Tuesday, May 8, 2018

MAKALAH LAPORAN KEUANGAN (FPS)


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi  neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan .
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam lapran laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca 


1.2  Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      Jelaskan pengertian laporan keuangan dan jenisnya?
2.      Jelaskan pengertian Neraca atau Financial Position Statement(FPS) dan susunannya?
3.      Jelaskan bentuk FPS?
4.      Jelaskan pengertian Income Statement dan susunannya baik trade company maupun manufacture company?
5.      Jelaskan pengertian dan bentuk laporan perubahan ekuitas?
6.      Jelaskan pengertian cash flows?
7.      PengenalanCreative Accounting?
7.1  Jelaskan pengertian Creative Accounting?
7.2  Jelaskan pengertian Earning Management?

1.3  Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1.      Mengetahui pengertian laporan keuangan dan jenisnya.
2.      Mengetahui pengertian Neraca atau Financial Position Statement(FPS) dan susunannya.
3.      Mengetahui bentuk FPS.
4.      Mengetahui pengertian Income Statement dan susunannya baik trade company maupun manufacture company.
5.      Mengetahui pengertian dan bentuk laporan perubahan ekuitas.
6.      Mengetahui pengertian cash flows.
7.      PengenalanCreative Accounting.
7.1  Mengetahui pengertian Creative Accounting.
7.2  Mengetahui pengertian Earning Management.

1.4  Kegunaan
Kegunaan penusunan makalah ini adalah:
1.      Sebagai bahan pembelajaran dan pengetahuan tentang laporan keuangan.
2.      Bagi penulis salah satu menyelesaikan tugas mata kuliah Analisi Laporan Keuangan dan mengetahui permasalahan tentang laporan keuangan.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Jenisnya
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
1.     

4
 
Neraca : merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan. Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Artinya penyusunan komponen neraca harus  didasarkan likuiditasnya atau komponen yang paling mudah dicairkan. Misalnya kas disusun lebuh dulu karena merupakan komponen yang paling likuid dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya, kemudian bank dan seterusnya. Sementara itu, berdasarkan jatuh tempo, yang menjadi pertimbangan adalah jangka waktu, terutama untuk  sisi pasiva. Contohnya untuk kewajiban (utang) disusun dari yang paling pendek sampai yang paling panjang. Misalnya pinjaman jangka pendek lebih dulu disajikan dan seterusnya yang lebih panjang
  1. Laporan laba rugi : merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis buaya yang dikeluarkan selam periode tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisih yang disebut laba atau rugi. Jika jumah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan laba. Sebaliknya bila jumlah pendapatan lebih kecil dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan rugi
  2. Laporan perubahan ekuitas : Biasanya disebut daftar sumber dan penggunaan dana, menunjukkan asal kas diperoleh dan bagaimana digunakannya. Laporan perubahan posisi keuangan menyediakan latar belakang historis dari pola aliran dana. Laporan ini terbagi menjadi dua yaitu; Laporan Perubahan Modal Kerja dan Laporan Arus Kas. Laporan Perubahan Modal Kerja menyajikan data-data aktiva lancar dan utang lancar, sedangkan Laporan Arus Kas menyajikan data-data mengenai arus kas dari kegiatan operasional, kegiatan investasi, kegiatan keuangan atau pembiayaan, dan saldo kas awal, serta saldo kas akhir.
  3. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana : merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.  Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan. Laporan kas terdiri arus kas masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu. Kas masuk terdiri uang yang masuk ke perusahaan, seperti hasil penjualan atau penerimaan lainnya, sedangkan kas keluar merupakan sejumlah pengeluaran dan jenis-jenis pengeluarannya, seperti pembayaran biaya operasiona perusahaan
  4. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan : Catatan dan laporan lain merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari laporan keuangan. Catatan-catatan ini tergantung pada kebijakan akuntansi yang digunakan pada waktu mempersiapkan laporan keuangan dan memberi tambahan detail mengenai beberapa bagian di laporan keuangan. Misalnya, Laporan Harga Pokok Produksi, Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan, Laporan Kegiatan Keuangan.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam lapran laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
2.2  Neraca atau Financial Position Statement(FPS) dan Susunannya
Neraca atau laporan posisi keuangan (balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut,
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) komponen atau susunan neraca dapat digolongkan sebagai berikut :
1.      Aktiva : Aktiva lancar, Investasi (Penyertaan), Aktiva Tetap, Aktiva Tidak berwujud, Aktiva Lain-lain.
2.      Kewajiban : Kewajiban Lancar (jangka Pendek), Kewajiban Jangka Panjang, Kewajiban Lian-lain.
3.      Modal : Modal Saham, Agio Saham, Laba Yang Ditahan
Berbicara mengenai bentuk, perusahaan lebih sering menggunakan bentuk Neraca Keuangan yang memanjang ke bawah. Meski demikian, penggunaan dalam bentuk ke samping juga tetap sah. Penerapan bentuk Neraca Keuangan yang berbeda-beda ini disesuaikan dengan jumlah akun yang digunakan. Semakin banyak akun, bentuk memanjang ke bawah lebih efektif digunakan.
Bentuk memanjang ke bawah ini dikenal dengan istilah Bentuk Stafel atau Bentuk Laporan. Bentuk ini lebih sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar atau perusahaan yang memang memiliki akun yang sangat banyak dan nilai yang besar. Bentuk menyamping dikenal dengan istilah Bentuk Skontro atau Bentuk Akun. Bentuk ini mudah untuk dilihat karena pos aktiva dan pasiva langsung terlihat di kanan dan kiri. Bentuk Skontro akan mudah diterapkan jika akun dan nilai yang ada berjumlah sedikit.
2.3 Bentuk FPS





Contoh bentuk staffel



Contoh bentuk skontro

2.4 Income Statement dan Susunannya Baik Trade CompanyMaupun Manufacture Company
Laporan laba rugi adalah suatu laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban-beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukanpenghasilan dengan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip ‘Matching’.Laporan laba rugi harus diberi judul diatasnya secara urut baris terdiri atas:
Nama perusahaan;
Laporan laba rugi;
Periode laporan (“Untuk Periode Berakhir Tanggal 31 Desember”)
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.


Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step) - Perusahaan Jasa
NAMA PERUSAHAAN JASA
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Pendapatan Usaha
Rp. 50.000.000,-
Beban Usaha :

Beban gaji karyawan
Rp.8.000.000,-


Beban sewa kantor
Rp. 4.000.000,-


Beban listrik, telepon dan air
Rp. 2.000.000,-


Beban penyusutan
Rp. 2.000.000,-


Beban lain-lain
Rp. 1.000.000,-


Jumlah beban usaha


Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha
Rp. 31.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :

Pendapatan bunga
Rp.1.000.000,-

Pendapatan jasa giro
Rp.
500.000,-

Jumlah pendapatan luar usaha
Rp.1.500.000

Beban Luar Usaha :

Beban bunga pinjaman
Rp. 800.000,-

Denda keterlambatan
Rp. 200.000,-

Jumlah biaya luar usaha
Rp.1.000.000

Pendapatan / Biaya luar usaha
Rp.
500.000,-
Laba bersih sebelum pajak
Rp.31.500.000,-
Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran
Rp. 4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak
Rp. 27.000.000,-

Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang
NAMA PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Penjualan kotor (bruto)
Rp80.000.000

Retur penjualan

Rp. 2.000.000,-


Potongan penjualan
Rp. 1.000.000,-






Rp 3.000.000,-
Penjualan bersih (neto)
Rp77.000.000






Harga pokok penjualan :

Persediaan barang dagangan (awal)
Rp.25.000.000,-

Pembelian barang dagangan
Rp. 40.000.000,-

Ongkos angkut pembelian
Rp. 1.500.000,-


Retur pembelian
Rp. 2.000.000,-


Potongan pembelian
Rp.
1.000.000,-



(Rp.3.000.000)

Pembelian bersih
Rp.38.500.000,-
Barang siap dijual
Rp 63.500.000,-
Persediaan barang dagangan (akhir)
Rp.33.500.000,-
Harga pokok penjualan
Rp 30.000.000,-
Laba kotor
Rp 47.000.000,-
Beban Usaha :


Beban penjualan :


Beban gaji karyawan penjualan
Rp. 3.000.000,-

Beban promosi
Rp. 2.500.000,-



Beban penjualan lain-lain
Rp. 500.000,-

Beban administrasi & umum:



Beban gaji karyawan kantor
Rp. 2.000.000,-

Beban sewa kantor
Rp. 4.000.000,-

Beban listrik, telepon dan air
Rp. 2.000.000,-

Beban penyusutan
Rp. 2.000.000,-

Beban lain-lain
Rp. 1.000.000,-

Jumlah beban usaha

Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha
Rp. 28.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :


Pendapatan bunga
Rp. 1.000.000,-



Pendapatan jasa giro
Rp. 500.000,-

Jumlah pendapatan luar usaha
Rp. 1.500.000,-
Beban Luar Usaha :



Beban bunga pinjaman
Rp. 800.000,-


Denda keterlambatan
Rp. 200.000,-


Jumlah biaya luar usaha
Rp. 1.000.000,-

Pendapatan / Biaya luar usaha

Rp.
500.000,-

Laba bersih sebelum pajak
Rp.28.500.000

Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran
Rp.4.500.000,-

Laba bersih setelah pajak

Rp.24.000.000


2.5 Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk perusahaan perseorangan, laba atau rugi yang diperoleh perusahaan
berpengaruh kepada jumlah modal pemilik. Modal juga dapat berubah disebabkan karena adanya tambahan investasi dari pemilik atau pengambilan pribadi oleh pemilik (prive/drawing). Perubahan modal pemilik pada akhir periode disajikan dalam suatu laporan, yang disebut Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements ).
Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Perseorangan
NAMA PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004

Ekuitas (awal)
Rp. 200.000.000,-

Laba bersih setelah pajak
Rp. 24.000.000,-


Prive ( Drawing)
Rp. 10.000.000,-


Penambahan modal

Rp.14.000.000,-
Ekuitas (akhir)
Rp. 214.000.000,-

2.6 Cash Flows
            Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan atau pendanaan serta kenaikanatau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
            Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran atau arus kas yaitu:
1.      Cash Inflow, yaitu Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas), arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari hasil penjualan produk atau jasa perusahaan, penagihan piutang dari penjualan kredit, penjualan aktiva tetap yang ada, penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas, pinjaman atau hutang dari pihak lain, penerimaan sewa dan pendapatan lain
2.      Cash Out Flow, yaitu arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain, pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan, pembelian aktiva tetap, pembayaran hutang-hutang perusahaan, pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan, pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
2.7 Pengenalan Creative Accounting
2.7.1 Pengertian Creative Accounting
Banyak para pakar yang mengartikan ‘creative accounting’ sebagai kegiatan memanipulasi data keuangan diperusahaan. Tetapi kata-kata ‘creativeaccounting’ terdiri dari dua kata yaitu’creative’ yang artinya kebolehan seseorang menciptakan ide baru yang efektif, dan kata ‘akuntansi’ itu artinya kebolehan seseorang menciptakan ide baru yang efektif, dan kata ‘akuntansi’ itu artinya pembukuan tentang financial event yang senantiasa berusaha untuk setia kepada kondisi keuangan yang sebenarnya (faithfull representation of financial events). ‘Creative Accounting’ menurut Amat, Blake, dan Dowd (1999) adalah sebuah proses dimana bebrapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk didalamnya standar, teknik, dsb.) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan. Sedangkan Stolowy dan Breton (2000) menyebut ‘creative accounting’ merupakan bagian dari ‘accounting manipulation’ yang terdiri dari ‘earning management’, ‘income smoothing’ dan ‘creative accounting’ itu sendiri.
Sehingga arti dari ‘creative accounting’ yaitu akar dari sejumlah skandal akuntansi, dan banyak usulan unutk reformasi akuntansi biasanya berpusat pada analisis diperbarui modal dan faktor produksi yang benar akan mencerminkan bagaimana nilai tambah. Akuntansi kreatif dan manajemen laba merupakan eufimisme mengacu pada praktik akuntansi yang mungkin mengikuti surat aturan prakatik akuntansi standar, tapi jelas menyimpang dari semangat peraturan tersebut.
Seseorang melakukan creative accounting bermacam-macam, di antaranya adalah untuk pelarian pajak, menipu bank demi mendapatkan pinjaman baru, atau mempertahankan pinjaman yang sudah diberikan oleh bank dengan syarat-syarat tertentu, mencapai target yang ditentukan oleh analisis pasar atau mengecoh pemegang saham untuk menciptakan kesan bahwa manajemen berhasil mencapai hasil yang cemerlang
Motivasi materialisme merupakan suatu dorongan besar manajemen dan akuntan-akuntan melakukan creative accounting. Banyak perusahaan yang terjebak masalah creative accounting mempunyai sistem ‘executive stock option plan’ bagi eksekutif-eksekutif yang mencapai target yang ditetapkan. Secara umum, para eksekutif biasanya lebih mengenal perusahaan tempat mereka bekerja dibandingkan karyawan-karyawan di bawah mereka, sehingga para eksekutif ini dapat dengan mudah memanipulasi data-data dalam laporan keuangan (financial statement) ddengan motivasi memperkaya diri mereka sendiri.
Adapun klasifikasi tindakan yang meliputi kecurangan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Pertama, sengaja distorsi laporan sebagai alat untuk bertindak curang dengan mengecoh pemakai atau kelompoknya tentang hasil usaha perusahaan. Dalam hal ini yang menerima keuntungan langsung adalah pihak perusahaan atau pelaku kecurangan. Adapaun tujuan khusus dari tindakan ini adalah mendapatkan kredit, modal jangkan panjang, atau tambahan modal investasi berdasarkan informasi keuangan yang distorsi atau dihapus menyembunyikan kinerja tidak baik perusahaan, menghapus hutang pajak, memanipulasi harga saham, menyembunyikan kinerja tidak baik oleh manajemen.
Kedua, sengaja distorsi laporan keuangan untuk penyamaran tindakan kecurangan. Dalam hal ini yang diuntungkan tetap pihak perusahaan atau pelaku kecurangan. Adapun tujuan khusus dari tindakan ini adalah menyembunyikan penjualan fiktif atau harta milik dipalsukan, menyembunyikan pembayaran yang tidak benar, menyembunyikan pembayaran yang tidak benar, menyembunyikan tindakan penyelewengan dana atau harta.
2.7.2        Pengertian Earning Management
Definisi khusus,Earnings management dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Earning management dalam arti khusus ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earnings.
Definisi umum, Earning management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan atau mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggungjawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.
Menurut Healy dan Wahlen, earnings management terjadi ketika para manajer menggunakan keputusannya dalam pelaporan keuangan dan dalam melakukan penyusunan transaksi untuk mengubah laporan keuangan baik untuk menimbulkan gambaran yang salah bagi stakeholder tentang kinerja ekonomis perusahaan, ataupun untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang bergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan.
Ada dua cara memahami earnings management (Sari, 2005), yaitu sebagai berikut:
1. Memandang earnings management sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, utang, dan kos politik.
2. Memandang earnings management dari perspektif kontrak efisien, artinyaearnings management memberi fleksibilitas bagi manajer untuk melindungi diri dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. Dengan demikian, manajer mungkin dapat mempengaruhi nilai pasar perusahaannya melalui earnings management.


BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
      Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Jenis laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
1.      Neraca.
2.      Laporan laba rugi.
3.      Laporan perubahan ekuitas.
  1. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana.
  2. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

 
Neraca atau laporan posisi keuangan (balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi. Bentuk neraca dibagi menjadi dua, bentuk skontro dan bentuk staffel.
Laporan laba rugi adalah suatu laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu.
Perubahan Ekuitas ( Capital Statements ) terjadi ketika perubahan modal pemilik pada akhir periode disajikan dalam suatu laporan.
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan atau pendanaan serta kenaikanatau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Creative accounting artinya kebolehan seseorang menciptakan ide baru yang efektif, dan kata ‘akuntansi’ itu artinya pembukuan tentang financial event yang senantiasa berusaha untuk setia kepada kondisi keuangan yang sebenarnya
Earning management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan atau mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggungjawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.Ada dua cara memahami earnings management , yaitu sebagai : Perilaku oportunistik manajer untuk memaksimalkan utilitasnya, dan Perspektif kontrak efisien, artinya earnings management memberi fleksibilitas





1 comment: