Saturday, November 1, 2014

Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak berwujud

Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak berwujud

( Tangible and Intangible Assets)


A. Karakteristik Aktiva Tetap
                    Perusahaan menggunakan berbagai macam aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan dan tanah. Aktiva tetap (fixed Assets) merupakan aktiva jangka panjang yang dimiliki perusahaan dan digunakan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal perusahaan dan mempunyai nilai yang cukup material. Tidak ada aturan standar menyangkut usia minimum yang diperlukan bagi suatu aktiva, agar bisa diperlakukan sebagai aktiva tetap. Nama-nama deskriptif lain bagi aktiva-aktiva ini adalah aktiva pabrik (plant assets), atau properti, pabrik dan peralatan (property, plant, and equiptment).
Aktiva jangka panjang yang dibeli untuk dijual kembali sebagai bagian dari bisnis normal tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tetap terlepas dari sifatnya yang permanen atau lamanya aktiva tersebut berada dalam persediaan.
            Dalam beberapa perusahaan, aktiva tetap bisa menempati bagian yang sangat signifikan pada total aktiva secara keseluruhan 

B. Mengklasifikasikan Cost
Tabel dibawah menunjukan bagaiman cara mengelompokan cost. Jika barang dibeli memiliki masa pakai yang panjang, maka harus dikapitalisasi yang berarti harus ada pada neraca sebagai aktiva. Disisi lain, biaya yang ditimbulkan harus dilaporkan pada laporan Laba Rugi. Biaya yang dikapitalisasi biasanya diharapkan untuk memberikan manfaat lebih dari satu tahun. Jika suatu aktiva digunakan untuk tujuan produktif yang melibatkan penggunaan atau manfaat berulang maka aktiva tersebut dimasukan dalam klasifikasi aktiva tetap, seperti tanah, bangunan atau peralatan. Untuk dikategorikan sebagai aktiva tetap, suatu aktiva tidak harus digunakan secara terus menerus atau bahkan sering. Termasuk dalam aktiva tetap adalah aktiva yang dalam keadaan siap pakai bila dibutuhkan ketika peralatan yang biasa dipakai rusak atau hanya dipakai selama periode sibuk. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi tidak dapat diklasifikasikan sebagai aktiva tetap.
Aktiva tetap dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk dijual. Aktiva berumur panjang yang ditahan untuk dijual kembali tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tetap, namun seharusnya disajikan dalam neraca pada bagian investasi. Contohnya, tanah yang belum dikembangkan yang dibeli sebagai investasi untuk dijual kembali, akan diklasifikasikan sebagai investasi, bukan sebagai tanah.

Tabel 1 : Klasifikasi Biaya

Apakah aktiva yg dibeli berumur pjg
 
 



                                                           

                                    Ya                                                        Tidak

 

                                                                                                            Beban

 


Apakah aktiva digunakan untuk tujuan produktif
 
 

 

 

 



           

     Ya                           Tidak

 



Aktiva Tetap                Investasi


c. Harga Perolehan Aktiva Tetap
Biaya akuisisi atau harga perolehan aktiva tetap meliputi semua jumlah yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap dan membuatnya siap digunakan, sebagai contoh, biaya pengangkutan dan pemasangan peralatan termasuk sebagai bagian dari total harga perolehan aktiva tetap. Biaya langsung yang berkaitan dengan kontruksi baru, seperti buruh dan bahan baku, didebit sebagai akun ”aktiva pekerjaan dalam penyelesaian” (construction in progress). Ketika konstruksi selesai, biaya harus direklasifikasikan dengan mengkredit akun pekerjaan dalam penyelesaian dan mendebit akun aktiva tetap yang sesuai.
 Biaya akuisisi dicatat dengan mendebit akun aktiva tetap yang terkait, seperti tanah, pengembangan tanah, bangunan atau mesin dan peralatan.
Hanya biaya yang bermanfaat untuk menyiapkan aktiva berumur panjang hingga dapat digunakan, yang termasuk kedalam biaya aktiva tetap. Biaya-biaya yang dikeluarkan, tetapi tidak membuat aktiva tetap siap pakai, tidak menambah manfaat dari aktiva tetap yang bersangkutan. Biaya-biaya semacam ini jangan dimasukkan sebagai bagian  dari total biaya aktiva tetap. Sebagai contoh, biaya-biaya berikut harus didebit langsung ke dalam akun beban:
·         Kerusakan akibatnya kekerasan.
·         Kesalahan pemasangan.
·         Pencurian yang tidak diasuransikan.
·         Kerusakan selama bongkar pasang.
·         Denda akibat tidak lengkapnya izin dari badan-badan pemerintah.

Cara perolehan aktiva tetap :
1.    Pembelian, dapat secara tunai atau kredit, pembelian terpisah atau gabungan.
2.    Dibangun sendiri
3.    Donasi
4.    Pertukaran

Tabel 2 : Biaya akuisisi aktiva tetap

Aktiva tetap


Contoh biaya akuisisi aktiva tetap


Tanah

Harga beli, PPN, BPHTB, Biaya perijinan dari badan-badan pemerintah, komisi, biaya survei, tunggakan pajak real estate, pembongkaran bangunan yang tidak diperlukan, pengrataan, pengaspalan jalan umum yang membatasi tanah.

Pengembangan Tanah

Pepohonan dan rerumputan, pagar, penerangan halaman, pengaspalan area parkir.

Bangunan

Fee arsitek, fee insinyur, biaya asuransi selama konsruksi, bunga atas uang yang dipinjam untuk membiayai konsruksi, jalan setapak ke dan sekitar bangunan, PPN, BPHTB, biaya renovasi dan modifikasi sebelum digunakan, IMB.

Mesin dan Peralatan

PPN, Pengangkutan, pemasangan, reparasi, asuransi pengangkutan, perakitan, modifikasi, pengujian sebelum digunakan.


            Organisasi masyarakat atau pemerintah daerah kadangkala memberikan tanah atau bangunan kepada perusahaan sebagai insentif untuk menetap di atau pindah ke suatu lingkungan. Dalam kejadian ini perusahaan mendebit aktiva pada nllai wajarnya dan mengkredit akun pendapatan dari tanah sumbangan. Sebagai ilustrasi, diasumsikan tanggal 20 April walikota Moraine menyumbangkan tanah kepada Merrick Corp. sebagai insentif untuk memindahkan kantor pusatnya ke Moraine. Tanah dinilai $500.000. Merrick Corp. akan mengakui tanah ini sebagai berikut :


20 April            Tanah                                                              500.000
                                    Pendapatan dr tanah sumbangan                              500.000



d. Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva tetap selain tanah akan kehilangan kemampuan mereka, seiring dengan berlalunya waktu untuk menyediakan manfaat kepada perusahaan. Karenanya harga perolehan harus ditransfer ke akun beban dengan cara yang sistematis sepanjang umur manfaat (useful life). Transfer periodik dari harga perolehan (cost) ke beban dinamakan dengan penyusutan (depreciation). Penyusutan biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Jurnal ini mendebit  beban penyusutan (deppreciation Expense) dan mengkredit akun kontra atau akun lawan aktiva yang dinamakan akumulasi penyusutan (accumulated depreciation) atau penyisihan untuk penyusutan ( allowance for depreciation). Penggunaan akun kontra aktiva memungkinkan biaya awal akusisi aktiva tidak berubah, seperti tercatat dalam akun aktiva tetap.
Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kemampuan aktiva tetap untuk menyediakan manfaat dapat diidentifikasikan sebagai physical depreciation dan functional depreciation.
            Penyusutan fisik terjadi karena kerusakan dan keausan ketika digunakan dan pengaruh cuaca. Penyusutan fungsional terjadi jika aktiva tetap dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan. Sebagai contoh, PC yang dibuat tahun1980-an tidak akan mampu menyediakan jasa Internet. Kemajuan teknologi selama abad ini telah menyebabkan penyusutan fungsional menjadi sumber utama penyusutan.
            Istilah penyusutan yang digunakan dalam akuntansi sering kali menyesatkan karena istilah yang sama juga digunakan dalam bisnis untuk menjelaskan penurunan nilai pasar dari suatu aktiva. Namun, biaya aktiva tetap yang belum menjadi beban seperti yang dilaporkan di neraca biasanya tidak sama dengan jumlah yang bisa dihasilkan dari penjualan aktiva tetap tersebut. Aktiva tetap ditujukan untuk digunakan dalam bisnis, bukan untuk dijual. Perusahaan diasumsikan terus melangsungkan usahanya (going-concern). Jadi, keputusan untuk melepas aktiva tetap sangat didasarkan pada pemanfaatan aktiva tersebut bagi perusahaan, bukan karena nilai pasarnya.
            Kesalahpahaman umum lainnya adalah bahwa akuntansi untuk penyusutan akan menyediakan kas yang dibutuhkan untuk mengganti aktiva tetap yang telah habis umur manfaatnya. Kesalahpahaman ini barangkali terjadi karena penyusutan, tidak seperti beban-beban lainnya, tidak memerlukan pengeluaran kas pada saat dicatat. Akun kas tidak akan menurun ataupun meningkat setelah ayat jurnal periodik yang mentransfer biaya aktiva tetap ke akun beban penyusutan dicatat.      

e. Akuntansi untuk Penyusutan
Faktor-faktor yang mempengaruhi beban penyusutan :
1.    Harga perolehan ( Initial Cost)
2.    Umur ekonomis ( useful life)
3.    Nilai residu ( Residual Value)

Nilai Residu merupakan taksiran nilai pasar aktiva tetap pada akhir umur ekonomis. Apabila nilai residunya tidak signifikan, maka harga perolehan harus dialokasikan seluruhnya sepanjang umur manfaat yang diperkirakan sebagai penyusutan. Namun jika nilai residunya signifikan,  maka harga perolehan harus dikurangkan dengan nilai residu, selisihnya disebarkan sepanjang umur ekonomis aktiva tetap sebagai beban penyusutan.
Umur manfaat yang diperkirakan (expected useful life) atas aktiva tetap harus diestimasi pada saat akriva tersebut mulai digunakan. Estimasi umur manfaat yang diharapkan tersedia  dari berbagai asosiasi perdagangan dan publikasi lainnya. Untuk tujuan pajak, Dirjen pajak telah mengatur pedoman mengenai umur manfaat dan metode penyusutan untuk aktiva tetap.
Dalam praktik, banyak perusahaan menggunakan pedoman bahwa semua aktiva yang ditempatkan atau dikeluarkan dari pemakaian selama pertengahan pertama dari suatu bulan diperlakukan seolah-olah kejadian tersebut terjadi pada hari pertama bulan yang bersangkutan. Yaitu, perusahaan menghitung penyusutan atas aktiva ini untuk sebulan penuh. Begitu juga, semua perolehan atau penjualan aktiva tetap selama pertengahan kedua dari suatu bulan diperlakukan seolah-olah kejadian tersebut terjadi pada hari pertama bulan berikutnya. Praktik tersebut akan dipakai dalam bab ini.
 
Metode Penyusutan Aktiva tetap
1.    Straight line method
2.    Unit of production method
3.    Declining-balance method
4.    Sum-of the years digits method

1. Metode garis lurus (straight line method)

Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur ekonomis.
Contoh : Harga perolehan sebuah mesin sebesar Rp 17.000.000, Nilai residu Rp1.000.000, umur ekonomis 4 tahun, maka penyusutan mesin pertahun dihitung sebagai berikut :

            Penyusutan per tahun = Harga perolehan – nilai residu
                                                                        Masa manfaat

                                                            = Rp 17.000.000 – Rp 1.000.000
                                                                        4 tahun
                                                           
= Rp 4.000.000
atau ;
                        Tarif penyusutan x (Harga perolehan – Nilai residu)

                        =100%   x (17.000.000 – 1.000.000)
                            4
                        = Rp 4.000.000

Jurnal pada akhir tahun :
            Beban penyusutan mesin                               Rp 4.000.000
                        Akumulasi penyusutan mesin                                     Rp 4.000.000


2.Metode unit produksi ( Unit of produktion method)

Jika tingkat pemanfaatan aktiva tetap bervariasi dari tahun ke tahun, sebaiknya perusahaan menggunakan metode ini, sebab mampu menandingkan lebih baik beban penyusutan dengan pendapatan terkait. Beban penyusutan per unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan menghasilkan jumlah beban yang sama. Umur manfaat aktiva diekspresikan dalam istilah unit kapasitas produktif seperti jam, unit dan lain-lain.

Total beban penyusutan adalah tarif penyusutan per unit dikalikan dengan unit yang dihasilkan.
Contoh :  
Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 17.000.000, nilai residu Rp 1.000.000, diperkirakan dapat menghasilkan 50.000 unit. Jika tahun berjalan dihasilkan 10.000 unit, maka penyusutan untuk tahun berjalan dihitung sebagai berikut :

            Tarif penyusutan per unit =   Harga perolehan – Nilai residu
                                                              Estimasi produk dihasilkan
                                                                                                                                                                                                       = Rp 16.000.000
                                                             50.000 unit
                                                      = Rp 320

maka beban penyusutan mesin untuk tahun berjalan Rp 3.200.000 (Rp 320 x 10.000 unit)


3. Metode saldo menurun (declining-balance method)

Metode ini menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur ekonomis aktiva.
Beban penyusutan per tahun : 2 x tarif garis lurus x Nilai buku
Nilai buku  : Harga perolehan – akumulasi penyusutan
Contoh :
Pada tanggal 1 Januari 1999 perusahaan membeli sebuah mesin dengan total harga perolehan Rp 52.000.000, nilai residu Rp 2.000.000, umur 5 tahun.


Tarif penyusutan = 2 x 100% = 40%
                                         5
Thn

Cost
Ak. Peny. Awal thn
Nilai buku awal tahun
Tarif
Penyusutan tahunan
Nilai buku akhir thn
1
52.000.000
52.000.000
40 %
20.800.000
31.200.000
2
52.000.000
20.800.000
31.200.000
40 %
12.480.000
18.720.000
3
52.000.000
33.280.000
18.720.000
40 %
7.488.000
11.232.000
4
52.000.000
40.768.000
11.232.000
40 %
4.492.800
6.739.000
5
52.000.000
45.260.800
6.739.000
  -
4.739.000
2.000.000


4. Metode jumlah angka tahun (Sum-of the years digit method)

Beban penyusutan ditentukan dengan mengalikan harga perolehan dikurangi estimasi nilai residu dengan angka pecahan tertentu yang terus-menerus turun dari tahun ke tahun.

Penyebut pecahan yang digunakan untuk menentukan beban penyusutan adalah jumlah angka-angka yang menunjukkan umur aktiva. Sebagai contoh, aktiva yang mempunyai umur 5 tahun, akan mempunyai penyebut 15 (5+4+3+2+1).

Pembilang dari pecahan itu adalah jumlah sisa umur aktiva pada awal setiap tahun perhitungan penyusutan

Contoh : sama dengan metode saldo menurun
Thn
Cost - NR
Tarif
B. Penyusutan
Ak.Penyusutan
Nilai Buku
1
50.000.000
5/15
16.666.667
16.666.667
35.333.333
2
50.000.000
4/15
13.333.333
30.000.000
22.000.000
3
50.000.000
3/15
10.000.000
40.000.000
12.000.000
4
50.000.000
2/15
6.666.667
46.666.667
5.333.333
5
50.000.000
1/15
3.333.333
50.000.000
2.000.000



f. Merevisi Estimasi Penyusutan


Perevisian estimasi nilai residu dan umur manfaat aktiva dapat dilakukan dan tidak mempengaruhi jumlah beban penyusutan yang telah dicatat dalam tahun sebelumnya.
Contoh,  Sebuah bangunan yang dibeli seharga Rp 130.000.000, umur ekonomis 30 tahun, Nilai residu Rp 10.000.000, metode penyusutan garis lurus. Pada tahun ke 11, diestimasi kembali bahwa umur ekonomis yang tersisa adalah 25 tahun dan nilai residu Rp 5.000.000, maka penyusutan tahun ke 11 dan seterusnya dihitung sebagai berikut :

Beban penyusutan per tahun sebelum revisi :
            Rp 130.000.000 – Rp 10.000.000  =    Rp 4.000.000
                                    30 thn
Nilai buku akhir tahun ke 10 :
            Rp 130.000.000 – ( Rp 4.000.000 x 10 th) = Rp 90.000.000



Beban penyusutan per tahun untuk tahun ke 11 dan seterusnya (setelah revisi):
            Rp 90.000.000 – Rp 5.000.000  = Rp 3.400.000
                                    25 th

Metode Tarif Gabungan
            Aktiva tetap biasa dikelompokkan sesuai dengan karakteristiknya, seperti umur manfaat yang sama. Sebagai contoh, sebuah kelompok aktiva mungkin meliputi semua truk pengiriman yang memiliki umur manfaat kurang dari 8 tahun, atau sebuah kelompok aktiva mingkin terdiri atas semua peralatan kantor. Penyusutan kemudian ditentukan atas setiap kelompok aktiva, bukan masing-masing aktiva individual, dengan menggunakan satu tarif gabungan. Cara perhitungannya tetap sama dengan yang telah dijelaskan sebelumnya.

g. Capital and Revenue Expenditure
   (Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan)

Biaya-biaya penambahan pada aktiva tetap dan biaya lainnya yang berhubungan dengan peningkatan efisiensi atau kapasitas diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal (Capital Expenditure )
Jenis-jenis pengeluaran modal :
  1. Penambahan aktiva tetap, biaya untuk penambahan aktiva tetap yang ada harus didebit ke akun aktiva tetap yang terkait. Biaya ini kemudian disusutkan selama estimasi umur ekonomis yang tersisa dari aktiva yang terkait.
  2. Perbaikan (betterments) yaitu pengeluaran yang meningkatkan efisiensi atau kapasitas operasi aktiva selama sisa umur ekonomisnya. Pengeluaran tersebut di debit ke akun aktiva yang terkait, sedangkan harga perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva terkait yang lama dihapuskan. Harga perolehan yang baru akan disusutkan selama sisa estimasi umur ekonomis.
  3. Reparasi besar-besaran (extraordinary repair) yaitu pengeluaran yang menambah umur ekonomis dari  estimasi semula. Pengeluaran yang dilakukan   dikurangkan dengan akumulasi penyusutan aktiva terkait. Penyusutan untuk periode yang akan datang kembali atas dasar nilai buku aktiva yang direvisi dan estimasi umur ekonomis tersisa yang direvisi.


Contoh : Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 50.000.000, umur ekonomis 10 tahun, metode garis lurus. Pada awal tahun ke 7 , dilakukan reparasi besar-besaran dengan biaya sebesar Rp 11.500.000, meningkatkan umur ekonomis menjadi 7 tahun, maka penyusutan tahun ke 7 dan seterusnya dihitung sebagai berikut :

Harga perolehan mesin                                                          Rp 50.000.000
Ak penyu s/d tahun ke 7 :  Rp 30.000.000
Biaya reperasi                      (   11.500.000)                      
                                                                                                 (   18.500.000)
                                                                                                      31.500.000
Penyusutan tahunan :
            Rp 31.500.000  =  Rp 4.500.000
                        7 th

Pengeluaran yang hanya memberi manfaat pada periode berjalan atau dikeluarkan dengan tujuan mempertahankan efisiensi operasi normal diklasifikasikan sebagai pengeluaran pendapatan dan debit ke akun beban.

Komponen aktiva tetap
            Tahap pemakaian aktva tetap mungkin mencakup satu komponen atau lebih. Komponen adalah bagian berwujud dari aktiva tetap yang dapat dipisahkan dan diidentifikasikan sebagai aktiva yang disusutkan tersendiri sesuai dengan umur manfaatnya. Sebagai contoh, sebuah atap atau lift dari sebuah bangunan dapat diidentifikasikan sebagai sebuah komponen yang disusutkan terpisah dari bangunannya. Ketika perusahaan memperoleh atau membangun komponen baru, biaya harus dikapitalisasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Ketika sudah terpasang, komponen akan disusutkan selama umur manfaatnya. Sebagai contoh, pada tanggal 1 April, boxter Company membeli dan memasang alat pengangkat baru di gudangnya seharga Rp 150.000.000. Biaya ini akan dikapitalisasi sebagai komponen terpisah sebagai berikut :
Jurnal :
                        Alat Pengangkut                                 150.000.000
                                    Kas                                                                  150.000.000
            Perusahaan juga dapat mengganti suatu komponen. Penggantian diperhitungkan menjadi 2 tahap. Pertama, nilai buku komponen yang diganti di debit ke akun beban penyusutan dan kredit akumulasi penyusutan. Perlakuan ini konsisten dengan perubahan estimasi. Yaitu, komponen aktiva tetap diakui sebagai aktiva yang telah disusutkan penuh saat penggantian. Sebagai tambahan, biaya yang terjadi untuk memindahkan komponen lama harus dicatat sebagai beban. Kedua, biaya langsung yang berkaitan dengan komponen baru harus dikapitalisasi. Sebagai contoh, diasumsikan Boxter mengangkat atap gudangnya pada tanggal 1 Agustus dengan biaya Rp 1.000.000. Pada 1 Agustus, nilai buku atap lama (Rp 40.000.000 harga perolehan dikurangi Rp 31.000.00 akumulasi penyusutan) sebesar Rp9.000.000. Pada tanggal 5 Agustus atap baru telah selesai dibuat dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 60 juta dan diestimasikan mempunyai umur manfaat 20 tahun yang merupakan sisa umur dari bangunan. Pertama, biaya mengangkat/memindahkan atap lama harus dibebankan, dan nilai buku atap yang diganti harus disusutkan penuh sebagai berikut :

Jurnal
1 Agustus                    Beban Pemindahan                            1.000.000
                                                Kas                                                                  1.000.000
1 Agustus                    Beban Penyusutan                             9.000.000
                                                Akumulasi peny- gudang                                9.000.000

Setelah ayat jurnal diatas nilai buku atap lama menjadi nol. Karena atap lama sudah diganti, maka harga perolehan awal dan penyusutannya juga harus dihilangkan dari catatan akuntansi, seperti diperlihatkan dalam ayat jurnal berikut ini ;

                                    Akumulasi penyu-gudang                   40.000.000
                                                Gudang                                                           40.000.000

Kemudian biaya atap baru harus dikapitalisasi sebagai komponen terpisah, sebagai berikut :
Jurnal :
5 Agustus                    Gudang                                               60.000.000
                                                Kas                                                                  60.000.000

Dengan menggunakan metode garis lurus, atap baru akan disusutkan selama 20 tahun sebesar Rp 3.000.000 (Rp 60.000.000 : 20 tahun)

h. Pelepasan Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang tidak lagi berguna bisa dibuang, dijual atu ditukar tambah dengan aktiva tetap lainnya. Rincian ayat jurnal untuk mencatat pelepasan aktiva tetap dapat bervariasi. Namun, dalam semua kasus, nilai buku aktiva harus dihapus dari akun, yang dilakukan dengan mendebit akun akumulasi penyusutan aktiva yang terkait sebesar saldonya pada tanggal pelepasan dan mengkredit akun aktiva sebesar biaya atau harga perolehannya.
Aktiva tetap tidak boleh dihapus dari akun hanya karena  aktiva tersebut telah disusutkan secara penuh. Jika aktiva masih digunakan oleh perusahaan, maka biaya dan akumulasi penyusutan harus tetap tercatat dalam buku besar. Hal ini ditujukan untuk mempertahankan akuntabilitas aktiva tersebut dalam buku besar. Jika nila buku dari aktiva dihapuskan dari buku besar, tidak akan ada lagi buku mengenai keberadaan dari aktiva. Selain itu, data-data biaya dan akumulasi penyusutan aktiva biasanya dibutuhkan untuk pelaporan pajak properti dan pajak penghasilan

Pembuangan aktiva tetap
Jika aktiva tetap tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar, maka aktiva tersebut akan dibuang. Apabila aktiva belum semua disusutkan, maka penyusutan harus terlebih dahulu dicatat sebelum dibuang.
Contoh : Peralatan dengan harga perolehan Rp10.000.000, umur ekonomis 5 tahun, garis lurus, dibeli tanggal 1 Januari 98. Pada tanggal 1 April 2001 ditarik dari pemakaian karena rusak dan tidak dapat diperbaiki.

Jurnal :
Beban peny Peralatan                                                500.000          
Akumulasi peny peralatan                                             500.000

            Akumulasi Peny Peralatan                                         6.500.000
            Kerugian pelepasan peralatan                                    3.500.000
                        Peralatan                                                                     10.000.000

Penjualan aktiva tetap
1.    If the sale price is equal to book value, there will be no gain or loss.
2.    If the sale price is less than book value, there will be a loss equal to the difference.
3.    If the sale price is more than book value, there will be a gain equal to the difference.
Gain or loss will be reported in the income statement as Other Income or Other Loss.
Pada saat aktiva tetap dijual, nilai buku aktiva dihapuskan dan kas atau aktiva lainnya yang diterima juga dicatat. Jika harga jual lebih tinggi dari nilai buku aktiva, transaksi tersebut menghasilkan keuntungan. Jika harga jual lebih rendah dari nilai buku, terjadi kerugian.
Contoh : Apabila peralatan diatas laku dijual seharga Rp 2.000.000, maka kerugian sebesar Rp 1.500.000
Jurnal :
            Kas                                                                  2.000.000
            Ak. Peny Peralatan                                         6.500.000
            Kerugian penj Peralatan                                 1.500.000
                        Peralatan                                                                     10.000.000


Pertukaran Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dapat ditukar dengan aktiva yang baru. Pertukaran yang terjadi dapat antara aktiva yang sejenis (memiliki kegunaan yang sama) dan dapat pula antara aktiva yang tidak sejenis.
Exchanges of Similar Fixed Assets
ü  Trade-in Allowance (TIA) – amount allowed for old equipment toward the purchase price of similar new assets.
ü  Boot – balance owed on new equipment after trade-in allowance has been deducted.
ü  TIA > Book Value = Gain on Trade
ü  TIA < Book Value = Loss on Trade
ü  Gains are never recognized (not recorded).
ü  Losses must be recognized (recorded).

Keuntungan  dalam pertukaran  apabila nilai buku aktiva lama lebih rendah dari nilai tukar tambah (nilai pasar dari aktiva lama)
Kerugian dalam pertukaran apabila nilai buku aktiva lama lebih tinggi dari nilai tukar tambah.
Selisih harga perolehan aktiva baru dengan nilai tukar tambah dapat dibayarkan secara tunai atau suatu kewajiban dicatat.
Keuntungan tidak diakui apabila pertukaran yang terjadi antara aktiva tetap yang sejenis. Harga perolehan aktiva yang baru dapat ditentukan dengan salah satu cara dibawah ini :
1.    Cost aktiva baru = cost aktiva baru – keuntungan dalam pertukaran,  atau
2.                                                    Cost aktiva baru = Kas yang dibayarkan (kewajiban) – Nilai Buku aktiva lama

Pada pertukaran aktiva tidak sejenis keuntungan dan kerugian dalam pertukaran diakui pada periode yang berjalan.

 

Contoh

Mesin yang dibeli tanggal 30 Juni 1999 dengan harga perolehan Rp 40.000.000, umur ekonomis 5 tahun, metode penyusutan garis lurus, pada tanggal  1 April 2002 ditukar dengan mesin baru seharga Rp 60.000.000. Nilai pasar (nilai tukar tambah) mesin lama disepakati sebesar Rp 19.000.000. Selisih harga mesin baru dengan nilai pasar mesin lama dibayar dengan kas

Nilai buku mesin lama :
Harga perolehan mesin lama                                                             40.000.000
Ak peny  30-6-99 s/d 1-1-2002                       20.000.000
Peny 1/1 s/d  1/4  -2002                                    2.000.000
Akumulasi penyusutan mesi lama                                                     (22.000.000)    
Nilai buku mesin lama                                                                                    18.000.000
Nilai tukar tambah                                                                               19.000.000)
Keuntungan yang tidak boleh diakui                                                     1.000.000


Kas yang harus dibayar :
            Rp 60.000.000 – Rp 19.000.000 = Rp 41.000.000  
Harga perolehan mesin baru :
            Rp 60.000.000 – Rp 1.000.000 = Rp 59.000.000    atau
            Rp 41.000.000 – Rp 18.000.000 = Rp 59.000.000

Jurnal :
            * Beban Penyusutan mesin                                        2.000.000
                        Akumulasi peny mesin                                                           2.000.000
            * Mesin (baru)                                                          59.000.000
              Ak. Peny mesin (lama)                                          22.000.000
                        Mesin (lama)                                                                           40.000.000
                        Kas                                                                                          41.000.000

Jika harga pasar mesin lama Rp 15.000.000, jumlah kas yang harus dibayar Rp 45.000.000, sedangkan kerugian karena pertukaran mesin Rp 3.000.000


Jurnal :
Mesin (baru)                                                             60.000.000
Ak. Peny mesin (lama)                                            22.000.000
Rugi pelepasan aktiva tetap                                      3.000.000        
                        Mesin (lama)                                                                           40.000.000
                        Kas                                                                                          45.000.000


i. Leasing Aktiva Tetap

Leasing (sewa guna usaha) adalah kontrak untuk menggunakan suatu aktiva dalam jangka waktu tertentu.
Dua pihak yang terlibat dalam leasing :
-          Lessor, adalah pihak yang memiliki aktiva
-          Lessee, adalah pihak yang mendapatkan hak untuk menggunakan aktiva yang dialihkan oleh lessor.

Jenis Leasing :
1.    Financial leasing ( sewa guna usaha dengan hak opsi)
Lessor : mencatat sebagai piutang sebesar jumlah piutang SGU ditambah nilai sisa (harga opsi) yang akan diterima lessor dikurangi dengan pendapatan SGU yang belum diakui dan simpanan jaminan. Selisih antara piutang SGU ditambah harga opsi dengan harga perolehan aktiva tetap diperlakukan sebagai pendapatan SGU yang belum diakui (unearned lease income)
Lessee : dalam neracanya harus mencatat aktiva tetap dan kewajiban dalam jumlah yang sama. Aktiva tetap tersebut disusutkan oleh lessee

2.    Operating leasing
Lessor : mencatat aktiva lease sebagai aktiva tetapnya dan melakukan penyusutan atas aktiva,  pembayaran sewa oleh lesse dicatat sebagai pendapat sewa
Lessee : pembayaran yang dilakukan dicatat sebagai biaya sewa


j. Pengendalian Internal atas aktiva Tetap
            Karena aktiva tetap bernilai tinggi dan berumur ekonomis panjang, adalah penting untuk merancang dan menerapka pengendalian internal yang efektif atas aktiva tetap. Pengendalian seperti itu harus dimulai dengan otorisasi dan prosedur yang disetujui untuk membeli aktiva tetap. Pengendalian itu juga harus dibentuk untuk menjamin bahwa aktiva tetap dibeli dengan harga yang serendah mungkin. Salah satu prosedur untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meminta para pemasok mengajukan tawaran kompetitif.
            Segara setelah aktiva tetap diterima, aktiva tersebut harus diperiksa dan diberi label untuk tujuan pengendalian dan dicatat dalam buku besar pembantu. Prosedur ini dimasudkan untuk membentuk pertanggunggugatan awal bagi aktiva dimaksud. Buku besar pembantu juga berguna dalam menentukan beban penyusutan dan pencatatan pelepasan aktiva. Data-data operasi yang dicatat dalam buku besar pembantu, seperti jumlah kerusakan, lamanya aktiva tidak terpakai, dan biaya perbaikan, berguna dalam menentukan perlu tidaknya suatu aktiva diganti. Sebuah perusahaan yang memilikibuku besar pembantu terkomputerisasi mungkin menggunakan label kode batang (bar code), yang serupa dengan bar code yang ada di belakang buku teks ini, agar data-data aktiva tetap dapat langsung dipindai ke dalam catatan komputer.
            Aktiva tetap juga harus diasuransikan terhadap pencurian, kebakaran, banjir, atau bencana lainnya. Selain diasuransikan, perusahaan juga perlu membentuk perangkat-perangkat perlindungan terhadap pencurian, penyalahgunaan, atau kerusakan lain. Sebagai contoh aktiva tetap yang sangat gampang dicuri, seperti komputer harus dikunci atau dijaga ketika sedang tidak digunakan. Perlindungan terhadap komputer juga meliputi pengendalian terhadap cuaca dan penyediaan peralatan pemadam kebakaran khusus. Perusahaan juga perlu membentuk prosedur pelatihan pegawai untuk mengoperasikan aktiva tetap seperti peralatan dan mesin-mesin dengan benar.
            Perhitungan fisik persedian aktiva tetap harus dilakukan secara periodik dalam rangka memeriksa keakuratan catatan akuntansi. Pemeriksaan semacam itu ditunjukkan untuk mendeteksi aktiva tetap yang telah hilang, rusak, atau menganggur. Selain itu, aktiva tetap harus diperiksa secara periodik untuk menentukan kondisinya.
            Pengendalian yang hati-hati juga harus dilaksanakan dalam pelepasan aktiva tetap. Semua pelepasan harus diotorisasi dan disetujui secara benar. Aktiva yang telah disusutkan secara penuh harus tetap dipertahankan dalam catatan akuntansi sampai pelepasan diotorisasi dan aktiva tersebut dikeluarkan dari pemakai.
      
k. Sumber Daya Alam
Aktiva tetap dari perusahaan  mungkin terdiri dari kayu hutan, biji besi, mineral atau sumber daya alam lainnya. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh hak penguasaan dialokasikan selama masa eksploitasi dengan metode unit produksi. Proses pemindahan biaya sumber daya alam ke perkiraan beban  dinamakan  deplesi (depletion). Tarif deplesi dihitung dengan cara membagi  biaya yang dikeluarkan dengan estimasi cadangannya.
Contoh : Sebuah perusahaan membayar  Rp 2.500.000.000 untuk mendapatkan hak penambangan barang tambang yang diestimasi memiliki cadangan  500.000 ton. Jika tahun pertama ditambang sebanyak 75.000 ton.
Tentukan tarif dan beban deplesi untuk tahun pertama !

Tarif deplesi per unit =  Rp 2.500.000.000
                                                500.000
                                    = Rp 5.000

Beban deplesi untuk tahun pertama Rp 5.000 x 75.000 ton = Rp 1.875.000.000
Jurnal : Beban deplesi                                                1.875.000.000
                        Akumulasi deplesi                                           1.875.000.000

l. Aktiva Tak Berwujud
Aktiva jangka panjang yang tidak memiliki atribut-atribut fisik tetapi digunakan dalam bisnis diklasifikasikan sebagai aktiva tak berwujud. Contoh-contoh aktiva tak berwujud adalah paten, hak cipta, merek dagang, dan goodwill. Harga perolehan dari suatu aktiva tak berwujud harus didebit ke akun aktiva. Harga perolehan ini kemudian harus diamortisasi atau dihapus selama estimasi umur manfaat aktiva yang diharapkan dengan mendebit  perkiraan beban dan mengkredit perkiraan aktiva tak berwujud.

Paten
Merupakan hak khusus untuk memproduksi dan menjual barang yang memiliki spesifikasi tertentu. Sebuah perusahaan dapat juga membeli hak paten dari dari perusahaan lain atau memmperolehnya melalui upaya penelitian dan pengembangan sendiri.
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh paten didebit ke perkiraan paten.Biaya perolehan tersebut diamortasasi menggunakan metode garis lurus selama tahun-tahun kegunaan yang diharapkan dengan cara mengkredit langsung perkiraan paten.


Jurnal :
*  Saat memperoleh paten :    Paten                                      xx
                                                            Kas                                                      xx
* Saat mencatat amortasasi : Beban amortisasi –paten       xx
                                                            Paten                                                   xx

Apabila perusahaan mengembangkan paten sendiri melalui penelitian dan pengembangan (R&D), maka biaya yang dikeluarkan dapat dicatat sebagai beban operasi berjalan dalam periode terjadinya dengan syarat :
-          Manfaat masa depan dari R&D sangatlah tidak pasti
-          Sulit untuk mengestimasi secara objektif biayanya

Hak Cipta dan Merek Dagang
Hak cipta (copy right) merupakan hak eksklusif untuk mempublikasikan dan menjual buku, karya, seni atau komposisi musik.
Merek Dagang  (trademark) adalah nama, istilah atau simbol yang digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan dan produknya


Goodwill
Goodwill mengacu kepada aktiva tak berwujud milik sebuah perusahaan yang tercipta dari faktor-faktor yang menguntungkan seperti lokasi, kualitas produk, reputasi dan keahlian manajerial.
Goodwill dapat dicatat, jika goodwill tersebut ditentukan secara objektif oleh transaksi, misalnya pembelian atau penjualan perusahaan


m. Pelaporan Keuangan untuk aktiva tetap dan aktiva tak berwujud
Jumlah beban penyusutan dan metode-metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Selain itu setiap kelas utama aktiva juga harus diungkapkan bersama-sama dengan akumulasi penyusutan yang berhubungan. Aktiva tak berwujud biasanya disajikan di neraca dalam seksi terpisah dari seksi aktiva tetap. Setiap kelas utama aktiva tak berwujud harus dilaporkan setelah amortisasi dicatat pada tanggal terjadinya.













Discovery Mining Co.
Partial Balance Sheet
December 31, 2006
Accum.           Book
Property, plant, and equipment:     Cost               Depr.               Value
Land                                               $  30,000                                      $  30,000        
Buildings                                           110,000           $  26,000                84,000
Factory equipment                           650,000             192,000              458,000
Office equipment                             120,000               13,000              107,000
                                                       $910,000           $231,000                            $  679,000
Mineral  Deposits
Alaska deposit                             $1,200,000        $   800,000            $400,000
Wyoming deposit                             750,000             200,000              550,000
                                                    $1,950,000        $1,000,000                                950,000
Total property, plant, equipment & deposit                                                        $1,629,000
Intangible assets:    
            Patents                                                                                                   $     75,000
            Goodwill                                                                                                        50,000
Total intangible assets                                                                            $   125,000  



Soal-soal
Soal 1
Cero Company membeli peralatan waterproof pada tanggal 2 Januari 2005 seharga $214.000. Peralatan tersebut diperkirakan memiliki umur manfaat 4 tahun atau 31.250 jam operasi, dan nilai sisa $ 14.000. Peralatan tersebut telah digunakan selama 10.750 jam pada tahun 2005, 9.500 jam pada tahun 2006, 6.000 jam pada tahun 2007 dan 5.000 jam pada tahun 2008.
Tentukanlah jumlah beban penyusutan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005, 2006, 2007 dan 2008 dengan  metode straight  line, double declining balance, unit of production and sum of the years digit !



Soal 2
Peralatan yang dibeli pada tanggal 3 Januari 2003 seharga $96.000, memiliki estimasi umur manfaat 6 tahun dan estimasi nilai sisa $6.000
  1. Berapa jumlah penyusutan tahunan untuk tahun 2003, 2004 dan 2005 dengan menggunakan garis lurus ?
  2. Berapa nilai buku peralatan pada tanggal 1 Januari 2006 ?
  3. Jika peralatan tersebut dijual pada tanggal 2 Januari 2006 seharga $38.000, buatlah ayat jurnal untuk mencatat penjualan ini !
  4. Dengan mengasumsikan bahwa peralatan tersebut dijual pada tanggal 2 Januari 2006 seharga $53.000, buatlah ayat jurnal untuk penjualan ini !

Soal 3
Pada tanggal 1 Juli, Jaguar Co., perusahaan air minum membeli peralatan pembotolan baru seharga $385.000. Jaguar menerima nilai tukar tambah  sebesar $100.000 atas peralatan lama dari jenis yang serupa, membayar tunai $35.000 dan sisanya dilunasi dengan serangkaian lima wesel bayar. Informasi-informasi berikut mengenai peralatan lama diperoleh dari buku besar peralatan : harga perolehan : $280.000, akumulasi penyusutan per 31 Desember akhir tahun sebelumnya $ 144.000, penyusutan tahunan $16.000.
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat a) penyusutan tahun berjalan atas peralatan lama pada tanggal pertukaran dan b) transaksi tanggal 1 Juli untuk tujuan pelaporan keuangan !

Soal 4
Discovery Co. memperoleh hak penambangan mineral seharga $80.000.000. Cadangan mineral tersebut diestimasi sebanyak 100.000.000 ton. Selama tahun berjalan, perusahaan telah menambang 15.500.000 ton mineral dan menjualnya seharga $16.500.000
  1. Tentukan  jumlah beban deplesi untuk tahun berjalan
  2. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mengakui beban deplesi tersebut



Soal 5
Colmey Company membeli hak paten pada tanggal 3 Januari 2003 seharga $472.500. Paten tersebut memiliki estimasi umur manfaat yang sama dengan umur resminya yaitu 15 tahun. Pada tanggal 5 Januari 2006, Colmey berhasil mempertahankan  paten tersebut dalam suatu perkara pengadilan dan menghabiskan biaya 475.000
  1. Tentukanlah beban amortisasi paten untuk tahun berjalan yang berakhir 31 Desember 2006
  2. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui amortisasi tersebut !



1 comment: