BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi
keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana,
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan .
Unsur yang
berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset,
kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran
kinereja dalam lapran laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi
keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam
berbagai unsur neraca
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan
makalah ini adalah:
1.
Jelaskan pengertian laporan keuangan
dan jenisnya?
2.
Jelaskan pengertian Neraca atau Financial Position Statement(FPS) dan
susunannya?
3.
Jelaskan bentuk FPS?
4.
Jelaskan pengertian Income Statement dan susunannya baik trade company maupun manufacture company?
5.
Jelaskan pengertian dan bentuk
laporan perubahan ekuitas?
6.
Jelaskan pengertian cash flows?
7.
PengenalanCreative Accounting?
7.1 Jelaskan
pengertian Creative Accounting?
7.2 Jelaskan
pengertian Earning Management?
1.3 Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk:
1.
Mengetahui pengertian laporan
keuangan dan jenisnya.
2.
Mengetahui pengertian Neraca atau Financial Position Statement(FPS) dan
susunannya.
3.
Mengetahui bentuk FPS.
4.
Mengetahui pengertian Income Statement dan susunannya baik trade company maupun manufacture company.
5.
Mengetahui pengertian dan bentuk laporan
perubahan ekuitas.
6.
Mengetahui pengertian cash flows.
7.
PengenalanCreative Accounting.
7.1 Mengetahui
pengertian Creative Accounting.
7.2 Mengetahui
pengertian Earning Management.
1.4 Kegunaan
Kegunaan penusunan makalah ini
adalah:
1. Sebagai
bahan pembelajaran dan pengetahuan tentang laporan keuangan.
2. Bagi
penulis salah satu menyelesaikan tugas mata kuliah Analisi Laporan Keuangan dan
mengetahui permasalahan tentang laporan keuangan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Keuangan dan
Jenisnya
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
1.
Neraca : merupakan laporan yang
menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi
keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva
(kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan. Penyusunan komponen di dalam neraca
didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Artinya penyusunan komponen
neraca harus didasarkan likuiditasnya atau komponen yang paling mudah
dicairkan. Misalnya kas disusun lebuh dulu karena merupakan komponen yang
paling likuid dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya, kemudian bank dan
seterusnya. Sementara itu, berdasarkan jatuh tempo, yang menjadi pertimbangan
adalah jangka waktu, terutama untuk sisi pasiva. Contohnya untuk
kewajiban (utang) disusun dari yang paling pendek sampai yang paling panjang.
Misalnya pinjaman jangka pendek lebih dulu disajikan dan seterusnya yang lebih
panjang
|
- Laporan laba rugi : merupakan
laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan
dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar
jumlah biaya dan jenis-jenis buaya yang dikeluarkan selam periode
tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisih
yang disebut laba atau rugi. Jika jumah pendapatan lebih besar dari jumlah
biaya, perusahaan dikatakan laba. Sebaliknya bila jumlah pendapatan lebih
kecil dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan rugi
- Laporan perubahan ekuitas : Biasanya
disebut daftar sumber dan penggunaan dana, menunjukkan asal kas diperoleh
dan bagaimana digunakannya. Laporan perubahan posisi keuangan menyediakan
latar belakang historis dari pola aliran dana. Laporan ini terbagi menjadi
dua yaitu; Laporan Perubahan Modal Kerja dan Laporan Arus Kas. Laporan
Perubahan Modal Kerja menyajikan data-data aktiva lancar dan utang lancar,
sedangkan Laporan Arus Kas menyajikan data-data mengenai arus kas dari
kegiatan operasional, kegiatan investasi, kegiatan keuangan atau pembiayaan,
dan saldo kas awal, serta saldo kas akhir.
- Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat
disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana : merupakan
laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap
kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama
periode laporan. Laporan kas terdiri arus kas masuk (cash in) dan arus kas
keluar (cash out) selama periode tertentu. Kas masuk terdiri uang yang
masuk ke perusahaan, seperti hasil penjualan atau penerimaan lainnya,
sedangkan kas keluar merupakan sejumlah pengeluaran dan jenis-jenis
pengeluarannya, seperti pembayaran biaya operasiona perusahaan
- Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan : Catatan
dan laporan lain merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari
laporan keuangan. Catatan-catatan ini tergantung pada kebijakan akuntansi
yang digunakan pada waktu mempersiapkan laporan keuangan dan memberi
tambahan detail mengenai beberapa bagian di laporan keuangan. Misalnya,
Laporan Harga Pokok Produksi, Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan,
Laporan Kegiatan Keuangan.
Unsur yang
berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset,
kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran
kinereja dalam lapran laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi
keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan
dalam berbagai unsur neraca.
2.2 Neraca atau Financial Position Statement(FPS) dan Susunannya
Neraca atau laporan posisi keuangan (balance
sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari
laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut.
Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang
dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut,
Aset =
Liabilitas + Ekuitas
Informasi
yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan
sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu
periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).Menurut
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) komponen atau susunan neraca dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Aktiva
: Aktiva lancar, Investasi (Penyertaan), Aktiva Tetap, Aktiva Tidak berwujud,
Aktiva Lain-lain.
2. Kewajiban
: Kewajiban Lancar (jangka Pendek), Kewajiban Jangka Panjang, Kewajiban Lian-lain.
3. Modal
: Modal Saham, Agio Saham, Laba Yang Ditahan
Berbicara mengenai bentuk, perusahaan lebih sering menggunakan bentuk
Neraca Keuangan yang memanjang ke bawah. Meski demikian, penggunaan dalam
bentuk ke samping juga tetap sah. Penerapan bentuk Neraca Keuangan yang
berbeda-beda ini disesuaikan dengan jumlah akun yang digunakan. Semakin banyak
akun, bentuk memanjang ke bawah lebih efektif digunakan.
Bentuk
memanjang ke bawah ini dikenal dengan istilah Bentuk Stafel atau Bentuk
Laporan. Bentuk ini lebih sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar
atau perusahaan yang memang memiliki akun yang sangat banyak dan nilai yang
besar. Bentuk menyamping dikenal dengan istilah Bentuk Skontro atau Bentuk
Akun. Bentuk ini mudah untuk dilihat karena pos aktiva dan pasiva langsung
terlihat di kanan dan kiri. Bentuk Skontro akan mudah diterapkan jika akun dan
nilai yang ada berjumlah sedikit.
2.3 Bentuk FPS
Contoh bentuk staffel
Contoh bentuk skontro
2.4 Income
Statement dan
Susunannya Baik Trade CompanyMaupun Manufacture Company
Laporan laba rugi
adalah suatu laporan sistematis yang
menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu.
Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan
yang diperoleh dengan beban-beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh
penghasilan tersebut. Mempertemukanpenghasilan dengan beban yang dikeluarkan
untuk memperoleh penghasilan tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip ‘Matching’.Laporan
laba rugi harus diberi judul diatasnya secara urut baris terdiri atas:
Nama perusahaan;
Laporan laba rugi;
Periode laporan (“Untuk
Periode Berakhir Tanggal 31 Desember”)
Ada 2 (dua) macam
bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam
praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering
digunakan.
Contoh : Laporan Laba Rugi
(Bentuk Multi Step) - Perusahaan Jasa
NAMA PERUSAHAAN JASA
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir
pada tanggal 31 Desember 2004
Pendapatan
Usaha
|
Rp. 50.000.000,-
|
||||
Beban
Usaha :
|
|||||
●
|
Beban gaji karyawan
|
Rp.8.000.000,-
|
|||
●
|
Beban sewa kantor
|
Rp. 4.000.000,-
|
|||
●
|
Beban listrik, telepon dan
air
|
Rp. 2.000.000,-
|
|||
●
|
Beban penyusutan
|
Rp. 2.000.000,-
|
|||
●
|
Beban lain-lain
|
Rp.
1.000.000,-
|
|||
●
|
Jumlah beban usaha
|
Rp.
19.000.000,-
|
|||
Laba
Usaha
|
Rp. 31.000.000,-
|
||||
Pendapatan
Luar Usaha :
|
|||||
●
|
Pendapatan bunga
|
Rp.1.000.000,-
|
|||
●
|
Pendapatan jasa giro
|
Rp.
500.000,- |
|||
Jumlah pendapatan luar
usaha
|
Rp.1.500.000
|
||||
Beban
Luar Usaha :
|
|||||
●
|
Beban bunga pinjaman
|
Rp. 800.000,-
|
|||
●
|
Denda keterlambatan
|
Rp. 200.000,-
|
|||
●
|
Jumlah biaya luar
usaha
|
Rp.1.000.000
|
|||
Pendapatan / Biaya luar
usaha
|
Rp.
500.000,- |
||||
Laba
bersih sebelum pajak
|
Rp.31.500.000,-
|
||||
Pajak penghasilan badan
(PPh ps 29) – lampiran
|
Rp. 4.500.000,-
|
||||
Laba bersih setelah
pajak
|
Rp. 27.000.000,-
|
||||
Contoh : Laporan Laba Rugi (
Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang
NAMA PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir
pada tanggal 31 Desember 2004
Penjualan kotor
(bruto)
|
Rp80.000.000
|
|||||||||||
Retur penjualan
|
Rp. 2.000.000,-
|
|||||||||||
Potongan penjualan
|
Rp. 1.000.000,-
|
|||||||||||
Rp 3.000.000,-
|
||||||||||||
Penjualan bersih (neto)
|
Rp77.000.000
|
|||||||||||
Harga pokok penjualan
:
|
||||||||||||
Persediaan barang dagangan
(awal)
|
Rp.25.000.000,-
|
|||||||||||
Pembelian barang
dagangan
|
Rp. 40.000.000,-
|
|||||||||||
Ongkos angkut pembelian
|
Rp. 1.500.000,-
|
|||||||||||
Retur pembelian
|
Rp. 2.000.000,-
|
|||||||||||
Potongan pembelian
|
Rp.
1.000.000,- |
|||||||||||
(Rp.3.000.000)
|
||||||||||||
Pembelian bersih
|
Rp.38.500.000,-
|
|||||||||||
Barang siap dijual
|
Rp 63.500.000,-
|
|||||||||||
Persediaan barang dagangan
(akhir)
|
Rp.33.500.000,-
|
|||||||||||
Harga pokok penjualan
|
Rp 30.000.000,-
|
|||||||||||
Laba kotor
|
Rp 47.000.000,-
|
|||||||||||
Beban
Usaha :
|
||||||||||||
Beban penjualan :
|
||||||||||||
Beban gaji karyawan
penjualan
|
Rp. 3.000.000,-
|
|||||||||||
Beban promosi
|
Rp. 2.500.000,-
|
|||||||||||
Beban penjualan lain-lain
|
Rp. 500.000,-
|
|||||||||||
Beban administrasi &
umum:
|
||||||||||||
Beban gaji karyawan
kantor
|
Rp. 2.000.000,-
|
|||||||||||
Beban sewa kantor
|
Rp. 4.000.000,-
|
|||||||||||
Beban listrik, telepon dan
air
|
Rp. 2.000.000,-
|
|||||||||||
Beban penyusutan
|
Rp. 2.000.000,-
|
|||||||||||
Beban lain-lain
|
Rp. 1.000.000,-
|
|||||||||||
Jumlah beban usaha
|
Rp.
19.000.000,-
|
|||||||||||
Laba Usaha
|
Rp. 28.000.000,-
|
|||||||||||
Pendapatan Luar Usaha
:
|
||||||||||||
Pendapatan bunga
|
Rp. 1.000.000,-
|
|||||||||||
Pendapatan jasa giro
|
Rp.
500.000,-
|
|||||||||||
Jumlah pendapatan luar
usaha
|
Rp. 1.500.000,-
|
|||||||||||
Beban Luar Usaha :
|
||||||||||||
Beban bunga pinjaman
|
Rp. 800.000,-
|
|||||||||||
Denda keterlambatan
|
Rp.
200.000,-
|
|||||||||||
Jumlah biaya luar usaha
|
Rp.
1.000.000,-
|
|||||||||||
Pendapatan / Biaya luar
usaha
|
Rp.
500.000,- |
|||||||||||
Laba bersih sebelum
pajak
|
Rp.28.500.000
|
|||||||||||
Pajak penghasilan
badan (PPh ps 29) – lampiran
|
Rp.4.500.000,-
|
|||||||||||
Laba bersih setelah
pajak
|
Rp.24.000.000
|
|||||||||||
2.5 Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk perusahaan
perseorangan, laba atau rugi yang diperoleh perusahaan
berpengaruh kepada jumlah
modal pemilik. Modal juga dapat berubah disebabkan karena adanya tambahan
investasi dari pemilik atau pengambilan pribadi oleh pemilik (prive/drawing).
Perubahan modal pemilik pada akhir periode disajikan dalam suatu laporan, yang
disebut Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements ).
Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Perseorangan
NAMA PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir
pada tanggal 31 Desember 2004
Ekuitas (awal)
|
Rp. 200.000.000,-
|
||
Laba bersih setelah pajak
|
Rp. 24.000.000,-
|
||
Prive ( Drawing)
|
Rp.
10.000.000,-
|
||
Penambahan modal
|
Rp.14.000.000,-
|
||
Ekuitas
(akhir)
|
Rp.
214.000.000,-
|
2.6
Cash Flows
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan
yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi
dan kegiatan transaksi pembiayaan atau pendanaan serta kenaikanatau penurunan
bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut
PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara
kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan
dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan
dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu
(biasanya satu tahun buku).Laporan arus
kas (cash flow) mengandung dua macam aliran atau arus kas yaitu:
1.
Cash
Inflow, yaitu Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi
yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas), arus kas masuk (cash inflow)
terdiri dari hasil penjualan produk atau jasa perusahaan, penagihan piutang
dari penjualan kredit, penjualan aktiva tetap yang ada, penerimaan investasi
dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas, pinjaman atau hutang dari
pihak lain, penerimaan sewa dan pendapatan lain
2.
Cash
Out Flow, yaitu arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri
dari pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik
lain-lain, pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan, pembelian
aktiva tetap, pembayaran hutang-hutang perusahaan, pembayaran kembali investasi
dari pemilik perusahaan, pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran
lain-lain.
Laporan arus kas ini
memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari
perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi
berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Menurut PSAK No.2
(2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu
yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
2.7
Pengenalan Creative Accounting
2.7.1
Pengertian Creative Accounting
Banyak
para pakar yang mengartikan ‘creative accounting’ sebagai kegiatan memanipulasi
data keuangan diperusahaan. Tetapi kata-kata ‘creativeaccounting’ terdiri dari
dua kata yaitu’creative’ yang artinya kebolehan seseorang menciptakan ide baru yang
efektif, dan kata ‘akuntansi’ itu artinya kebolehan seseorang menciptakan ide
baru yang efektif, dan kata ‘akuntansi’ itu artinya pembukuan tentang financial event yang senantiasa berusaha
untuk setia kepada kondisi keuangan yang sebenarnya (faithfull representation of financial events). ‘Creative Accounting’ menurut Amat, Blake, dan Dowd (1999) adalah
sebuah proses dimana bebrapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan
akuntansi (termasuk didalamnya standar, teknik, dsb.) dan menggunakannya untuk
memanipulasi pelaporan keuangan. Sedangkan Stolowy dan Breton (2000) menyebut
‘creative accounting’ merupakan bagian dari ‘accounting manipulation’ yang
terdiri dari ‘earning management’, ‘income smoothing’ dan ‘creative accounting’
itu sendiri.
Sehingga
arti dari ‘creative accounting’ yaitu akar dari sejumlah skandal akuntansi, dan
banyak usulan unutk reformasi akuntansi biasanya berpusat pada analisis
diperbarui modal dan faktor produksi yang benar akan mencerminkan bagaimana
nilai tambah. Akuntansi kreatif dan manajemen laba merupakan eufimisme mengacu
pada praktik akuntansi yang mungkin mengikuti surat aturan prakatik akuntansi
standar, tapi jelas menyimpang dari semangat peraturan tersebut.
Seseorang
melakukan creative accounting bermacam-macam,
di antaranya adalah untuk pelarian pajak, menipu bank demi mendapatkan pinjaman
baru, atau mempertahankan pinjaman yang sudah diberikan oleh bank dengan
syarat-syarat tertentu, mencapai target yang ditentukan oleh analisis pasar
atau mengecoh pemegang saham untuk menciptakan kesan bahwa manajemen berhasil
mencapai hasil yang cemerlang
Motivasi
materialisme merupakan suatu dorongan besar manajemen dan akuntan-akuntan
melakukan creative accounting. Banyak
perusahaan yang terjebak masalah creative
accounting mempunyai sistem ‘executive
stock option plan’ bagi eksekutif-eksekutif yang mencapai target yang
ditetapkan. Secara umum, para eksekutif biasanya lebih mengenal perusahaan
tempat mereka bekerja dibandingkan karyawan-karyawan di bawah mereka, sehingga
para eksekutif ini dapat dengan mudah memanipulasi data-data dalam laporan
keuangan (financial statement)
ddengan motivasi memperkaya diri mereka sendiri.
Adapun
klasifikasi tindakan yang meliputi kecurangan laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
Pertama, sengaja
distorsi laporan sebagai alat untuk bertindak curang dengan mengecoh pemakai
atau kelompoknya tentang hasil usaha perusahaan. Dalam hal ini yang menerima
keuntungan langsung adalah pihak perusahaan atau pelaku kecurangan. Adapaun
tujuan khusus dari tindakan ini adalah mendapatkan kredit, modal jangkan
panjang, atau tambahan modal investasi berdasarkan informasi keuangan yang
distorsi atau dihapus menyembunyikan kinerja tidak baik perusahaan, menghapus
hutang pajak, memanipulasi harga saham, menyembunyikan kinerja tidak baik oleh
manajemen.
Kedua, sengaja
distorsi laporan keuangan untuk penyamaran tindakan kecurangan. Dalam hal ini
yang diuntungkan tetap pihak perusahaan atau pelaku kecurangan. Adapun tujuan
khusus dari tindakan ini adalah menyembunyikan penjualan fiktif atau harta
milik dipalsukan, menyembunyikan pembayaran yang tidak benar, menyembunyikan
pembayaran yang tidak benar, menyembunyikan tindakan penyelewengan dana atau
harta.
2.7.2
Pengertian Earning
Management
Definisi
khusus,Earnings management dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan
metode akuntansi. Earning management dalam arti khusus ini didefinisikan
sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen discretionary
accruals dalam menentukan besarnya earnings.
Definisi umum, Earning management merupakan tindakan manajer
untuk meningkatkan atau mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu
unit dimana manajer bertanggungjawab, tanpa mengakibatkan peningkatan
(penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.
Menurut Healy dan Wahlen, earnings management terjadi ketika para manajer menggunakan keputusannya
dalam pelaporan keuangan dan dalam melakukan penyusunan transaksi untuk
mengubah laporan keuangan baik untuk menimbulkan gambaran yang salah bagi stakeholder
tentang kinerja ekonomis perusahaan, ataupun untuk mempengaruhi hasil
kontraktual yang bergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan.
Ada dua cara memahami earnings management (Sari, 2005), yaitu sebagai berikut:
1. Memandang earnings management sebagai perilaku oportunistik manajer untuk
memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, utang, dan kos
politik.
2. Memandang earnings management dari perspektif kontrak efisien, artinyaearnings
management memberi fleksibilitas bagi
manajer untuk melindungi diri dan perusahaan dalam mengantisipasi
kejadian-kejadian tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam
kontrak. Dengan demikian, manajer mungkin dapat mempengaruhi nilai pasar
perusahaannya melalui earnings management.
BAB
3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan adalah
catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan
adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Jenis laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
1.
Neraca.
2.
Laporan laba rugi.
3.
Laporan perubahan ekuitas.
- Laporan
perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas
atau laporan arus dana.
- Catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan.
Laporan laba rugi adalah
suatu laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam
suatu periode waktu tertentu.
Perubahan Ekuitas (
Capital Statements ) terjadi ketika perubahan modal pemilik pada akhir
periode disajikan dalam suatu laporan.
Arus kas (cash flow)
adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan
operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan atau
pendanaan serta kenaikanatau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama
satu periode.
Creative
accounting artinya kebolehan seseorang menciptakan ide baru yang efektif, dan
kata ‘akuntansi’ itu artinya pembukuan tentang financial event yang senantiasa berusaha untuk setia kepada kondisi
keuangan yang sebenarnya
Earning management merupakan tindakan manajer
untuk meningkatkan atau mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu
unit dimana manajer bertanggungjawab, tanpa mengakibatkan peningkatan
(penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.Ada dua cara
memahami earnings
management , yaitu sebagai : Perilaku
oportunistik manajer untuk memaksimalkan utilitasnya, dan Perspektif kontrak
efisien, artinya earnings management memberi fleksibilitas
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete