Monday, May 7, 2018

MAKALAH ENVIRONMENTAL SCANNING AND INDUSTRY ANALYSIS


ENVIRONMENTAL SCANNING
AND
INDUSTRY ANALYSIS
(PENGAMATAN LINGKUNGAN DAN ANALISIS INDUSTRI)


          
     
Prediksi sekarang ini adalah lingkungan untuk semuaorganisasi yang akan menjadi tidak pasti dalam beberapa tahun kedepan. Apa itu ketidakpastian lingkungan? Ketidakpastian lingkungan mengacu kepada gabungan antara tingkat kompleksitas dengan tingkat perubahan dalam lingkungan eksternal organisasi.
Pada satu sisi, ketidakpastian lingkungan adalah ancaman bagi manajemen strategik, karena ketidakpastian menghambat kemampuan organisasi untuk mengembangkan rencana jangka panjang dan untuk membuat keputusan strategis untuk menjaga perusahaan seimbang dengan lingkungan eksternal.

3.1  Pengamatan Lingkungan.
Sebelum organisasi melakukan formulasi strategi, terlebih dahulu harus melakukan pengamatan lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Pengamatan lingkungan eksternal dilakukan untuk mengindentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang dihadapi oleh organisasi. Hal ini sejalan dengan Jauch dan Glueek (1999 : 87) yang menyatakan bahwa analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan. Sedangkan pengamatan lingkungan internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki organisasi. Selanjutnya, Miller dan Dess (1996 : 57) mengemukakan bahwa lingkungan memainkan peranan penting dalam menentukan nasib seluruh industri sama seperti bisnis perorangan. Dasar paling prinsip bagi manajemen strategi adalah bahwa para manager harus menyesuaikan strateginya dengan pengaruh lingkungan dimana perusahaan beroperasi. Mengamati lingkungan merupakan kegiatan memonitor, mengevaluasi dan menyebarkan informasi kepada orang-orang penting di dalam perusahaan berdasarkan hasil pengamatan lingkungan eksternal dan internal. Perusahaan melakukan pengamatan lingkungan untuk menghindari tindakan-tindakan strategis yang mendadak (strategic surprice) dan untuk menjamin kesehatan organisasi dalam jangka panjang. Penelitian telah menemukan sebuah hubungan yang positif antara pengamatan lingkungan dan keuntungan (profit)

Mengidentifikasi Varibel Lingkungan Eksternal
dalam melakukan pengamatan lingkungan, pertama para manager harus mengetahui berbagai variabel dalam lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Pearce dan Robinson (1997 : 93) bahwa lingkungan eksternal suatu organisasi dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu lingkungan jauh (remote environment), lingkungan industri (industry environment) dan lingkungan operasional (operational environment). Sedangkan Wheelen dan Hunger (2000 : 54) mengklasifikasi lingkungan eksternal menjadi dua kategori yaitu lingkungan masyarakat (societal environment) dan lingkungan tugas (task environment) perusahaan. Lingkungan masyarakat merupakan kekuatan yang tidak secara langsung menyentuh kegiatan organisasi dalam jangka pendek, tetapi dapat mempengaruhi keputusan-keputusan organisasi dalam jangka panjang. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1-3, komponen–komponen lingkungan masyarakat meliputi :
§ Kekuatan ekonomi yang mengatur pertukaran material, uang, energi, dan informasi.
§ Kekuatan teknologi yang menghasilkan penemuan-penemuan untuk penyelesaian masalah (problem-solving invention).
§ Kekuatan politik-hukum yang menyediakan kekuatan dan memberikan desakan serta perlindungan hukum dan undang-undang.
§ Kekuatan sosial budaya yag mengatur nilai-nilai, adat istiadat dan kebiasaan   masyarakat.
Lingkungan tugas merupakan elemen–elemen atau kelompok-kelompok yang secara lansung mempengaruhi perusahaan. Lingkungan tugas meliputi pemerintah, masyarakat lokal, suplier, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh/pekerja, kelompok-kelompok berkepentingan, serta assosiasi perdagangan. Lingkungan tugas perusahaan pada dasarnya adalah industri dimana perusahaan beroperasi. Analisis industri berkenaan dengan pemeriksaan secara mendalam faktor-faktor penting dalam lingkungan tugas perusahaan.
Jadi kedua lingkungan tersebut, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan tugas harus dimonitor untuk menemukan faktor-faktor strategis yang kemungkinan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan atau kegagalan perusahaan.

Mengamati Lingkungan Masyarakat
Sejumlah faktor-faktor strategis sangat memungkinkan ada pada lingkungan masyarakat. Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap negara di dunia ini mempunyai seperangkat kekuatan masyarakat yang unik. Beberapa diantaranya ada yang mirip dan ada pula yang berbeda dengan negara tetangga.
Sebagai contoh, meskipun Korea dan Cina kawasan Asia Pasifik bersama dengan Thailand, Taiwan, dan Hongkong yang memiliki nilai-nilai budaya yang sama, tetapi mereka mempunyai pandangan yang berbeda tentang peranan bisnis dalam masyarakat. Pada umumnya di Korea dan Cina percaya bahwa peranan bisnis terutama bermanfaat untuk pembangunan nasional, sedangkan di Hongkong, Taiwan dan Thailand, peranan bisnis terutama untuk menghasilkan profit bagi para pemegang saham. Perbedaan-perbedaanyang demikian terwujud dalam peraturan perdangangan yang berbeda dan sulit memindahkan profit dari cabang luar negeri ke kantor pusat perusahaan dari satu kelompok negara-negara kawasan pasifik ke yang lain.

Memonitor Kecenderungan Masyarakat.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 3.1. bahwa perusahaan besar  mengelompokkan lingkungan masyarakat pada kawasan strategis ke dalam empat wilayah dan fokus pengamatannya di setiap wilayah berdasarkan kecenderungan-kecenderungan yang relevan dengan luas perusahaan (corporatewide). Kenyataan menunjukkan bahwa kecenderungan di salah satu wilayah menjadi penting bagi perusahaan dalam suatu industri tetapi kurang penting bagi perusahaan-perusahaan pada industri yang lain.

Tabel 3.1. Beberapa Variabel Penting dalam Lingkungan Masyarakat
Ekonomi
Teknologi
Politik Hukum
Sosiokultur
Kecenderungan GDP
Total pengeluaran pemerintah untuk R & D
Undang-undang antitrust
Perubahan gaya hidup
Tingkat bunga
Total pengeluaran industri untuk R & D
Hukum perlindungan lingkungan
Harapan karir
Jumlah uang beredar
Fokus usaha teknologi
Hukum pajak
Aktivisme konsumen
Tingkat inflasi
Proteksi patent
Insentif-insentif khusus
Tingkat formasi konsumen
Tingkat pengangguran
Produk-produk baru
Undang-undang perdagangan luar negeri
Tingkat pertumbuhan penduduk
Pengendalian upah/harga
Pengembangan baru dalam transfer teknologi dari lab ke pasar
Sikap terhadap perusahaan-perusahaan asing
Distribusi umur penduduk
Devaluasi/Revaluasi
Perbaikan produktivitas melalui otomatisasi
Hukum sewa dan promosi
Perpindahan penduduk regional
Ketersediaan Energi & biaya
Tersedianya Internet
Stabilitas pemerintah
Harapan hidup
Pendapatan disposible dan discreationary
Telekomunikasi



Infrastruktur

Tingkat kelahiran



                Kecenderungan lingkungan masyarakat pada aspek ekonomi mempunyai dampak yang nyata terhadap kegiatan bisnis. Sebagai contoh, peningkatan tingkat bunga menyebabkan penurunan penjualan alat-alat rumah tangga. Sebab peningkatan tingkat bunga menyebabkan biaya untuk membeli rumah menjadi mahal, sehingga permintaan tehadap rumah baru cenderung menurun. Hal ini mengakibatkan penurunan penjualan alat-alat rumah tangga, seperti lemari es, kompor, dan mesin cuci. Dengan demikian mengurangi profit bagi setiap perusahaan pada industri tersebut.
Perubahaan teknologi pada lingkungan masyarakat dapat juga mempunyai pengaruh yang besar pada industri. Sebagai contoh, kemajuan dalam microprocessor komputer tidak hanya berperanan pada perluasan penggunaan komputer bagi rumah tangga, tetapi juga kinerja mesin mobil lebih baik dalam hal efesiensi tenaga dan minyak melalui penggunaan microprocessor untuk memonitor injeksi minyak.
Kecenderungan politik dan hukum mempunyai pengaruh yang signifikan pada perusahaan-perusahaan bisnis. Sebagai contoh, periode pelaksanaan hukum antitrust AS yang dipaksakan secara langsung mempengaruhi strategi pertumbuhan perusahaan. Kecenderungan demografi yang merupakan bagian dari aspek sosial budaya. Penonjolan demografi pada penduduk AS disebabkan oleh “baby boom” pada tahun 1950-an yang mempengaruhi permintaan pada berbagai industri.
               
Pertimbangan-Pertimbangan pada Masyarakat Internasional
Setiap negara atau kelompok negara dimana perusahaan beroperasi memberikan lingkungan masyarakat baru dengan seperangkat variabel-variabel ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial budaya yang berbeda yang akan dihadapi oleh perusahaan Lingkungan masyrakat internasional berubah-ubah secara luas dengan demikian lingkungan internal perusahaan dan proses manajemen strategi harus fleksibel.
Perbedaan lingkungan masyarakat betul-betul mempengaruhi cara dimana perusahaan multinasional (multinational corporation) berada. Perusahaan yang beroperasi di negara ganda akan melaksanakan pemasaran, keuangan, produksi dan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan lingkungan masyarakat yang dihadapi, contoh keberadaan assosiasi regional, seperti European Union, North American Free Trade Zone dan Mercosur in Sounth Amerina mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aturan main persaingan dalam operasi perusahaan multinasional (multinational corporation) dan keinginan perusahaan multinasional memasuki kawasan tersebut.
Untuk membandingkan berbagai perbedaan lingkungan masyarakat di antara satu negara dengan negara lainnya, ditunjukkan pada gambar 3.2. Hal ini termasuk daftar variabel-variabel ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial budaya untuk negara atau kawasan tertentu.
Sebelum merencanakan strategi untuk memasuki lokasi internasional tertentu, terlebih dahulu perusahaan harus melakukan pengamatan lingkungan negara tersebut dalam menanyakan berbagai peluang dan ancaman serta membandingkan dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan organisasinya.


Tabel 3.2. Beberapa Variabel Utama dalam Linkungan Masyarakat Internasional

Ekonomi
Teknologi
Politik-Hukum
Sosial-Kultur
Pembangunan ekonomi
Undang-undang transfer tehnologi
Bentuk pemerintah
Kebiasaan, norma dan nilai
Pendapatan perkapita
Ketersediaan/biaya energi
Ideologi politik
Bahasa
Kecenderungan GDP
Ketersediaan sumberdaya alam
Hukum pajak
Demografi
Kebijakan moneter dan fiscal
Jaringan tranportasi

Stabilitas pemerintah
Harapan hidup
Tingkat pengangguran
Tingkat keterampilan tenaga kerja
Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing
Lembaga sosial
Convertabilitas currency
Proteksi patent-merek dagang
Undang-undang asset kepemilikan asing
Simbol status
Devaluasi/revaluasi
Infrastruktur arus informasi
Kekuatan kelompok oposisi
Gaya hidup
Ketersediaan energi dan biaya

Undang-undang perdagangan
Kepercayaan agama
Pendapatan disposible & discreationary

Sentimen proteksionis
Sikap terhadap orang asing
Anggota pada asosiasi lokal ekonomi

Kebijakan luar negeri
Tingkat literisasi


Kegiatan teroris
Hak asasi manusia


Sistem hukum
Lingkungan


Mengamati Lingkungan Kerja
Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.1. bahwa pengamatan lingkungan perusahaan meliputi analisis seluruh elemen yang relevan dengan lingkungan tugas. Analisis ini menggunakan bentuk laporan individual yang telah di tulis oleh berbagai orang dari departemen yang berbeda di perusahaan.






Gambar 3.1. PengamatanLingkungan External

Analysis of Societal Environment
Faktor ekonomi, Sosial Budaya, Tehnologi, Politik-Hukum


 





                                               Analisis Pasar
 


       
         Analisis                                                     Analisis Pesaing
         Masyarakat
                                                                                                                
                                                                                                                                Analisis Suplier
                                              Memilih faktor-
Analisis                                  faktor Strategis                                          Analisis
Kelompok                                                                                                 Permintaan
Kepentingan                                Peluang
                                                        Ancaman





Mengidentifikasi Faktor-Faktor Strategis Eksternal
               
Salah satu cara untuk mengidentifikasi dan menganalisa pengembangan lingkungan eksternal adalah dengan menggunakan matriks prioritas masalah (issues priority matrix) sebagaimana ditunjukkan pada (gambar 3-2):
  1. Mengidentifikasi sejumlah kecenderungan yang mungkin terjadi dalam lingkungan masyarakat dan lingkungan tugas. Ini merupakan isu-isu lingkungan strategis yang penting. Jika hal ini terjadi, bagaimana industri dan dunia memandangnya.
  2. Menilai adanya peluang dari kecenderungan-kecenderungan tersebut yang aktual dari rendah ke yang tinggi.
  3. Mencoba untuk mengetahui dengan pasti pengaruh yang memungkinkan (dari rendah ke yang tinggi) dari setiap kecenderungan-kecenderungan ini pada perusahaan.

Gambar 3.2. Matrix Isu-Isu Utama

                                                       Tinggi             Menengah       Rendah
Text Box: Tinggi
Text Box: Peluang Terjadi
 

Prioritas
Tinggi


Prioritas Tinggi

Prioritas Menengah
Text Box: Menengah
Prioritas Tinggi


Prioritas Menengah

Prioritas Rendah

Text Box: RendahPrioritas Menengah


Prioritas Rendah

Prioritas Rendah

Faktor-faktor strategis dari lingkungan eksternal perusahaan merupakan kecenderungan lingkungan yang penting dipertimbangkan yang mempunyai medium peluang terjadinya tinggi dan medium pengaruhnya tinggi terhadap perusahaan. Isu matriks prioritas dapat digunakan untuk membantu para manajer memutuskan kecenderungan mana yang hanya diamati (prioritas rendah) dan mana yang harus dimonitor sebagai faktor-faktor strategis (prioritas tinggi). Kecenderungan-kecenderungan lingkungan ini dipertimbangkan menjadi faktor-faktor strategis perusahaan kemudian dikategorikan sebagai peluang-peluang dan ancaman-ancaman untuk dimasukkan dalam formulasi strategi.

3.2. Analisis Industri : Menganalisi Lingkungan Tugas
                Industri merupakan sekelompok perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa yang sama, seperti minuman ringan atau jasa-jasa keungan. Pemeriksaan dari kelompok-kelompok pihak yang berkepentingan, seperti suplier dan pelanggan dalam lingkungan tugas perusahaan tertentu merupakan bagian dari analisis industri.

Pendekatan Porter dalam Analisis Industri
                Michael Porter berpendapat bahwa perusahaan sangat memusatkan perhatian padan intensitas persaingan dalam industri. Tingkat intensitas persaingan ditentukan oleh basic competitive focus, yang dilukiskan pada gambar 3.3. Porter menyatakan bahwa  kekuatan kolektif dari basic competitive focus ini menentukan potensial profit dalam industri, di mana potensial profit di ukur dengan return on invested capital (ROI) dalam jangka panjang. Dalam melakukan pengamatan terhadap industrinya, perusahaan harus menilai kepentingan dari 6 (enam) kekuatan, yaitu ancaman produk baru, persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada, ancaman produk atau jasa substitusi kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar suplier dan kekuatan relatif pihak-pihak berkepentingan lainnya. Kekuatan setiap faktor ini lebih membatasi kemampuan perusahaan dalam menaikkan harga dan menghasilkan profit lebih besar.     
                Penggunaan  model pada gambar 3.3. menujukkan bahwa kekuatan yang tinggi dapat dianggap sebagai ancaman sebab kemungkinan mengurangi profit. Sebaliknya, kekuatan yang rendah dapat di pandang sebagai peluang sebab memungkinkan perusahaan memperoleh profit lebih tinggi. Dalam jangka pendek, kekuatan-kekuatan ini menjadi kendala (constraint) terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan. Sedangkan dalam jangka panjang, memungkinkan bagi perusahaan melalui pilihan strategisnya untuk merubah kekuatan dari satu atau lebih kekuatan berdasarkan keunggulan perusahaan. Para manajer dapat mengnalisis berbagai industri dengan mengurut setiap kekuatan bersaing dari kekuatan yang tinggi, sedang dan rendah.


Gambar 3.3. Kekuatan-Kekuatan yang Menggerakkan Persaingan Industri
                                              Pendatang Potensial
 

                                                                 Ancaman Pendatang Baru


                  Kekuatan relatif
                  Serikat, Pemerintah, dll                              
 Para                                                                            
 Pemegang                                          Pesaing Industri                                      
 Saham                              
 Perusahaan lain                                                                        Kekuatan tawar                                                                                                          menawar Pembeli
                                                                                                                                                                Para
                                                                                                                                                          Pembeli
 

Suplier                                        Persaingan diantara                                        
                   Kekuatan tawar      diantara perusahaan
                   menawar                 yang ada
                   suplier

                                                               
                                                                                        Ancaman produk
                                                                                        pengganti atau jasa


                                                                      Substitusi
Ancaman Pendatang Baru
Pendatang baru ke suatu industri tertentu akan memberikan pengaruh terhadap kapasitas, market share, dan sumber-sumber potensial perusahaan. Oleh karena itu pendatang baru ini merupakan suatu ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ancaman masuk bergantung pada adanya hambatan-hambatan masuk dan reaksi yang diharapkan dari para pesaing yang ada. Hambatan masuk merupakan suatu halangan yang membuatnya sulit bagi bagi suatu perusahaan untuk masuk industri. Beberapa kemungkinan hambatan untuk masuk adalah :
·      Skala ekonomis (Economics of Scale) : Skala ekonomi adalah keunggulan biaya yang berhubungan dengan ukuran yang besar. Sebagai contoh, skala ekonomi dalam produksi dan mikro procesor memberikan intel keunggulan signifikan dalam menghadapi pendatang baru.
·      Diferensiasi produk (Product Differentiation) : Identifikasi merek menciptakan penghalang masuk dengan memaksa pendatang memberikan pengeluaran yang cukup besar mengatasi loyalitas pelanggan yang sudah ada. Sebagai contoh, perusahaan protect & Gambler dan General Mills, yang memproduksi produk seperti Tide dan Cheerios, menciptakan penghalang masuk usaha periklanan dan promosi yang dilakukan. 
·      Kebutuhan modal (Capital Requirements) : Kebutuhan untuk menginfestasikan sumber daya keuangan yang signifikan dalam jumlah besar akan menciptakan penghalang masuk, terutama jika digunakan untuk menutupi biaya-biaya seperti dalam persaingan Boing dan Airbus.
·      Biaya pemindahan (Switching Cost) : Biaya yang dikeluarkan satu kali oleh pembeli ketika ia berpindah dari satu pemasok ke pemasok lain. Jika switching Cost tinggi, pendatang-pendatang baru harus melakukan perbaikikan terutama dalam biaya kinerja yaitu untuk mengikat pelanggan potensial.
·      Akses ke saluran distribusi (Access to Distribution Channel) : Pendatang baru mungkin membutuhkan penghalang masuk untuk mengamankan distribusi produknya. Jika saluran distribusi yang tepat sudah diisi oleh perusahaan lain, pendatang baru harus membujuk saluran tersebut untuk menerima produk-produknya, melalui biaya produksi. 
·      Independensi ukuran kerugian biaya (Cost Disadvantages Independent of Size).: Perusahaan yang sudah mapan mungkin memiliki keunggulan biaya yang tidak mudah ditiru oleh pendatang baru.  
·      Kebijakan Pemerintah (Government Policy).:  pemerintah dapat menekan investor masuk ke suatu industri dengan menerapkan persyaratan  lisensi dan membatasi akses pada bahan baku. 
Persaingan diantara Perusahaan yang ada.
                Kebanyakan dalam industri, perusahaan saling ketergantungan. Pergerakan persaingan oleh suatu perusahaan diharapkan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap para pesaingnya dan kemudian dapat menimbulkan pembalasan atau perlawanan. Menurut Porter, persaingan yang kuat adalah berkaitan dengan adanya berbagai faktor sebagai berikut :
§  Jumlah pesaing (Number of Competitors) : Pesaing sangat beraneka ragam atau tidak sama dalam ukuran dan kekuatan. Jika pesaing sangat bervariasi, maka ada banyak ruang bagi perusahaan untuk mencoba strategi-strategi batu yang kemudian ditiru oleh perusahaan lain. Jika pesaing sama dalam hal ukuran dan kekuatan mereka akan saling mengamati secara hati-hati intik memastikan bahwa mereka dapat menghadapi semua gerakan perusahaan pesaing.
§  Tingkat pertumbuhan industri (Rate of Industry Growth) : Pertumbuhan industri yang cepat biasanya memberikan sejumlah kesempatan bagi banyak perusahaan untuk tumbuh didalamnya. Walaupun demikian, ketika industri tumbuh secara perlahan, ada perausahaan yang tidak dapat melanjutkan pertumbuhannya kecuali ia mengambil alih penjualan pesaing. Missal, turunnya arus penumpang cenderung menimbulkan perang harga dalam industri penerbangan.
§  Karakteristik produk atau jasa (Product or Service Characteristics) : Jika produk atau jasa secara mendasar sama tanpa menghiraukan apa yang ditawarkan oleh perusahaan, maka produk atau jasa tersebut sama dengan komoditas biasanya digolongkan dalam beberapa kelas dan setiap golongan hanya bersaing pada harga dan pelayanan. Jika Switching Cost nya rendah, pelanggan akan berpindah dari satu pemasok ke pemasok lain untuk mengurangi biaya mereka, sehingga memperkuat persaingan antar pemasok. Misalnya, orang-orang berlangganan pada videotape tertentu karena lokasinya, pilihan yang bervariasi, dan harga.
§  Jumlah biaya tetapi (Amount of Fixed Costs) : Jika perusahaan tinggi, perusahaan sebaiknya memotong harga dibawah biaya total paling tidak untuk menutup biaya tetapnya. Misalnya, perusahaan penerbangan harus menerbangkan pesawatnya sesuai jadwal tanpa menghiraukan jumlah penumpangnya dalam satu kali penerbangan. Akibatnya perusahaan akan menjual murah harga tiket jika tempat duduk pesawat kosong.
§  Kapasitas (Capacity) : Jika satu-satunya cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan volume adalah dengan meningkatkan kapasitas dengan membangun pabrik baru, maka hal itu dapat terpenuhi jika kapasitas penuh pabrik baru mampu menjaga supaya harga per unit tetap serendah mungkin sehingga dapat memproduksi sangat banyak produknya yang akan menurunkan harga, dengan tujuan dapat menutup biaya-biaya dari sejumlah besar penjualan.
§  Tingginya hambatan keluar (High of Exit Barriers) : Jika hambatan keluar menjaga supaya perusahaan tidak keluar dari industri misalnya dalam industri pembuatan bir, presentase perusahaan untuk meninggalkan industri sangat rendah karena hanya sedikit yang membuat bir.
§  Diversifikasi persaingan (Diversity of Rivals) : Jika pesaing sering memiliki banyak wilayah, strategi, dan budaya perusahaan. Mereka memiliki ide-ide yang sangat berbeda tentang bagaimana bersaing, dan karena itu mereka sering melakukan jalan pintas dan tidak mengetahui tantangan yang ada disetiap posisinya yang berlainan.

Ancaman Produk atau Jasa Substitusi
Produk-produk substitusi. Produk-produk substitusi merupakan produk-produk yang kelihatannya berbeda tetapi dapat memenuhi kebutuhan yang sama seperti produk lainnya. Sebagai contoh, Fax merupakan substitusi Fed EX, Nutrasweet merupakan substitusi gula, dan air kemasan merupakan substitusi cola. Menurut Porter bahwa produk atau jasa substitusi akan membatasi return potensial dari suatu industri dengan menempatkan batas tertinggi pada harga perusahaan dalam industri.
Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Para pembeli mempengaruhi industri melalui kemampuannya menekan harga ke bawah, tawar menawar untuk kualitas yang lebih tinggi atau pelayanan yang lebih baik dan peranan para pesaing berlawaran satu sama lain. Pembeli atau kelompok pembeli sangat kuat jika ada beberapa faktor sebagai berikut :
§      Pembeli melakukan pembelian dengan jumlah yang besar dari produk atau jasa penjual (contoh, saringan minyak dibeli oleh pembuat mobil).
§      Pembeli mempunyai kemampuan untuk menyatukan ke belakang (intergrate backward) dengan menghasilkan produknya sendiri (contoh, rantai surat kabar dapat membuat kertasnya sendiri).
§      Para pemasok alternatif berlimpah sebab produk merupakan produk standard atau tidak dibedakan (contoh, para pengguna motor dapat memilih di antara berbagai stasiun bahan bakar).
§      Perubahan biaya suplier sangat kecil (contoh, perlengkapan kantor mudah ditemukan).
§      Produk yang dibeli menunjukkan persentase biaya pembeli yang tinggi, kemudian memberikan suatu insentif ke sekitar toko untuk harga yang lebih rendah (contoh, bensin dibeli untuk dijual kembali oleh toko-toko yang menyebabkan biayanya meningkat).
§      Pembeli memperoleh profit yang rendah dan kemudian sangat sensitif terhadap perbedaan biaya dan pelayanan (contoh, toko-toko grosir mempunyai keuntungan yang sangat kecil).
§      Produk yang dibeli tidak penting bagi kualitas atau harga akhir dari produk-produk atau jasa-jasa pembeli kemudian dapat dengan mudah disubstitusi tanpa mempengaruhi kerugian produk akhir (contoh, kabel listerik dibeli untuk lampu).

Kekuatan Tawar-Menawar Suplier
                Suplier dapat mempengaruhi suatu industri melalui kemampuannya untuk menaikkan harga atau mengurangi kualitas barang atau jasa yang dibeli. Suplier atau kelompok suplier sangat kuat jika beberapa dari faktor berikut terjadi :
§      Industri suplier didominasi oleh seidikit perusahaan tetapi dia menjual banyak (contoh, industri perminyakan).
§      Produk atau jasa yang suplai unik dan/atau dia menambah biaya pemindahan (contoh, software word processing).
§      Produk-produk atau jasa-jasa substitusi tidak tersedia (contoh, kelistrikan).
§      Suplier dapat menggabungkan ke depan (integrate forward) dan bersaing secara langsung dengan para pelanggan yang ada sekarang (contoh, produsen microprocessor seperti Intel dapat membuat Personal Computer).
§       Industri pembeli hanya membeli jumlah yang kecil dari barang-barang atau jasa-jasa kelompok suplier dan kemudian tidak perlu ke suplier (contoh, penjualan ban mesin potong rumput tidak perlu ke industri ban tetapi ke penjual ban mobil).

Kekuatan Relatif Pihak-Pihak yang Berkepentingan Lainnya
                Kekuatan keenam perlu ditambahkan ke teori Porter untuk memasukkan berbagai kelompok pihak yang berkepentingan dari lingkungan tugas. Beberapa kelompok ini meliputi pemerintah, (jika tidak secara eksplisit dimasukkan di tempat lain), masyarakat lokal, para kreditur (jika tidak dimasukkan ke suplier), assosiasi perdagangan, kelompok-kelompok berkepentingan khusus dan para pemegang saham
      Evolusi Industri
                Selama kurun waktu tertentu telah banyak industri mengalami perubahan secara perlahan melalaui beberapa tahap mulai dari tahap pertumbuhan kemudian tahap kedewasaan dan akhirnya menurun. Kekuatan dari keenam variabel yang mempengaruhi tingkat persaingan dalam industri sebagaimana disebutkan di atas sangat bervariasi menurut tahap perkembangan dari suatu industri. Siklus kehidupan produk industri berguna untuk menerangkan dan memprediksi kecenderungan di antara keenam kekuatan yang mendorong persaingan industri.



                Berdasarkan evolusinya, maka industri terdiri atas dua klasifikasi, yaitu :
  1. Industri Fragmentasi yaitu jenis industri yang tidak satupun perusahaan mempunyai posisi yang kuat dalam hal pangsa pasar atau pengaruh dengan para pesaing yang lainnya.
  2. Industri Konsolidasi yaitu suatu industri yang memasuki tahap kedewasaan dimana produk cenderung menjadi komoditas yang disukai. Pada industri ini didominasi oleh perusahaan besar yang masing-masing berusaha berjuang untuk menjadi berbeda. Ketika industri bergerak dari kedewasaan ke tahap menurun. Mungkin laju pertumbuhan produk-produk mereka menurun perlahan dan bahkan terus menurun. Untuk mengatasi kondisi tersebut perusahaan kan mengkonversikan fasilitas mereka untuk meningkatkan pemakaian atau menjualnya ke perusahaan lain.

Pengelompokkan Industri-Industri Internasional
Menurut Porter Industri-industri di dunia sangat bervariasi mulai dari industri multidomestik sampai ke industri global (Gambar 3-4). Industri-industri internasional di kelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
1.           Industri multinasional yang merupakan kumpulan beberapa industri dasar di dalam negeri biasanya bergerak di bidang perdagangan dan asuransi. Kegiatannya merupakan baagian dari perusahaan multinasional. Industri jenis ini pada dasarnya tidak terikat oleh kegiatan perusahaan multinasional di beberapa bagian negara lainnya.
2.           Industri global yang beroperasi di seluruh dunia dimana perusahaan multinasional melakukan sedikit penyesuaian untuk keadaan khusus suatu negara. Industri global satu dengan yang lainnya saling berkaitan, kegiatannya di satu negara sangat berpengaruh dengan aktivitas perusahaan multinasional di beberapa negara lainnya. Perusahaan multinasional memproduksi dan menjual produk dan jasa di beberapa lokasi di seluruh dunia.


Beberapa faktor yang membedakan antara industri multidomestik dan industri global adalah :
  1. Tekanan untuk koordinasi dalam operasi perusahaan multinasional di industri tersebut.
  2. Tekanan untuk memperlihatkan yang merupakan bagian pasar di negara sendiri.


Gambar 3.4. Kontinum Industri Internasional
Multidomestik                                                                                                 Global
Perusahaan industri yang menghasilkan                       Perusahaan industri dimana
khusus Pakaian untuk kebutuhan para konsumen         perusahaan menjual produk
yang utama di dalam suatu negara                                yang sejenis, dengan sedikit
§ Pengecer (Retailing)                                                                     model yang disesuaikan
§ Asuransi                                                                                            untuk setiap negara di
§ Bank                                                                                                seluruh dunia.
§ Perusahaan Mobil
§ Perusahaan Ban
§ Perusahaan Televisi


Penilaian Resiko Internasional
                Beberapa perusahaan, misalnya American Can Company dan Mitsubishi Trading Company, membangun jaringan informasi terpadu dan sistem komputerisasi, untuk mengevaluasi dan peringkat resiko investasi. Beberapa perusahaan kecil memperkerjakan konsultan lepas untuk memberikan penilaian tentang resiko politik. Di antara beberapa sistem yang dipakai untuk penilaian resiko politik dan ekonomi adalah indeks stabilitas sistem politik, indeks resiko lingkungan bisnis.

Kelompok-Kelompok Strategis
                Kelompok strategis merupakan sejumlah perusahaan dalam industri yang menggunakan strategi umum yang menggunakan dimensi pokok. Kelompok strategis dalam suatu industri tertentu dapat dipetakan dengan membuat posisi plot posisi pasar dari para pesaing industri pada grafik 2 dimensi menggunakan 2 variabel strategik sebagai sumbu vertikal dan horizontalnya.
  1. Pilih 2 karakteristik utama seperti harga dan menu yang membedakan perusahaan dalam suatu industri dengan yang lainnya.
  2. Plot perusahaan yang menggunakan 2 karakteristik tersebut sebagai dimensinya.
  3. Gambarkan lingkaran di sekitar perusahaan tersebut yang terdekat satu sama lain sebagai sebuah kelompok strategis. Perubahan ukuran lingkaran proporsional pembagian kelompok terhadap penjualan total industri.































       
Tipe-Tipe Strategis
                Di dalam analisis, tingkat intensitas persaingan di dalam suatu kelompok strategis atau industri tertentu bermanfaat untuk mengetahui karakteristik para pesaing yang beragam untuk tujuan-tujuan produktif. Tipe strategis merupakan suatu kategori perusahaan-perusahaan yang berbasis orientasi strategis yang sama dalam suatu konstribusi struktur, budaya dan proses yang konsisten dengan strategi tersebut. Menurut Miles dan Snow ada empat jenis orientasi strategis yang umum yang membedakan perusahaan, bagaimana perusahaan itu menghadapi situasi yang sama dengan cara yang berbeda dan mengapa mereka dapat terus dalam waktu yang panjang. Tipe tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut :
§  Bertahan adalah perusahaan dengan produk terbatas yang memfokuskan pada perbaikan efisiensi dari operasi mereka yang ada.
§  Prospektor adalah perusahaan dengan jalur produk yang cukup luas yang memfokuskan pada inovasi produk dan peluang pasar.
§  Analyzer adalah perusahaan yang beroperasi sedikitnya pada 2 (dua) area produk pada pasar yang berbeda, yang satu stabil dan satunya bervariasi.
§  Reaktor adalah perusahaan yang tidak memiliki hubungan strategis, struktur dan budaya yang konsisten.

Hiperkompetisi
                Banyak perusahaan hari ini menghadapi peningkatan ketidakpastian lingkungan mereka menjadi komplek dan menjadi lebih dinamis, industri-industri yang dulunya multi domestik menjadi global. Para pesaing baru yang lebih fleksibel, agresif dan inovatif masuk kepada pasar yang mapan untuk mengambil keuntungan dari perusahaan-perusahaan dominan besar sebelumnya. Saluran distribusi bervariasi dari satu negara ke negara yang lain dan diubah setiap harinya melalui penggunaan sistem informasi yang  canggih. Hubungan yang lebih dekat dengan suplier diperuntukkan untuk mengurangi biaya-biaya, meningkatkan kualitas dan memperbesar akses ke teknologi baru.
                Richard D’Aveni mengatakan bahwa jenis lingkungan yang tidak pasti memaksa banyak perusahaan bersaing dalam persaingan yang berlebihan. Selanjutnya, D’Aveni mengemukakan bahwa di dalam persaingan yang berlebihan, frekuensi penonjolan dan agresifitas dari pergerakan dinamis oleh para pemain mempercepat terbentuknya sebuah kondisi ketidakseimbangan dan perubahan konstan stabilitas pasar diancam dengan siklus hidup yang pendek, siklus desain produk yang pendek, teknologi-teknologi dan sering masuk pemain baru yang tidak diharapkan, reposisioning taktis dari batas-batas pasar ketika diversifikasi industri bergabung. Dengan kata lain kepada level ketidakpasstianl, dinamisme, heterogenitas pemain dan hostilitas menjadi lebih tinggi dan semakin tinggi.

Membuat Matriks Industri
                Matriks industri memberikan gambaran tentang faktor eksternal strategis (peluang dan ancaman) dari industri itu sendiri. Pada tabel 3, ditunjukkan matriks industri yang memberikan pertimbangan untuk beberapa faktor mendasar yang penting. Matriks industri sangat spesifik yang menunjukkan beberapa pesaing dalam industri yang memberikan jawaban atas tantangan beberapa faktor tersebut. Secara umum matriks industri digunakan untuk dua pesaing industri terdekat (pesaing A dan B). Secara lengkap langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
§  Pada kolom 1 (faktor strategis), susunlah 8 sampai 10 faktor penting yang berkaitan dengan peluang dan ancaman dari industri tersebut.
§  Pada kolom 2 (pembobotan), berikan pembobotan atas beberapa faktor mulai dari 1.0 (sangat penting) sampai 0.0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan memberikan dampak strategis bagi kesuksesan industri di masa datang.
§  Pada kolom 3 (peringkat perusahaan), periksa perusahaan secara individu dalam industri. Contoh perusahaan A memberikan peringkat untuk beberapa faktor dari 5.

      5                     4                            3                                2                          1
 

   Kuat                Diatas                Rata-rata                    Dibawah            Lemah
                          Rata-rata                                                                   rata-rata

§  Pada kolom 4 (skor pembobotan perusahaan), kalikan bobot pada kolom 2 untuk peringkat beberapa faktor dari kolom 3 memperoleh skor pembobotan faktor untuk perusahaan. Hasilnya skor pembobotan terhadap beberapa faktor berkisar antara 5 (baik) sampai 1 (kurang) dengan nilai 3 (rata-rata).
§  Pada kolom 5 (peringkat perusahaan B) menunjukkan perusahaan kedua dalam industri. Perusahaan B memberikan peringkat untuk beberapa faktor darir 5 (baik) sampai 1 (kurang) didasarkan jawaban langsung perusahaan B terhadap faktor tersebut.
§  Pada kolom 6 (skor pembobotan perusahaan) mengalikan bobot pada kolom 2 untuk peringkat beberapa faktor dari kolom 5 untuk memperoleh skor pembobot faktor perusahaan. Hasilnya skor pembobot terhadap beberapa faktor berkisar antara 5 (baik) sampai 1.0 (kurang) dengan nilai 3 (rata-rata).

Gambar 3.3. Matriks Industri
Faktor-faktor Strategi
Bobot
Peringkat
Bobot Skor
Peringkat
Bobot Skor
Perusahaan A
Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaan B
                 1





      2
                3
                  4
                 5
                 6
Total
1,00

====

====



            Intelijen Industri/Persaingan.
                Banyak perusahaan melakukan identifikasi petunjuk awal pada sesuatu dengan cara informal dan secara individu informasi diperoleh dari berbagai sumber yaitu konsumen, pemasok, bankir, konsultan, publikasi, pengamatan individu dan kelompok. Intelijen industri merupakan suatu program formal dari suatu organisasi pengumpul informasi perusahaan-perusahaan pesaing. Banyak perusahaan mempercayakan pada konsultan lepas untuk memberikan kepada mereka data tentang lingkungan/perusahaan seperti AC Nielsen menyediakan data dua mingguan pada harga eceran, persentase persediaan toko dan persentase persediaan yang keluar. Beberapa perusahaan memilih menggunakan mata-mata perusahaan atau teknik pengumpulan intelijen untuk mendapatkan secara langsung informasi dari pesaing mereka.

3.4.    Peramalan.
                Menjelaskan secara awal tentang lingkungan dengan menyediakan data kasar yang layak pada saat situasi sekarang dan kecenderungan akan kelangsungan, serta memerlukan intuisi dan keberuntungan untuk mendapat perkiraan yang akurat atas kecenderungan akan kelangsungan dimasa depan. Hasil dari peramalan dapat digunakan dengan baik apabila memenuhi asumsi-asumsi yang ditetapkan.

Asumsi-Asumsi yang Membahayakan
                Kesalahan mendasar asumsi adalah banyaknya frekuensi yang menyebabkan gangguan peramalan. Meskipun begitu beberapa manajer merumuskan dan mengimplementasikan rencana strategis jarang mempertimbangkan kesuksesan mereka yang didasarkan asumsi yang berangkai. Beberapa rencana jangka panjang yang sederhana didasarkan oleh perkiraan dari situasi yang berlangsung.

Penggunaan Teknik-Teknik Peramalan
                Beberapa teknik peramalan yang dapat digunakan perusahaan untuk meramal situasi di masa datang antara lain :
1.       Ekstrapolasi yang merupakan memperpanjang kecenderungan sekarang ke masa depan. Ini mengabaikan asumsi bahwa dunia selayaknya konsisten dan terjadi perubahan yang lambat dalam waktu yang pendek.
2.       Brainstorming yang merupakan pendekatan non-kuantitatif dengan membicarakan dan membahas persoalan yang dilakukan beberapa orang yang didasari pengetahuan akan situasi yang akan diperkirakan. Di mana dasar dari kegiatan ini didasarkan beberapa usulan ide dan menghasilkan suatu keyakinan.
3.       Opini para ahli merupakan pendekatan non-kualitatif dengan menghadirkan para ahli dibidangnya untuk memperkirakan perkembangan lebih lanjut. Jenis peramalan ini lebih didasarkan kemampuan pengetahuan individu untuk memungkinkan menghasilkan bentuk di masa depan yang didasarkan interaksi dari beberapa variabel kunci.
4.       Pemodelan statistik merukan teknik kuantitatif yang dapat mengetahui pencarian hubungan timbal balik atau meminimumkan faktor penjelas yang saling berhubungan dalam runtun waktu.
5.       Skenario industri merupakan gambaran peramalan dari industri itu sendiri di masa depan. Skenario yang demikian merupakan pengembangan dari analisis atas kemungkinan dampak dari kekuatan kemasyarakatan untuk kelompok-kelompok kunci di industri sendiri.

3.5. Analisis Faktor-Faktor Eksternal – EFAS
                Para manajer strategis harus menjelaskan tentang lingkungan dan mengidentifikasi beberapa faktor eksternal dari perusahaan, dapat dilihat dalam Tabel   3-4. Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, terlebih dahulu perlu mengetahui faktor strategi eksternal EFAS (External Factor Analysis Summary). Berikut ini adalah langkah penentuan faktor strategis eksternal EFAS :
1.       Pada kolom 1 (faktor eksternal), susunlah 5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman yang penting dari perusahaan.
2.       Pada kolom 2 (pembobotan), berikan bobot atas beberapa faktor mulai dari 1.0 (sangat penting) sampai 0.0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan memberikan dampak strategis bagi kesuksesan industri di masa mendatang. Semakin tinggi bobot, menunjukkan faktor penting bagi kesuksesan perusahaan sekarang dan akan datang.
3.       Pada kolom 3 (peringkat) memberikan dari beberapa faktor dari 5 (baik) sampai 1 (kurang) yang didasarkan tanggapan langsung perusahaan secara individu dari faktor itu sendiri.

      5                     4                            3                                2                          1
 

   Kuat                Diatas                Rata-rata                    Dibawah            Lemah
                          Rata-rata                                                                   rata-rata

4.       Pada kolom 4 (skor pembobotan), kalikan bobot pada kolom 2 untuk peringkat beberapa faktor dari kolom 3 memperoleh skor pembobotan faktor untuk perusahaan. Hasilnya skor pembobotan terhadap beberapa faktor antara 5 (baik) sampai 1 (kurang) dan nilai 3 (rata-rata).
5.       Pada kolom 5 (komentar), catatan mengapa faktor tertentu yang harus dipilih dan bagaimana bobot dan peringkat dari hasil perkiraan.
Tabel 3-4. Intisari Analisis Faktor-faktor External (EFAS) – Contoh Perusahaan Maytag
Faktor-faktor Eksternal
Bobot
Peringkat
Bobot Skor
Penjelasan
                                    1
        2
              3
                  4
                              5





Peluang-Peluang





§  Integrasi Ekonomi Komunitas Eropa
.20
4
.80
Mengakuisisi secara menyeluruh
§  Perubahan struktur demografi
.10
5
.50
Kualitas Maytag
§  Pembangunan ekonomi di Asia
.05
1
.05
Keberadaan Maytag lemah
§  Terbukanya Eropa Timur
.05
2
.10
Akan mengambil waktu
§  Kecenderungan Superstore
.10
2
.20
Maytag lemah dalam channel ini





Ancaman





§  Meningkatnya peraturan pemerintah
.10
4
.40
Perlu hati-hati
§  Menguatnya persaingan AS
.10
4
.40
Perlu hati-hati
§  Whirpool dan Electrolux menjadi global
.15
3
.45
Tantangan baru
§  Meningginya produk baru
.05
1
.05
Dapat dipertanyakan
§  Perusahaan Jepang
.10
2
.20
Diperhatikan





T o t a l
1.00

3.15

                Terakhir, skor hasil pembobotan dari keseluruhan faktor eksternal pada kolom 4 untuk memperoleh skor total pembobotan dari perusahaan tertentu. Total skor pembobotan menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternal. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dengan kelompok industri yang sama.

3.6  Dampak Internet Bagi Pengamatan Lingkungan dan Analisis Industri

                Internet telah merubah jalan pertemuan strategis dalam pengamatan lingkungan. Hal itu menyediakan arti yang lebih cepat untuk mengakses data pada berbagai subyek.
                Sebuah aturan dasar dalam pertemuan intelijen adalah sebelum sebuah informasi dapat digunakan dalam berbagai laporan atau pertemuan, pertama kali harus dievaluasi dengan dua cara. Pertama, sumber informasi harus dijustifikasi mengenai kebenarannya dan reliabilitasnya. Salah satu metode untuk merangking reliabilitas informasi adalah dengan membuat skala dari A (sangat reilabel), B (reilabel), C (kurang reilabel), D (mungkin tidak reilabel), dan E (sangat tidak reilabel).
                Kedua, informasi atau data harus dijustifikasi mengenai kebenarannya. Kebenaran data juga dapat dirangking seperti diatas. Kebenaran data dan informasi dapat dijustifikasi dengan dasar perjanjian dengan pihak lain yang membutuhkan informasi yang sama atau trend umum yang mendukung data.

0 komentar:

Post a Comment