
Kinerja Manajerial
No
|
Uraian
|
Skor yang ditargetkan
|
Skor yang dicapai
|
Kriteria
|
|
1
|
Apakah
Anda pernah mencoba mendapatkan pangsa pasar terbesar untuk produk yang
dipasarkan tanpa memandang pesaing yang ada?
|
18 x 5 = 90
|
75
|
Sangat Baik
|
|
2
|
Apakah
Anda berusaha keras memasarkan produk ke dalam pasar yang ada, sebelum
didahului oleh pesaing?
|
18 x 5 = 90
|
80
|
Sangat Baik
|
|
3
|
Apakah
jumlah karyawan yang dipekerjakan di perusahaan Anda disesuaian dengan
kebutuhan perusahaan?
|
18 x 5 = 90
|
80
|
Sangat Baik
|
|
4
|
Apakah Anda mengadakan pelatihan kepada para
karyawan agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik?
|
18 x 5 = 55
|
87
|
Sangat Baik
|
|
5
|
Apakah
Anda bersikap profesional ketika berkomunikasi dengan pihak lain untuk
menjaga citra perusahaan?
|
18 x 5 = 55
|
79
|
Sangat Baik
|
|
6
|
Apakah
perusahaan Anda berusaha memenuhi harapan dari para konsumen?
|
18 x 5 = 55
|
80
|
Sangat Baik
|
|
7
|
Apakah
Anda berinovasi menciptakan produk yang baru yang belum pernah diciptakan
oleh perusahaan pesaing?
|
18 x 5 = 55
|
84
|
Sangat Baik
|
|
8
|
Apakah
Anda melakukan variasi produk yang berbeda, sehingga tidak ada yang sama
dengan produk lama?
|
18 x 5 = 55
|
78
|
Sangat Baik
|
|
Total
|
643
|
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 18 x 5 x 8 = 720
Nilai terendah secara keseluruhan : 18 x 1 x 8 = 144
Jumlah Kriteria pernyataan
: 5
Nji =
= 115.2 ® 115
Klasifikasi penilaian untuk indikator
komitmen organisasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Nilai
|
146
|
-
|
260
|
Sangat Buruk
|
Nilai
|
261
|
-
|
375
|
Buruk
|
Nilai
|
376
|
-
|
490
|
Cukup Baik
|
Nilai
|
491
|
-
|
605
|
Baik
|
Nilai
|
606
|
-
|
720
|
Sangat Baik
|
Dari perhitungan di atas terhadap
tanggapan responden atas kinerja
manajerial yang dilaksanakan adalah sebesar 643 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Yang berarti
responden yaitu Perusahaan
Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya mampu melakukan kinerja secara efektif dalam menjalankan
operasional perusahaan. Dari beberapa kriteria yang diajukan,
ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu mengenai apakah Anda mengadakan pelatihan kepada para
karyawan agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik? dengan jumlah
skor sebesar 89, sedangkan
yang memiliki skor yang paling kecil yaitu apakah Anda
pernah mencoba mendapatkan pangsa pasar terbesar untuk produk yang dipasarkan
tanpa memandang pesaing yang ada? dengan jumlah skor sebesar 75.
Pengaruh Secara Parsial Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial
Untuk mengetahui hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja
Manajerial dan untuk melihat besarnya pengaruh secara parsial antara komitmen
organisasi terhadap kinerja manajerial maka penulis melakukan perhitungan
dengan menggunakan SPSS versi 19.0.
Ada tidaknya hubungan
antara komitmen organisasi dengan kinerja manajerial dapat dilihat dari nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 19.0 (lampiran 3 halaman 121) yaitu sebesar 0,875. Positifnya nilai r menunjukkan bahwa komitmen organisasi dengan
kinerja manajerial memiliki hubungan yang positif, artinya ketika komitmen
organisasi meningkat maka kinerja manajerial pun akan meningkat. Dilihat dari
besarnya r yaitu 0,875 termasuk dalam
kategori yang sangat kuat.
Sedangkan untuk melihat
besarnya pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial dapat dilihat
dari koefisien determinasi (r2) yaitu sebesar 0,766 atau 76,6%.
Artinya komitmen organisasi mempengaruhi kinerja manajerial sebesar 76,6% dan
sisanya 23,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti seperti budaya
organisasi, pelimpahan wewenang, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan, dan
variabel yang lainnya.
Selanjutnya untuk
melihat signfikansi dari pengaruh (r2) tersebut dapat membandingkan
antara thitung dan ttabel melalui uji t atau dibandingkan
dengan α = 0,05. Dari hasil perhitungan SPSS
versi 19.0 (lampiran 3
halaman 121)
diperoleh nilai thitung sebesar 6,884, jika dibandingkan dengan ttabel
yaitu df=18-2-1 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,753 (lampiran 4 halaman 122) sehingga thitung (6,884)
> ttabel (1,753) atau jika dibandingkan dengan signifikasi 0,000
lebih kecil dari α = 0,05.
Karena thitung>
ttabel atau karena nilai sig 0,000
lebih kecil dari α= 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna
bahwa hipotesis diterima dan kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternative
diterima artinya bahwa Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja
Manajerial. Dengan kata lain Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota
Tasikmalaya.
Berdasarkan hasil
tersebut maka hipotesis penelitian teruji bahwa pengaruh komitmen organisasi
terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota
Tasikmalaya berpengaruh positif. Ini sesuai dengan peneliti terdahulu yang
dilakukan oleh Monard Deka (2011) yang mengkaji komitmen organisasi terhadap
kinerja manajerial, dimana komitmen organisasi terbukti dapat meningkatkan
kinerja manajerial.
Pengaruh Secara Parsial
Ketidakpastian Lingkungan Eksternal Terhadap Kinerja Manajerial
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Ketidakpastian Lingkungan
Eksternal dengan Kinerja Manajerial dan untuk melihat besarnya pengaruh secara
parsial antara ketidakpastian lingkungan eksternal terhadap kinerja manajerial
maka penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19.0.
Ada tidaknya hubungan
antara ketidakpastian
lingkungan eksternal dengan kinerja manajerial dapat dilihat
dari nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 19.0 (lampiran 3 halaman 121) yaitu sebesar -0,031.
negatifnya nilai r menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan eksternal
dengan kinerja manajerial memiliki hubungan yang negatif, artinya ketika ketidakpastian lingkungan eksternal
menurun maka kinerja manajerial akan meningkat, dan begitupun sebaliknya.
Dilihat dari besarnya r yaitu -0,031
termasuk dalam kategori yang sangat rendah.
Sedangkan untuk melihat
besarnya pengaruh ketidakpastian
lingkungan eksternal terhadap kinerja manajerial dapat
dilihat dari koefisien determinasi (r2) yaitu sebesar 0,000961 atau
0,09%. Artinya ketidakpastian
lingkungan eksternal mempengaruhi kinerja manajerial sebesar
0,09% dan sisanya 99,91% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti
seperti budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan variabel yang lainnya.
Selanjutnya untuk
melihat signfikansi dari pengaruh (r2) tersebut dapat membandingkan
antara thitung dan ttabel melalui uji t atau dibandingkan
dengan α = 0,05. Dari hasil perhitungan SPSS
versi 19.0 (lampiran 3
halaman 121) diperoleh nilai thitung sebesar -0,242, jika
dibandingkan dengan ttabel yaitu df=18-2-1 diperoleh nilai ttabel
sebesar -1,753 (lampiran 13 halaman 122) sehingga thitung (-0,242)
< ttabel (-1,753) atau jika dibandingkan dengan signifikasi 0,821
lebih besar dari α = 0,05.
Karena thitung<
ttabel atau karena nilai sig 0,821
lebih besar dari α= 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna
bahwa hipotesis ditolak dan kaidah keputusan Ho diterima dan Ha ditolak. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternative ditolak
artinya bahwa Ketidakpastian Lingkungan Eksternal tidak berpengaruh positif terhadap
Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota
Tasikmalaya.
Berdasarkan
hasil tersebut maka hipotesis penelitian tidak teruji bahwa pengaruh ketidakpastian lingkungan eksternal
terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota
Tasikmalaya tidak berpengaruh positif. Ini berbeda dengan peneliti terdahulu
yang dilakukan oleh Diana (2010) yang mengkaji ketidakpastian lingkungan eksternal
terhadap kinerja manajerial, dimana ketidakpastian lingkungan eksternal yang tinggi
mempengaruhi kinerja manajerial yang semakin besar. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain kondisi lingkungan yang berbeda dan objek penelitian yang berbeda. Kondisi ingkungan
tersebut seperti kondisi geografis tempat penelitian maupun
pengetahuan yang dimiliki untuk mengatur dan menjalankan kinerja manajerial
sebuah perusahaan manufaktur.
Pengaruh Seacara Simultan Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian
Lingkungan Eksternal terhadap Kinerja Manajerial
Pada bagian sebelumnya
telah dikemukakan mengenai hubungan dan besarnya pengaruh secara parsial
komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial dan pengaruh secara parsial
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Selanjutnya penulis akan
menganalisis dan menguraikan ada tidaknya hubungan Komitmen Organisasi dan
Ketidakpastian Lingkungan dengan Kinerja Manajerial dan besarnya pengaruh
secara simultan Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap
Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota
Tasikmalaya. Dalam hal ini terdapat tiga variable yang akan diteiliti, yaitu
terdiri dai Komitmen Organisasi sebagai variabel bebas ke-1 (X1) dan
Ketidakpastian Lingkungan Eksternal sebagai variabel bebas ke-2 (X2)
dan Kinerja Manajerial sebagai Variabel terikat (Y).
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Komitmen
Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan dengan Kinerja Manajerial dapat dilihat dari nilai r yang diperoleh dari perhitungan SPSS versi 19.0 (lampiran 3 halaman 120)
yaitu sebesar 0,872. Positifnya nilai r menunjukan bahwa hubungan antara Komitmen
Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan dengan Kinerja Manajerial memiliki hubungan positif
artinya bahwa ketika Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian
Lingkungan secara bersama-sama meningkat maka Kinerja Manajerial pun akan meningkat.
Dilihat dari besarnya nilai r
(korelasi) yaitu sebesar 0,872 termasuk dalam kategori hubungan yang sangat
kuat.
Sedangkan untuk melihat
besarnya pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian
Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial dapat dilihat dari nilai koefisien
determinasi (r2) yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 19.0 (lampiran 12 halaman 120)
yaitu sebesar 0,760 atau 76%. Hasil ini berarti besarnya pengaruh Komitmen
Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Eksternal secara
bersama-sama terhadap Kinerja Manajerial adalah sebesar
76% dan sisanya 24% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti
seperti budaya organisasi, pelimpahan wewenang, kepuasan
kerja, gaya kepemimpinan, dan variabel yang lainnya.
Selanjutnya untuk melihat
signifikansi dari besarnya pengaruh (r2) tersebut maka dilakukan uji
F. Maka hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19.0 (lampiran 3 halaman 120) diperoleh nilai Fhitung
sebesar 23,815. Nilai Fhitung yang didapat dari uji F adalah
sebesar 23,815 dengan Ftabel; (N-k-1)=18-2-1 didapat Ftabel sebesar 3,68
(lampiran 4 halaman 123). Jika dibandingkan dengan Ftabel maka
diperoleh bahwa Fhitung (23,815) > Ftabel (3,68) atau
jika dibandingkan dengan signifikasi diperoleh hasil uji sig sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat α= 0,05.
Karena thitung>
ttabel atau karena nilai sig 0,000
lebih kecil dari α= 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna
bahwa hipotesis diterima dan kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternative
diterima artinya bahwa Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh
positif terhadap Kinerja Manajerial. Dengan kata lain Komitmen Organisasi dan
Ketidakpastian Lingkungan secara simultan berpengaruh positif terhadap Kinerja
Manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis penelitian teruji bahwa komitmen
organisasi dan ketidakpastian lingkungan secara simultan berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota
Tasikmalaya. Hal ini sesuai dengan penelitian Yulistyo Ananta (2004) yang
menyatakan bahwa komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial.
Maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Semakin besar komitmen organisasi dan
ketidakpastian lingkungan eksternal maka akan semakin besar pengaruhnya
terhadap kinerja manajerial di
perusahaan.
Secara lengkap pengaruh
antara variabel X1 dan variabel X2 terhadap Y dapat
dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 4.1
Nilai Koefisien Jalur Antara
Variabel X1 dan X2 dengan Y
|
|
Dari hasil analisis
berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa koefisien jalur variabel X1
(komitmen organisasi) terhadap variabel Y (kinerja manajerial) adalah
sebesar 0,872 atau 87,2%. Dengan
demikian pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y adalah sebesar 0,872
yang artinya bahwa pengaruh komitmen organisasi sangat kuat terhadap kinerja
manajerial. Koefisien jalur variabel X2 (ketidakpastian lingkungan
eksternal) terhadap variabel Y (kinerja manajerial) adalah sebesar 0,063 atau sebesar
6,3%. Dengan demikian pengaruh langsung X2 terhadap Y adalah sebesar
0,063 yang artinya bahwa pengaruh ketidakpastian
lingkungan eksternal sangat rendah terhadap kinerja manajerial. Sedangkan
faktor residu atau faktor lain yang mempengaruhi kinerja manajerial yang tidak
masuk dalam variabel penelitian adalah sebesar 0,128 atau sebesar 12,8%.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan mengenai pengaruh komitmen organisasi dan ketidakpastian
lingkungan eksternal terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Manufaktur
Menengah Besar di Kota Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Komitmen oganisasi menunjukkan
klasifikasi sangat baik. Yang berarti Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di
Kota Tasikmalaya mempunyai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai
organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi
kepentingan organisasi), dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota
organisasi/perusahaan yang bersangkutan) dengan kondisinya yang sangat baik.
2.
Ketidakpastian
lingkungan eksternal menunjukkan klasifikasi baik. Yang berarti Perusahaan
Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya mempunyai kemampuan untuk
meprediksi sesuatu secara tepat apa yang akan terjadi di lingkungan eksternal
organisasi/perusahaan.
3.
Kinerja Manajerial menunjukkan
klasifikasi sangat baik. Yang berarti Perusahaan Manufaktur Menengah Besar di Kota
Tasikmalaya mampu melakukan kinerja secara efektif dalam menjalankan
operasional perusahaan.
4.
Secara parsial
komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial, sedangkan
ketidakpastian lingkungan eksternal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial.
5.
Secara simultan
komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan eksternal berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial.
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan
dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan
saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan perusahaan
manufaktur yang berada di Kota Tasikmalaya maupun bagi peneliti selanjutnya,
adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Bagi Perusahaan Manufaktur di Kota Tasikmalaya
a.
Perusahaan manufaktur selayaknya
selalu mengantisipasi kebutuhan untuk memperbaharui proses bisnis dan
informasinya di dalam era lingkungan bisnis yang dinamis ini sehingga
memudahkannya menentukan metode kerja, efektivitas metode dan informasi seperti
apa yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a.
Penelitian dapat dilakukan pada ruang lingkup yang lebih
menyeluruh, dan mendalam, karena penelitian ini hanya dilakukan pada Perusahaan
Manufaktur Menengah Besar di Kota Tasikmalaya.
b.
Penelitian selanjutnya dapat memasukkan variable-variabel
lainnya yang mempengaruhi kinerja manajerial seperti budaya organisasi,
pelimpahan wewenang, kepuasan kerja, dan gaya kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA
Asriningati. 2006. Pengaruh Komitmen
Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi
Anggaran dengan Senjangan Anggaran (studi kasus pada perguruan tinggi swasta).Yogyakarta.
Bangun, Wilson. 2008. Intisari Manajemen. Bandung: Refika Aditama.
Darmawan, Didi. 2013. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Surabaya: Pena Semesta.
Diana Rahmawati. 2010. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Partisipasi Anggaran dan
Kinerja Manajerial. Skripsi.
Fahmi, Irham. 2013. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.
Fakri Akbar. 2010. Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian Lingkungn Terhadap
Kinerja Lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan
Batu. Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan
Hasibuan, Akmaluddin. 2012. Manajemen Perubahan. Yogyakarta: ANDI.
Kornelius Harefa. 2008. Analisis Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial Dengan Komunikasi Sebagai Variable Moderating Pada PT. Bank
Negara Indonesia, Tbk Di Medan, Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia
Monard Deka Permana Sultan. 2011. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Tekstil Di Yogyakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Atma
Jaya Yogyakarta.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat.
_____, 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Muslimin. 2007. Pengaruh Pengendalian Akuntansi,
Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal terhadap Kinerja Manajerial
pada PT Berkat Agung Jaya Abadi (Gresik).
Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol.5, No.3.
Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Terjemahan Diana Angelica.
Jakarta: Salemba Empat.
Sani, Achmad. 2013. Role of Procedural Justice, Organizational Commitment and Job
Satisfaction on job Performance: The Mediating Effects of Organizational
Citizenship Behavior. International Journal of Business and Management ,
Vol. 8, No. 15.
Siswanto, H.B. 2011. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Sopiah. 2008. Perilaku
Organisasional. Yogyakarta: ANDI.
Sugiama, Gima. 2008. Metode Penelitian Bisnis Dan Manajemen. Bandung: Guardaya
Intimarta.
Sugiyono. 2009. Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
___. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
. 2013. Metode Penelitian Manajemen.
Bandung: Alfabeta.
Zainuddin Sri Kuntjoro. 2009. Komitmen
Organisasi. www.pasamankab.go.id.
PERATURAN
DAN UNDANG-UNDANG
Undang-Undang Nomor 20
tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Dinas Koperasi,
UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete