Wednesday, May 9, 2018

MANAJEMEN KEUANGAN : KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL


KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL


A.      TEORI KAPITALISASI
 STRUKTUR MODAL   : Yaitu : bauran (proporsi )pendanaan permanen jangka panjang
 Perusahaan  yang ditunjukkkan oleh  Hutang , Saham Preferen dan Saham Biasa  
   

ASUMSI TEORI STRUKTUR MODAL :
a. Tidak ada Pajak
b. Perubahan perbandingan antara Hutang dan  Modal SEndiri dilakukan secara langsung
c. Seluruh keuntungan dibagikan sebagai deviden.
d. Keuntungan Operasional dianggap tidak berubah.
e. Nilai yang diharapkan dari  distribusi keuntungan semua investor dianggap sama




B.      TEORI TRADISIONAL
1.       NET INCOME APPROACH
2.       NET OPERATING INCOME APPROACH
3.       MODIGLIANI & MILLER ORR
1.
PENDEKATAN NET INCOME 
( Menurut Pendekatan Net Income : Nilai Perusahaan dapat ditingkatkan secara keseluruhan lewat penggunaan Leverage tertentu )
 Contoh :
PT AU AH didanai  hutang sebesar Rp 200 jt (Rp 250 jt),    dengan suku bunga 8%/ th dan saham sebanyak 1 jt lembar, dengan tingkat keuntungan yg diinginkan investor (ke) 10%/ th.  Laba bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT)  Rp 100 jt.
a.       Berapa total nilai perusahaan ?
b.      Bila perusahaan menarik jumlah sahamnya yang bersedar senilai Rp 100 jt, dimana sumber dananya berasal dari hutang dengan nilai yang sama, bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan ??
c.       Bila suku bunga pinjaman mengalami kenaikan menjadi 10% dan kapitalisasi modal sendiri naik menjadi  12% / th, bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan ?

2.

PENDEKATAN NET OPERATING INCOME
( Menurut Pendekatan Net Operating Income :  Kapitalisasi keseluruhan (ka) adalah kontan pada emua tingkat Leverage )
Contoh :
a.       Dengan data yang sama, bila biaya modal keseluruhan (ka) 12,5%  (15%), bagaimana nilai perusahaannya ?
b.      Bila perusahaan menambah hutang nya sebesar Rp 150 jt, dimana dana tersebut digunakan untuk menarik saham yang beredar dengan nilai yang sama,  bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan ??






Contoh :
  PT RAJAKAYA didanai  hutang sebesar  (Rp 250 jt),    dengan suku bunga 8%/ th dan saham sebanyak 1 jt lembar, dengan tingkat  keuntungan yg diinginkan investor (ke) 10%/ th.  Laba bersih sebelum  bunga dan pajak (EBIT)  Rp 150 jt.
1) Berapa total nilai perusahaan ?
2) Bila perusahaan menarik jumlah sahamnya yang bersedar senilai
     Rp 150 jt, dimana sumber dananya berasal dari hutang dengan nilai yang sama, bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan ??
3) Bila suku bunga pinjaman mengalami kenaikan menjadi 10% dan kapitalisasi modal sendiri naik menjadi  12,5% / th, bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan


 Struktur Modal = ( Rp 250 jt : Rp 950 jt ) x 100% = 26,32 %

                
Kapitalisasi Modal  Sendiri (ke)  = { Rp 150 jt – (8% Rp 250 jt)} : Rp 950 jt  = 13,68 %
                 Nilai Pasar Saham /lbr = Rp 950 jt : 1 jt lbr          = Rp 950 
 b.EBIT
Biaya Modal Keseluruhan   ( ka)
Nilai Perusahaan
Nilai Hutang  (Lama & Baru)
Nilai Pasar Saham   

Rp  150.000.000
12,5%
Rp    1200.000. 000
Rp      400.000.000
Rp      800.000.000
              Struktur Modal = ( Rp 400 jt : Rp 800 jt )x100% = 50  %
              ke  =  (EBIT – Biaya Bunga } : Nilai Pasar Saham                                                                              .                   =   { Rp 150 jt – (8% Rp 250  + 8% Rp 150 jt)} : Rp 800 jt  = Rp  14,75 %
              Nilai  Pasar Saham /lbr = Rp 800 jt : (1 jt lbr  - {( Rp 150 jt : Rp 950)} = Rp 800 jt : 842.105                                                                                                                             lbr = Rp 950 / lbr

Kesimpulan :
 -Struktur Modal  : Mengalami kenaikan dari 26.32% menjadi 50%
 -kapitalisasi Mdl Sendiri (ke)( :  Mengalami kenaikan dari 13,68% menjadi 14,75%
-Nilai Saham         : Tidak mengalami perubahan  (tetap Rp 950 )

MODIGLIANI & MILLER

              Menurut teori ini “ Nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh Struktur Modalnya    atau dengan kata lain  Struktur Modal adalah sesuatu yang tidak relevan dengan Nilai   Perusahaan” .
Akan tetapi teori ini didasarkan pada beberapa asumsi yang tidak realistis, yaitu :
a.Tidak ada biaya Pialang
b.Tidak ada Pajak
c.Tidak ada biaya kebangkrutan
d.Investor dapat meminjam pada tingkat yang sama dengan Manajemen 
    perusahaan
e.Investor memiliki Informasi yang sama dengan Manajemen tentang peluang masa
   depan
f.EBIT tidak terpengaruh oleh penggunaan Hutang


STRUKTUR MODAL
1.PT ANGORA  didanai  hutang sebesar Rp 500 jt dengan suku bunga 8%/ th dan saham sebanyak 1 jt lembar, dengan tingkat keuntungan yg diinginkan investor (ke) 10%/ th.  Laba bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT)  Rp 300 jt.
a.       Berapa total nilai perusahaan ?
b.      Bila perusahaan menarik jumlah sahamnya yang bersedar senilai Rp 100 jt, dimana sumber dananya berasal dari hutang dengan nilai yang sama, bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan ??
Bila suku bunga pinjaman mengalami kenaikan menjadi 10 % dan kapitalisasi modal sendiri naik menjadi  12,5% / th, bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan ?
a.       Dengan data yang sama, bila biaya modal keseluruhan (ka) 12,5%  (15%), bagaimana nilai perusahaannya ?
b.      Bila perusahaan menambah hutang nya sebesar Rp 2
c.       50 jt, dimana dana tersebut digunakan untuk menarik saham yang beredar dengan nilai yang sama,  bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan ??



0 komentar:

Post a Comment